Fakta Menarik Tentang Jabal Uhud Madinah

Inilah Fakta Menarik Tentang Jabal Uhud Madinah Yang Wajib Di Ketahui

Jabal Uhud Madinah, Gunung Tertinggi & Terbesar di Madinah, Medan Perang Sekaligus Makam 70 Syuhada

Jabal Uhud Madinah – Bagi yang pernah menjalankan Ibadah Umrah atau Haji Plus, tentu tak asing dengan bukit yang penuh sejarah bagi umat Islam ini Dalam sejarah Islam, dikenal sebuah peperangan yang disebut perang Uhud. Jabal Uhud Madinah adalah bukit yang dijanjikan di surga. Tak seperti umumnya gunung di Madinah, Jabal Uhud seperti sekelompok gunung yang tidak bersambungan dengan gunung yang lain. Karena itulah penduduk Madinah menyebutnya dengan sebutan Jabal Uhud yang artinya ‘bukit menyendiri’.

“Jika kita ingin melihat bukit yang ada di surga, maka ziarahlah ke Bukit Uhud. Nabi SAW bersabda, ‘Bukit Uhud adalah salah satu dari bukit-bukit yang ada di surga’,” demikian hadis yang dirawikan HR Bukhari.

Bukit Uhud atau Jabal Uhud Madinah adalah sebuah bukit berjarak 5 kilometer dari utara Kota Madinah dengan ketinggian sekitar 1.077 meter, selalu dikenang oleh umat Islam karena di lembah gunung ini pernah terjadi peperangan besar antara pejuang Islam dan kaum kafir Quraisy pada 15 Syawal 3 Hijriyah (Maret 625 Masehi) yang menyebabkan 70 pejuang Islam mati syahid.

Barziarah di Jabal Uhud Madinah maksudnya untuk mengenang bagaimana berat dan riskan tugas Nabi Muhammad dan para sahabatnya dalam mempertahankan Islam, sehingga kalau mereka habis pada saat perang Uhud, mungkin jadi semua manusia tanpa kendali dan hukum rimbalah yang jadi pedoman. Perang Uhud merupakan peristiwa penting bagi umat manusia karena orang- orang kafir Quraisy di Makkah menyerbu kota Madinah sebagai tempat berkumpulnya Nabi Muhammad dan para sahabatnya. Selesainya perang Uhud menyebabkan 70 sahabat Nabi Muhammad dan 30 orang kafir Quraisy terbunuh.

Di tengah-tengah lokasi Jabal Uhud Madinah terdapat dua makam pahlawan Uhud berbatu hitam yakni makam Sayyidina Hamzah dan Abdullah bin Jahsy, sementara 68 pahlawan lainnya berada dalam lokasi berpagar tembok tanpa ada tanda-tanda khusus. Nabi Harun sendiri sebagai sahabat Nabi Muhammad yang sedang sakit, kemudian meninggal dunia dan dimakamkan di salah satu tebing yang dikenal dengan tebing Nabi Harun yaitu diantara tebing-tebing bagian tengah Jabal Uhud

Fakta  Menarik Tentang Jabal Uhud Madinah

  • Terletak di sebelah Utara Madinah. Jabal Uhud Madinah adalah bukit yang dijanjikan di surga. Tak seperti umumnya gunung di Madinah, Jabal Uhud seperti sekelompok gunung yang tidak bersambungan dengan gunung yang lain, gunung yang berada di Utara Madinah ini memiliki ketinggian sekitar 350 meter.
  • Jabal Uhud Madinah adalah bukit yang dijanjikan di surga. Tak seperti umumnya gunung di Madinah, Jabal Uhud seperti sekelompok gunung yang tidak bersambungan dengan gunung yang lain memiliki keunikan bila dibandingkan dengan gunung yang ada di MadinahBerbeda bila dibandingkan dengan gunung yang ada di Madinah, Jabal Uhud terdiri dari gunung yang tak bersambungan dengan gunung lainnya. Hal ini membuat orang-orang di Madinah menyebutnya Jabal Uhud yang artinya bukit menyendiri.
  • Bukit yang ada di surga Satu di antara bukit yang ada di surga adalah Bukit Uhud. Hal itu tercantum dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari. “Jika kita hendak melihat bukit yang terdapat di surga, maka ziarahlah ke Bukit Uhud. Nabi SAW bersabda, ‘Bukit Uhud ialah salah satu dari bukit-bukit yang terdapat di surga’,” demikian hadis yang dirawikan HR Bukhari.
  • Gunung Tertinggi dan terbesar di Madinah atau Jabal Uhud Madinah Dilansir dari Wikipedia, Gunung Uhud terbentuk dari batu granit warna merah memanjang dari tenggara ke barat laut. Lokasinya membentang sepanjang tujuh kilometer dan lebar hampir tiga kilometer. Gunung ini adalah gunung terbesar dan tertinggi di Madinah.
  • Menjadi saksi sejarah perang dahsyat umat Islam Perang Uhud yang merengut nyawa 70 syuhada menjadi kemunduran bagi umat muslim terjadi di Bukit Uhud. Di kaki gunung bagian selatan terdapat pemakaman para syuhada, satunya adalah Hamzah bin Abdul-Muththalib paman dan saudara sepersusuan Nabi Muhammad SAW.

Tidak hanya berziarah di Jabal Uhud Madinah, banyak anggota jemaah Haji Plus Dan Umroh yang melakukan foto dan jemaah juga bisa membeli oleh-oleh atau cendera mata atau kurma di sana. Di sepanjang jalan dari pemakaman menuju parkir kendaraan, terdapat puluhan pedagang yang menawarkan barang dagangannya.

Demikianlah Artikel Tentang Fakta  Menarik Tentang Jabal Uhud Madinah .Anda tertarik mengunjungi Jabal Uhud Madinah adalah bukit yang dijanjikan di surga. Tak seperti umumnya gunung di Madinah, Jabal Uhud seperti sekelompok gunung yang tidak bersambungan dengan gunung yang lain? Banyaklah berdoa dan mulai menabung untuk biaya  Haji Plus dan Umroh ke Tanah Suci.. Aamiin YRA

 

Sumber : Kemenag : Jabal Uhud Saksi Bisu Perang Uhud

Mengunjungi Jabal Uhud Di Madinah Saat Umroh

Jabal Uhud , ‘Bukit Menyendiri’ yang Ada di Surga

IFrameIFrameJabal Uhud adalah bukit yang dijanjikan di surga. Tak seperti umumnya gunung di Madinah, Jabal Uhud seperti sekelompok gunung yang tidak bersambungan dengan gunung yang lain. Karena itulah penduduk Madinah menyebutnya dengan sebutan Jabal Uhud yang artinya ‘bukit menyendiri’. Suatu tempat yang saat Ctity Tour Umroh wajib untuk dikunjungi.

“Jika kita ingin melihat bukit yang ada di surga, maka ziarahlah ke Bukit Uhud. Nabi SAW bersabda, ‘Bukit Uhud adalah salah satu dari bukit-bukit yang ada di surga’,” demikian hadis yang dirawikan HR Bukhari.

Bukit Uhud atau Jabal Uhud adalah sebuah bukit berjarak 5 kilometer dari utara Kota Madinah dengan ketinggian sekitar 1.077 meter, selalu dikenang oleh umat Islam karena di lembah gunung ini pernah terjadi peperangan besar antara pejuang Islam dan kaum kafir Quraisy pada 15 Syawal 3 Hijriyah (Maret 625 Masehi) yang menyebabkan 70 pejuang Islam mati syahid.

Rasulullah SAW bersama Sayyidina Abu Bakar RA, Sayyidina Umar Al-Faruq RA, dan Sayyidina Usman bin Affan RA. Setelah keempatnya berada di puncak, terasa Gunung Uhud bergetar.

Rasulullah kemudiannya menghentakkan kakinya dan bersabda, “Tenanglah kamu Uhud. Di atasmu sekarang adalah Rasulullah dan orang yang selalu membenarkannya.” Tak lama setelah itu Uhud berhenti bergetar. Demikianlah tanda kecintaan dan kegembiraan Uhud menyambut Rasulullah.

Di lembah bukit ini pernah terjadi perang dahsyat antara kaum muslimin sebanyak 700 orang melawan kelompok musyrikin Mekah sekitar 3.000 orang. Dalam pertempuran tersebut kaum muslimin yang gugur sampai 70 orang syuhada, di antaranya paman Nabi, Hamzah bin Abdul Muththalib, yang digelari Asa­Dullah wa Asadur Rasul (Singa Allah dan Rasul-Nya), Mush’ab bin Umair, dan Abdullah bin Jahsyin.

Para syuhada itu dimakamkan di tempat mereka gugur, di sekitar Gunung Uhud. Nabi Muhammad SAW sendiri dalam peperangan tersebut mendapat luka-luka. Dan sahabat-sahabatnya yang menjadi perisai untuk Rasul gugur karena badannya dipenuhi anak panah.

Pemakaman Syuhada

Setelah perang usai dan kaum musyrikin mengundurkan diri kembali ke Mekah, maka Nabi Muhammad SAW memerintahkan agar mereka yang gugur dimakamkan di tempat mereka roboh, sehingga ada satu liang kubur terdiri dari beberapa syuhada.

Muhammad SAW bersabda, “Mereka yang dimakamkan di Uhud tak memperoleh tempat lain kecuali ruhnya berada di dalam burung hijau yang melintasi sungai surgawi. Burung itu memakan makanan dari taman surga, dan tak pernah kehabisan makanan. Pada syuhada itu berkata siapa yang akan menceritakan kondisi kami kepada saudara kami bahwa kami sudah berada di surga.”

Maka Allah berkata, “Aku yang akan memberi kabar kepada mereka.” Maka dari situ kemudian turun ayat (Qs 3:169) yang berbunyi, “Dan janganlah mengira bahwa orang yang terbunuh di jalan Allah itu meninggal.”

46 Tahun kemudian, yaitu pada masa Khalifah Marwan bin Hakam, terjadi banjir besar sehingga makam Hamzah dan Abdullah bin Jahsyin rusak berat. Ternyata, meski sudah lebih dari 40 tahun di dalam kubur, jasad kedua sahabat itu masih segar, seperti baru saja meninggal. Maka jasadnya dikubur di tempat lain tapi masih di kawasan Gunung Uhud

Pada tahun 1383 H, dibangun tembok tinggi yang mengelilingi makam Hamzah dengan celah-celah jeruji, agar peziarah dapat menyaksikan makam tersebut. Di dalam areal pemakaman tidak ada tanda-tanda khusus seperti batu nisan, yang menandakan ada makam di sana.

Kecintaan Rasulullah kepada para syuhada Uhud, terutama Hamzah mendorong beliau melakukan ziarah ke Jabal Uhud hampir setiap tahun. Jejak ini diikuti pula oleh beberapa khalifah setelah Rasul wafat.

Dengan demikian Jabal Uhud menjadi salah satu tempat penting untuk diziarahi oleh para pengunjung, khususnya jemaah haji plus dan umroh. Saat itu jemaah haji dan umroh Indonesia dan mancanegara mencoba mengenang perjuangan para pejuang Islam dan berziarah.

“Bagaimana dulu ya, para pejuang melepaskan dan membidik panah kepada lawan mereka. Apalagi mungkin saat itu cuaca sangat panas,” kata Kholid anggota jemaah asal Indonesia dari bukit kecil dekat kuburan para tentara yang mati sahid atau syuhada sambil memandang ke Bukit Uhud.

Tidak hanya berziarah, banyak anggota jemaah Haji Plus dan Umroh yang melakukan foto dan jemaah juga bisa membeli oleh-oleh atau cendera mata atau kurma di sana. Di sepanjang jalan dari pemakaman menuju parkir kendaraan, terdapat puluhan pedagang yang menawarkan barang dagangannya.

Demikian Artikel Tentang Mengunjungi Jabal Uhud Di Madinah. Semoga kita smua umat muslim bisa segera beribadah umroh dan haji plus dalam waktu dekat. Aamiin YRA.

Mengunjungi Masjid Quba Saat Umroh

Masjid Quba Madinah Kunjungan Wajib Jamaah Umroh

Ketika Umroh dan Haji Plus biasanya ada waktu dimana Jamaah Mengunjungi Masjid Quba. Salah satu tempat yang wajib dikunjungi Jamaah Umroh Saat Berada Di Madinah. Nah berikut Di Ulas singkat tentang Mengunjungi Masjid Quba Saat Umroh, sebagai bagian dari napak tilas perjalanan dakwah Rosulullah saw.

Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah saw. pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi di Quba, sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Madinah. Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa masjid Quba adalah masjid yang dibangun atas dasar takwa (Surat At Taubah:108).

Letak Lokasi Masjid Quba

Masjid Quba terletak di sebuah desa dengan nama yang sama di 6 kilo meter kota Madinah yang saat ini masjid dan desa tersebut telah menjadi bagian dari kota Madinah. Alasan penamaan masjid ini dengan nama Masjiq Quba disebutkan karena masjid ini dibangun di samping desa Quba. Penamaan desa ini juga dikarenakan memiliki sumur yang terkenal dengan nama sumur Quba.

Sejarah Masjid Quba Madinah

Menurut beberapa riwayat, Masjid Quba Madinah merupakan masjid yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah pada saat hijrah ke Madinah. Mesjid Quba Madinah merupakan bangunan yang di dirikan atas dasar taqwa, sebab menurut catatan sejarah masjid ini di dirikan Rasulullah  pada saat unta yang di tunggangi nya berhenti dalam perjalanan hijrah dari Mekkah ke Madinah, dan merupakan masjid pertama yang didirikan Nabi Muhammad ﷺ di Kota Madinah sebelum Masjid Nabawi.

Ketika Rasulullah ﷺ hijrah dari Mekkah atas perintah Allah untuk menghindari kekejaman kaum kafir Quraisy, yang bertepatan pada Senin 8 Rabiul Awal atau 23 September 622 Masehi. Dalam upaya hijrah itu, lokasi pertama yang disinggahi Rasulullah ﷺ adalah Gua Jabal Tsur. Di dalam gua ini, Rasulullah ﷺ bersembunyi bersama Abu Bakar dari kejaran kaum kafir Quraisy.

Setelah kondisinya dirasa aman, Rasulullah ﷺ kemudian melanjutkan perjalanan menuju Madinah. Beliau memilih jalan yang berbeda dari jalan umum. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari pertemuan secara langsung dengan orang-orang kafir Quraisy.

Dan sebelum tiba di Madinah, Rasulullah ﷺ sempat singgah di beberapa tempat dan salah satunya adalah Quba bersama Bani ‘Amru bin Auf di rumah Kalthum bin Al-Hadm.

Hanafi al-Malawi dalam bukunya Tempat Bersejarah yang dikunjungi Rasulullah ﷺ, menjelaskan, Rasulullah ﷺ tinggal di desa Quba selama empat hari dan kemudian membangun sebuah masjid yang sekarang dikenal dengan nama Masjid Quba.

Inilah masjid yang dibangun dengan dasar ketaatan dan ketaqwaan Rasulullah ﷺ kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

”Sesungguhnya Masjid yang didirikan atas dasar takwa (Mesjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (QS At-Taubah [9]: 108).

Setelah masjid berdiri, Rasulullah ﷺ menjadi imam ketika melaksanakan shalat berjamaah secara terbuka bersama para sahabat di Masjid Quba yang kiblatnya yang pada saat itu mengarah ke Masjid Al-Aqsha.

Keistimewaan dan Keutamaan Masjid Quba Madinah

Maejid Quba Madinah bukan hanya memiliki nilai sejarah saja, akan tetapi ada keistimewaan dan keutamaan yang bisa dijadikan amalan untuk menambah keimanan kita kepada Allah Azza wa jalla. Masjid Quba merupakan masjid pertama yang didirikan Rasulullah SAW bersama sahabat.  

Pahala orang yang sholat di Masjid Quba seperti pahala orang yang melaksanakan umroh. Rasulullah SAW bersabda:

من تطهر في بينته ثم أتى مسجد قباء، فصل فيه صلا ة، كان له كأجر عمرة

“Barangsiapa yang bersuci di rumahnya, kemudian mendatangi Masjid Quba, lalu sholat di dalamnya dengan suatu sholat, baginya seperti pahala orang yang melaksanakan umroh.” (HR Ibnu Majah).

Saad bin Abi Waqqash, radhiyallahu ‘anhu berkata: 

لأن أصلي في مسجد قباء (ركعتين) أحب إلي من أن أصلي في مسجد بيت المقدس

“Sungguh aku sholat di Masjid Quba (dua rakaat) lebih aku sukai daripada sholat di Masjid Al-Aqsa.” (HR Al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Abi Syaibah, dan Ibnu Syabbah).

Sementara itu, terkait dengan sejumlah berkaitan dengan sholat di Masjid Quba, ada beberapa ketentuan yang menopang keutamaan tersebut yaitu 

Pertama untuk bisa mendapatkan pahala Umroh dengan sholat di Masjid Quba, hendaknya seseorang berwudhu dari rumahnya atau dari hotelnya.

Kemudian setelah itu menuju ke Masjid Quba, sebagian ulama tidak mempersyaratkan berwudhu di rumah untuk mendapat pahala ini. Di antaranya Ibnu Tamimiyyah dan As-Sindi. Namun semua sepakat bahwa berwudhu di rumah baru berangkat menuju Masjid Quba lebih afdal.

Kedua, jika telah berwudhu dari rumah atau hotel, lantas di tengah perjalanan menuju Masjid Quba wudhunya batal, silakan dia berwudhu lagi karena batalnya wudhu tersebut tidak menghalangi pahala umroh

Ketiga sholat yang dinilai dengan pahala umrah bersifat umum, baik sholat fardu maupun sholat sunnah.

Setelah masjid berdiri, Rasulullah ﷺ menjadi imam ketika melaksanakan shalat berjamaah secara terbuka bersama para sahabat di Masjid Quba yang kiblatnya yang pada saat itu mengarah ke Masjid Al-Aqsha.

Mesjid Quba Madinah bukan hanya memiliki nilai sejarah saja, akan tetapi ada keistimewaan dan keutamaan yang bisa dijadikan amalan untuk menambah keimanan kita kepada Allah Azza wa jalla.Setelah berada di Madinah, Nabi Muhammad ﷺ. selalu menyempatkan diri mendatangi Masjid Quba untuk melakukan salat dua rakaat. 

Tak heran jika para jamaah dari berbagai negara singgah di masjid ini dan menunaikan shalat dua rakaat. Jamaah haji asal Indonesia dan Turki berlomba-lomba mengunjung masjid ini. Seusai shalat, dua rakaat mereka memanjatkan doa di bawah kubah masjid yang menawan ini. Oh iya, Masjid Quba memiliki enam kubah besar, masing-masing berdiameter 12 meter. Tak hanya itu, masjid ini juga dilengkapi dengan 56 kubah kecil yang berdiameter enam meter.

Para jamaah bisa menikmati arsitektur Masjid Quba yang menawan. Masjid yang telah berkali-kali di renovasi ini masih tetap mempertahankan bentuk arsitekturnya yang bernuansa tradisional.

Di sisi selatan, terdapat galeri terbuka dengan deretan tiang-tiang, sedangkan sebelah utara terdapat dua serambi bertiang. Tak heran jika arsitektur Masjid Quba dicontah masjid-masjid lainnya. Meski tak berada di Makkah, namun masjid ini menyediakan air zamzam, Para peziarah bisa menikmati segarnya air zamzam. Seorang petugas akan melayani para jamaah yang ingin meneguk segarnya air yang berasal dari sumur tertua di dunia itu.

Bagi Anda yang suka berbelanja, di luar Masjid Quba banyak pedagang kaki lima yang menawarkan beragam barang kebutuhan haji dan umrah serta oleh-oleh. Barang-barang itu ditawarkan dengan harga yang relatif terjangkau. Sebuah peci,mislanya, hanya dijual sekitar dua riyal. Bila Anda beruntung, ada saja orang yang memberi hadiah berupa buah-buahan atau kurma yang sangat lezat.

‘’Hadiah… hadiah… Halal.. halal,’’ ujar seorang petugas haji daerah membagi kurma yang diperolehnya dari seorang hamba Allah. Jadi, para peziarah Masjid Quba tak hanya mendapat pahala setara umrah, namun juga mendapat hadiah buah kurma.

Demikian artikel Mengunjungi Masjid Quba Saat Umroh. Semoga mengobati rasa kangen Baitullah saya dan kita semua. Semoga tahun ini kita semua bisa berangkat Umroh dan Haji Plus Bersama Alhijaz Indowisata. Aamiin YRA

 

Sumber : Republika : Masjid Quba dan Keutamaan Umrah

 

Kebun Kurma Wisata Favorit Jamaah Umroh

Berkunjung ke Kebun Kurma, Tujuan Wisata Favorit Jamaah Umroh

Selain berziarah ke tempat bersejarah, Kebun Kurma Wisata Favorit Jamaah Umroh saat berada di kota Madinah, Arab Saudi. Buah kurma adalah salah satu oleh-oleh favorit jamaah Umroh dan haji dari tanah suci, dan  kota Madinah dikenal memiliki banyak perkebunan kurma dan termasuk salah satu kota produsen kurma terbesar di Arab Saudi.  

Salah satu perkebunan yang ramai dikunjungi oleh jamaah umroh dan haji letaknya tidak jauh dari masjid Quba, namanya kebun kurma Abdurrahman.  “Kebun ini sudah lama, sudah ada berpuluh-puluh tahun,” ujar salah seorang pegawai toko kurma asal Sukabumi yang sudah satu setengah tahun bekerja disana.

Selain melaksanakan ibadah di Masjidil Haram Mekah dan Masjid Nabawi Madinah, jemaah umrah dan haji juga berkesempatan melakukan wisata dalam kota (city tour). Salah satu wisata dalam kota yang ditawarkan dan paling digemari jemaah umrah asal Indonesia, yakni berkunjung ke kebun kurma.

Pelaksanaan city tour berkunjung ke kebun kurma, biasanya saat jemaah umrah berada di Kota Madinah. Di kota tersebut banyak tersebar kebun kurma. Madinah juga dikenal sebagai penghasil kurma terbesar di dunia. Kurma dari Kota Madinah juga banyak memiliki keunggulan.

 Kebun tersebut lebih pas bila disebut toko kurma, karena bangunan yang dominan di lokasi tersebut adalah bangunan tempat aneka macam kurma dijual. Sedangkan lokasi kebunnya sendiri berada di belakang dan samping kiri-kanan bangunan toko.

Berkunjung ke kebun kurma sejumlah jamaah umroh dan haji berharap dapat langsung memetik buah kurma langsung dari pohonnya, namun saat tiba di lokasi mereka harus puas dengan hanya dapat menyaksikan kebun kurma saja.

Para jemaah umrah dan haji asal Indonesia, banyak yang memborong kurma Madinah karena harganya tergolong murah. Selain itu, kurma yang dijual masih segar seperti baru dipetik dari pohonnya namun sudah bisa dikonsumsi (matang pohon). Dengan kondisi seperti, kurma Madinah jadi cocok untuk dibawa sebagai oleh-oleh ke tanah air.

Namun banyak juga jamaah haji yang merasa senang bisa melihat kebun kurma dari dekat dan berswafoto di depan pohon kurma.  Kurma Ajwa atau kurma nabi yang berwarna hitam masih menjadi pilihan utama jamaah haji asal Indonesia, meski terbilang paling mahal harganya

Lokasi dekat Masjid Quba

Berkunjung ke kebun kurma dilakukan setelah para jemaah umroh dan haji dibawa ke Masjid Quba. Setelah melakukan salat sunah di masjid tersebut, jemaah dibawa ke kebun kurma yang lokasinya tidak terlalu jauh. Di kebun kurma itulah, jemaah asal Indonesia bisa menikmati sejuknya udara Kota Madinah.

Kurma yang tumbuh di lokasi itu, jumlahnya sangat banyak. Saking banyaknya pohon kurma, jemaah jadi tidak merasa berada di Kota Madinah yang cuacanya cukup panas. Jemaah bisa berkeliling untuk mengabadikan momen di bawah rindangnya pohon kurma. Dalam kebun kurma tersebut memang tidak diperjualbelikan kurma. Area itu cuma untuk jalan-jalan jemaah umrah. Ada juga sarana untuk duduk-duduk istirahat.

Sementara, penjualan kurma dilakukan sebelum pintu masuk area kebun. Di sana banyak penjual kurma dengan berbagai jenis. Ada yang dijual langsung ditimbang. Tap ada juga kurma yang dijual sudah dalam kemasan. Namun, jemaah lebih suka membeli kurma yang langsung ditimbang, sekaligus bisa mencicipi dulu bagaimana rasanya.

Selain bisa membeli kurma, jemaah juga bisa menikmati minuman berupa jus kurma. Minuman tersebut termasuk laris, karena banyak jemaah selain gampang haus selama  berada di Madinah, juga merasa penasaran dengan minuman yang dijajakan pedagang di sana.

Baik masih utuh dalam keadaan buah, maupun sudah dijadikan jus, kurma asli Madinah dikenal banyak memberikan khasiat. Kandungan gizi dan nutrisinya sangat tinggi. Sehingga cocok dikonsumsi para jemaah umrah, karena selama melaksanakan ibadah di sana cukup menguras fisik.

Di Madinah sendiri ada tiga jenis kurma yang cukup dikenal, yakni Rutanah, Halwah, dan Ajwa. Di antara ketiga jenis itu, kurma Ajwa paling mahal harganya. Dibandingkan kurma Rutanah dan Halwah, daging kurma Ajwa lebih lembut. Warna kurma Ajwa hitam, sementara Rutanah dan Halwah cenderung cokelat

Berkunjung ke kebun kurma sejumlah jamaah umrah haji berharap dapat langsung memetik buah kurma langsung dari pohonnya, namun saat tiba di lokasi mereka harus puas dengan hanya dapat menyaksikan kebun kurma saja.

“Saya kira bisa memetik langsung dari pohonnya, kalau ini sama saja dengan toko kurma,” kata jamaah haji asal Jambi, sambil mencicipi buah kurma muda berwarna kuning atau yang dikenal dengan nama Rutab.

Demikan Artkel Tentang Kebun Kurma Wisata Favorit Jamaah Umroh. Semoga Kita Smua Umat Muslim Dapat Melaksanakan Ibadah Umroh DanHaji Plus Dalam Waktu Dekat ini… AAmiin YRA

Wisata Bersejarah di Madinah Saat Umroh

Wisata Bersejarah di Madinah Saat Umroh

Wisata Bersejarah di Madinah Apabila Anda pergi ke Saudi Arabia, tujuan utama Anda pasti akan melaksanakan ibadah umroh atau haji. Disamping itu, Saudi Arabia ini juga bisa dikatakan sebagai negara dengan tempat-tempat wisata sejarah religi yang sangat menarik sehingga hampir semua orang muslim di dunia ingin mengunjunginya.  Saudi Arabia juga dikenal dengan banyaknya bangunan masjid yang ada disana, dikarenakan mayoritas penduduknya merupakan muslim. oleh karena itu, menjadi menarik jika Anda dapat mengunjungi Wisata Bersejarah di Madinah atau salah satu destinasi wisata di Saudi Arabia.

Selain Anda melaksanakan ibadah umroh atau haji, Anda juga bisa berziarah ke tempat-tempat bersejarah disana.Seperti masjid-masjid yang memiliki cerita tersendiri, dan juga jabal-jabal (gunung) yang bersejarah disana. Ada dua kota yang memang wajib Anda kunjungi saat akan melaksanakan ibadah umroh yaitu Kota Makkah dan Madinah. Dua kota ini yang memiliki banyak tempat bersejarah dan juga tempat dimana Anda akan melaksanakan ibadah umroh atau haji bagi umat muslim.

Berikut beberapa Wisata Bersejarah di Madinah  yang bisa kamu kunjungi saat pergi ke Tanah Suci:

Madinah berada di wilayah padang pasir yang subur. Nabi Muhammad SAW menjadikan Madinah sebagai tanah haram atau Tanah Suci setelah Makkah. Salah satu kelebihan kota Madinah yang disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW adalah kota ini akan menentramkan hati siapa pun yang mengunjunginya. 

“Sesungguhnya iman akan berkumpul di Madinah sebagaimana berkumpulnya ular ke sarangnya (HR. Bukhari)”.

Ini Wisata Bersejarah di Madinah :

1. Masjid Nabawi

Masjid Nabawi didirikan pada tahun pertama Hijriyah. Dalam proses pembangunannya, Nabi Muhammad meletakkan batu pertama. Sementara, batu kedua, ketiga, keempat, dan kelima dilakukan oleh sahabat Nabi yaitu Abu Bakar Ash Shidiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Saat itu, kiblat masih menghadap Baitul Maqdis, Palestina, karena belum turun perintah Allah untuk menghadap Kabah. Di lokasi sekitar masjid dibangun tempat keluarga Rasulullah SAW. Di sebelah timur Masjid Nabari dibangun rumah Siti Aisyah yang kemudian menjadi tempat Nabi Muhammad

Nilai dan pahala saat melaksanakan salat di Masjid Nabawi sangat tinggi sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW,

عَنْ جَابِرٍ قَالَ: أَنَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم: صَلاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفَ صَلاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ، وَصَلاةٌ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةَ أَلْفِ صَلاةٍ فِيمَا سِوَاهُ

Artinya: “Jabir RA berkata: sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Salat di masjidku lebih mulia nilainya 1.000 kali lipat dibanding salat di masjid lain, kecuali di Masjidil Haram dan salat di Masjidil Haram lebih mulia nilainya 100.000 kali lipat dibanding salat di masjid lain.” (HR Ibnu Majah)

Masjid Nabawi dibuat tahun pertama Hijriyah. Di sekitar Masjid dibangun tempat keluarga Rasulullah SAW, sementara di sebelah timur masjid dibangun rumah Siti Aisyah RA yang kemudian menjadi tempat pemakaman Rasulullah SAW dan kedua sahabatnya.

2. Raudah Di Dalam Masjid Nabawi

Raudah berada di dalam Masjid Nabawi. Letaknya ditandai dengan tiang-tiang putih yang berada di antara rumah Siti Aisyah (yang sekarang menjadi makam Rasulullah SAW) sampai mimbar masjid. Raudah menjadi tempat di mana segala doa yang dipanjatkan diyakini akan dikabulkan. 

3. Makam Nabi Muhammad SAW

Dulu, makam Rasulullah dinamakan Maqsurah. Setelah masjid diperluas, makam Nabi termasuk di dalam bangunan masjid.

Perlu diketahui, Masjid Nabawi hanya dibuka untuk jemaah pada pukul 03.00-22.00 waktu Arab Saudi. Ada waktu-waktu yang ditentukan untuk melakukan ziarah. Jemaah perempuan bisa mengunjungi Raudah dan berziarah ke makam Rasulullah SAW hanya pada pukul 07.00 -10.00 dan setelah shalat Isya hingga pukul 22.00 waktu setempat. Tempat berziarah perempuan juga terpisah dengan tempat berziarah laki-laki.

4. Masjid Quba

Masjid Quba ini merupakan masjid yang indah, megah, dan sangat istimewa pastinya. Masjid ini terletak di Kota Madinah dan kurang lebih berjarak 3 kilometer dari Masjid Nabawi. Masjid ini juga berdekatan dengan beberapa masjid bersejarah lainnya yang wajib jamaah umroh kunjungi, seperti Masjid Qiblatain dan Masjid Khandaq. Sangat mudah apabila Anda ingin mengunjungi masjid ini. Karena, saat ini di Madinah terdapat bus wisata yang bisa mengantarkan Anda ke masjid ini dan juga beberapa tempat-tempat bersejarah disana.

Masjid Quba ini dikatakan istimewa karena Masjid Quba ini merupakan masjid pertama  yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW. Setelah Anda melaksankan sholat di masjid Quba ini Anda juga bisa membeli oleh-oleh seperti peci, sajadah kecil, dan masih banyak lagi. Karena disekitar masjid tersebut terdapat pasar kecil yang dapat Anda kunjungi. Seperti yang kita ketahui mengunjungi dan sholat sunnah didalamnya memiliki keutamaan yang luar biasa. Dan juga disebutkan bahwa sholat dua rakaat di dalam Masjid Quba ini pahalanya sama seperti dengan ibadah umrah.

Masjid ini merupakan sebuah masjid yang terletak kurang lebih 5 kilometer di sebelah barat daya Madinah. Masjid Quba merupakan masjid pertama yang didirikan oleh Rasulullah SAW dan dibangun dua kali.

Dalam membangun Masjid Quba, Rasulullah SAW dibantu oleh Malaikat Jibril yang memberi petunjuk dari arah kiblat masjid tersebut.

Keutamaan masjid ini dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW,

وَعَنْ سَهْل بن حُنَيْفٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ أَنَّى مَسْجِدَ قُبَاءَ فَصَلَّى فِيهِ صَلاةً كَانَ لَهُ كَأَجْرٍ عُمْرَةٍ

Artinya: “Sahl bin Hunaif RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa bersuci (membersihkan diri dari najis dan hadas) di rumahnya kemudian datang ke Masjid Quba dan salat di dalamnya, ia mendapatkan pahala seperti pahala umrah.” (HR Ibnu Majah)

5. Jabal Uhud

Jabal Uhud atau Bukit Uhud menjadi salah satu situs bersejarah yang dikunjungi jemaah umrah maupun haji saat berada di Madinah. Bukit ini merupakan bukit terbesar di Madinah. Letak Jabal Uhud sekitar 5 kilometer dari pusat kota Madinah. Dalam sejarahnya, di lembah Bukit Uhud pernah terjadi perang dahsyat antara 700 kaum Muslimin melawan 3.000 kaum Musyrikin Makkah. Sebanyak 70 pejuang Muslim gugur dalam pertempuran itu, termasuk paman Nabi Muhammad SAW yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib.

6. Masjid Qiblatain

Awalnya, Masjid Qiblatain dikenal dengan nama Masjid Bani Salamah karena lokasi masjid ini berada di atas tanah bekas rumah Bani Salamah. Sebelum malaikat menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW untuk menjadikan Kabah di Masjidil Haram sebagai kiblat, umat Islam shalat masih menghadap Baitul Maqdis di Yerusalem, Palestina. Pada tahun kedua Hijriyah, turun wahyu yang memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menjadikan Kabah sebagai kiblat.

Ketika shalat Ashar, para sahabat Rasulullah yang tengah berjamaah di Masjid Qiblatain masih menghadap Baitul Maqdis. Di tengah berlangsungnya shalat, datang seorang sahabat yang berteriak dan menyebutkan bahwa Nabi Muhammad dan para sahabatnya di Masjid Nabawi telah beralih kiblat ke Masjidil Haram. Imam dan makmum yang tengah shalat kemudian mengubah arah kiblatnya. Inilah sejarah di balik penamaan Masjid Bani Salamah menjadi Masjid Qiblatain yang artinya masjid berkiblat dua.

7. Makam Baqi’

Makam Baqi’ ini merupakan pemakaman utama di Madinah. Makam Baqi’ ini terletak disekitar wilayah Masjid Nabawi lebih tepatnya disebelah timur Masjid Nabawi. Makam ini merupakan makam para sahabat Nabi Muhammad SAW dan juga keluarganya. Salah satu sahabat Nabi yang dimakamkan disini yaitu, Usman Bin Affan, Asa’an Bin Zararah, dan Abdurrahman Bin A’uf.Salah satu keluraga Nabi yaitu Aisyah, Fatimatuzzahra, Ruqayyah, dan Zainab. Makam Baqi’ ini sangat luas dan selalu diramaikan oleh pengunjung atau peziarah disana.

Untuk jamaah umroh yang ingin berkunjung masuk ke makam ini hanya diperbolehkan untuk laki-laki saja. Untuk perempuan dilarang untuk masuk ke Makam Baqi’ sehingga hanya diperbolehkan melihat dari luar makam saja. Untuk masuk ke Makam Baqi’ ini terdapat aturan dan bahkan larangan tentang ziarah ke makam ini. Seperti halnya dilarang berbuat musyrik, menginjak, dan bahkan menduduki kuburan tersebut. Oleh karena itu jamaah umroh yang sedang melaksanakan ibadah umroh wajib datang serta berziarah ke tempat ini.

8. Masjid Sayyidina Abu Bakar As Siddiq R.A

Masjid Abu bakar ini berlokasi tepat di Kota Madinah. Masjid ini terletak disekitar wilayah Masjid Nabawi lebih tepatnya di sisi barat Masjid Nabawi. Lokasi masjid ini dahulunya merupakan tempat tinggal Abu bakar As Siddiq. Masjid ini tidak terlalu besar, namun memiliki keunikan pada desainnya dengan gaya klasik zaman dahulu.

Tetapi masjid ini tidak pernah dibuka untuk umum dan bahkan pintunya pun selalu terkunci. Oleh karena itu, para jamaah yang datang serta mengunjungi tempat ini tidak bisa melaksanakan sholat didalamnya, hanya bisa mengabadikan melalui foto di halaman depan masjid. Masjid ini hanya sebagai bangunan sejarah yang hanya bisa dikunjungi oleh jamaah umroh sebagai pengingat bahwa ini merupakan masjid sahabat Nabi Muhammad SAW.

9. Masjid Bir Ali / Miqat

Wisata Bersejarah di Madinah  salah satunya Masjid ini merupakan tempat yang wajib dikunjungi oleh para jamaah umroh karena Masjid Bir Ali atau yang biasa disebut tempat miqat. Miqat artinya batas bagi dimulainya ibadah umroh. Jarak Masjid Bir Ali ini dari pusat kota Madinah sekitar 11 Kilometer dan memakan waktu sekitar 15 menit jika ditempuh menggunakan mobil. Masjid ini juga bisa disebut tempat singgah para tamu Allah. Pada zaman dahulu, Nabi Muhammad SAW melaksanakan miqat serta berihram sebelum umroh di tempat ini. Oleh karena itu, para jamaah umroh seluruh dunia juga meneladani serta mengikuti apa yang di lakukan oleh Beliau yaitu dengan miqat serta berihram di masjid ini juga.

Sebelum jamaah umroh berangkat ke Makkah dari Madinah untuk melaksanakan runtutan ibadah umroh. Para jamaah wajib berganti pakaian dengan kain ihram serta niat akan melaksanakan umroh di masjid Bir Ali ini. Di masjid ini terdapat kurang lebih 512 toilet untuk para jamaah seluruh dunia yang biasanya difungsikan untuk berganti pakaian ihram. Setelah para jamaah membersihkan diri serta berganti pakaian ihram, maka mereka akan melaksanakan sholat sunnah ihram di dalam masjid tersebut. Setelah itu, barulah para jamaah melanjutkan perjalanan ke makkah untuk melaksanakan ibadah umroh. Interior ruangan masjid ini sangat luas serta indah dengan dihiasi puluhan pilar didalamnya.

10. Jabal Uhud/Gunung Uhud

Salah satu Wisata Bersejarah di Madinah yang dikunjugi adalah Jabal Uhud ini merupakan gunung yang memiliki sejarah serta makna tersendiri. Jabal Uhud ini berlokasi di Kota Madinah yang letaknya 4,5 Kilometer di sebelah utara dari pusat kota. Jabal Uhud ini tidak terlalu tinggi sehingga mudah untuk didaki bagi para jamaah umroh yang ingin mengunjunginya. Arti dari kata Jabal Uhud ini yaitu gunung yang menyendiri. Pada zaman dahulu, ditempat ini terjadi suatu peristiwa yang dinamakan Perang Uhud. Antara umat muslim di Madinah yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW dengan Kaum Quraisy dari makkah yang dipimpin oleh Khalid Bin Walid. Pada perang ini umat muslim kalah dalam peperangan. Sehingga menggugurkan 70 sahabat Nabi Muhammad SAW.

Tragedi yang sangat menyedihkan bagi Nabi Muhammad SAW yaitu wafatnya paman beliau dalam perang tersebut yaitu Sayyidina Hamzah Bin Abdul Mutholib. Oleh karena itu, apabila jamaah umroh berziarah ke tempat ini selain mendaki Jabal Uhud, jamaah umroh juga bisa sekaligus berziarah ke makam Sayyidina Hamzah yang juga berada di sekitar lokasi Jabal Uhud yang dipagar besi berwarna hitam. Jamaah umroh sangat diwajibkan mengunjungi atau berziarah ke tempat ini karena sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda “Bukit Uhud adalah salah satu dari bukit-bukit yang ada di Syurga”.

12. Kebun Kurma

Selain melaksanakan ibadah di Masjidil Haram Mekah dan Masjid Nabawi Madinah, jemaah umrah juga berkesempatan melakukan wisata dalam kota (city tour). Salah satu wisata dalam kota yang ditawarkan dan paling digemari jemaah umrah asal Indonesia, yakni berkunjung ke kebun kurma.

Wisata Bersejarah di Madinah di Pelaksanaan city tour berkunjung ke kebun kurma, biasanya saat jemaah umrah berada di Kota Madinah. Di kota tersebut banyak tersebar kebun kurma. Madinah juga dikenal sebagai penghasil kurma terbesar di dunia. Kurma dari Kota Madinah juga banyak memiliki keunggulan.

Demikan Artikel Tentang Wisata Bersejarah di Madinah Saat UmrohSemoga Kita Smua Umat Muslim Dapat Menjalankan Ibadah Haji Plus Dan Umroh Dan Umroh Plus Turki Dalam Waktu Dekat. Aamiin Allhumma Aamiin

 

Sumber : Detik : Tempat Ziarah di Madinah yang Bisa Dikunjungi saat Haji