Mengunjungi Masjid Quba Saat Umroh

Masjid Quba Madinah Kunjungan Wajib Jamaah Umroh

Ketika Umroh dan Haji Plus biasanya ada waktu dimana Jamaah Mengunjungi Masjid Quba. Salah satu tempat yang wajib dikunjungi Jamaah Umroh Saat Berada Di Madinah. Nah berikut Di Ulas singkat tentang Mengunjungi Masjid Quba Saat Umroh, sebagai bagian dari napak tilas perjalanan dakwah Rosulullah saw.

Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah saw. pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi di Quba, sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Madinah. Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa masjid Quba adalah masjid yang dibangun atas dasar takwa (Surat At Taubah:108).

Letak Lokasi Masjid Quba

Masjid Quba terletak di sebuah desa dengan nama yang sama di 6 kilo meter kota Madinah yang saat ini masjid dan desa tersebut telah menjadi bagian dari kota Madinah. Alasan penamaan masjid ini dengan nama Masjiq Quba disebutkan karena masjid ini dibangun di samping desa Quba. Penamaan desa ini juga dikarenakan memiliki sumur yang terkenal dengan nama sumur Quba.

Sejarah Masjid Quba Madinah

Menurut beberapa riwayat, Masjid Quba Madinah merupakan masjid yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah pada saat hijrah ke Madinah. Mesjid Quba Madinah merupakan bangunan yang di dirikan atas dasar taqwa, sebab menurut catatan sejarah masjid ini di dirikan Rasulullah  pada saat unta yang di tunggangi nya berhenti dalam perjalanan hijrah dari Mekkah ke Madinah, dan merupakan masjid pertama yang didirikan Nabi Muhammad ﷺ di Kota Madinah sebelum Masjid Nabawi.

Ketika Rasulullah ﷺ hijrah dari Mekkah atas perintah Allah untuk menghindari kekejaman kaum kafir Quraisy, yang bertepatan pada Senin 8 Rabiul Awal atau 23 September 622 Masehi. Dalam upaya hijrah itu, lokasi pertama yang disinggahi Rasulullah ﷺ adalah Gua Jabal Tsur. Di dalam gua ini, Rasulullah ﷺ bersembunyi bersama Abu Bakar dari kejaran kaum kafir Quraisy.

Setelah kondisinya dirasa aman, Rasulullah ﷺ kemudian melanjutkan perjalanan menuju Madinah. Beliau memilih jalan yang berbeda dari jalan umum. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari pertemuan secara langsung dengan orang-orang kafir Quraisy.

Dan sebelum tiba di Madinah, Rasulullah ﷺ sempat singgah di beberapa tempat dan salah satunya adalah Quba bersama Bani ‘Amru bin Auf di rumah Kalthum bin Al-Hadm.

Hanafi al-Malawi dalam bukunya Tempat Bersejarah yang dikunjungi Rasulullah ﷺ, menjelaskan, Rasulullah ﷺ tinggal di desa Quba selama empat hari dan kemudian membangun sebuah masjid yang sekarang dikenal dengan nama Masjid Quba.

Inilah masjid yang dibangun dengan dasar ketaatan dan ketaqwaan Rasulullah ﷺ kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

”Sesungguhnya Masjid yang didirikan atas dasar takwa (Mesjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (QS At-Taubah [9]: 108).

Setelah masjid berdiri, Rasulullah ﷺ menjadi imam ketika melaksanakan shalat berjamaah secara terbuka bersama para sahabat di Masjid Quba yang kiblatnya yang pada saat itu mengarah ke Masjid Al-Aqsha.

Keistimewaan dan Keutamaan Masjid Quba Madinah

Maejid Quba Madinah bukan hanya memiliki nilai sejarah saja, akan tetapi ada keistimewaan dan keutamaan yang bisa dijadikan amalan untuk menambah keimanan kita kepada Allah Azza wa jalla. Masjid Quba merupakan masjid pertama yang didirikan Rasulullah SAW bersama sahabat.  

Pahala orang yang sholat di Masjid Quba seperti pahala orang yang melaksanakan umroh. Rasulullah SAW bersabda:

من تطهر في بينته ثم أتى مسجد قباء، فصل فيه صلا ة، كان له كأجر عمرة

“Barangsiapa yang bersuci di rumahnya, kemudian mendatangi Masjid Quba, lalu sholat di dalamnya dengan suatu sholat, baginya seperti pahala orang yang melaksanakan umroh.” (HR Ibnu Majah).

Saad bin Abi Waqqash, radhiyallahu ‘anhu berkata: 

لأن أصلي في مسجد قباء (ركعتين) أحب إلي من أن أصلي في مسجد بيت المقدس

“Sungguh aku sholat di Masjid Quba (dua rakaat) lebih aku sukai daripada sholat di Masjid Al-Aqsa.” (HR Al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Abi Syaibah, dan Ibnu Syabbah).

Sementara itu, terkait dengan sejumlah berkaitan dengan sholat di Masjid Quba, ada beberapa ketentuan yang menopang keutamaan tersebut yaitu 

Pertama untuk bisa mendapatkan pahala Umroh dengan sholat di Masjid Quba, hendaknya seseorang berwudhu dari rumahnya atau dari hotelnya.

Kemudian setelah itu menuju ke Masjid Quba, sebagian ulama tidak mempersyaratkan berwudhu di rumah untuk mendapat pahala ini. Di antaranya Ibnu Tamimiyyah dan As-Sindi. Namun semua sepakat bahwa berwudhu di rumah baru berangkat menuju Masjid Quba lebih afdal.

Kedua, jika telah berwudhu dari rumah atau hotel, lantas di tengah perjalanan menuju Masjid Quba wudhunya batal, silakan dia berwudhu lagi karena batalnya wudhu tersebut tidak menghalangi pahala umroh

Ketiga sholat yang dinilai dengan pahala umrah bersifat umum, baik sholat fardu maupun sholat sunnah.

Setelah masjid berdiri, Rasulullah ﷺ menjadi imam ketika melaksanakan shalat berjamaah secara terbuka bersama para sahabat di Masjid Quba yang kiblatnya yang pada saat itu mengarah ke Masjid Al-Aqsha.

Mesjid Quba Madinah bukan hanya memiliki nilai sejarah saja, akan tetapi ada keistimewaan dan keutamaan yang bisa dijadikan amalan untuk menambah keimanan kita kepada Allah Azza wa jalla.Setelah berada di Madinah, Nabi Muhammad ﷺ. selalu menyempatkan diri mendatangi Masjid Quba untuk melakukan salat dua rakaat. 

Tak heran jika para jamaah dari berbagai negara singgah di masjid ini dan menunaikan shalat dua rakaat. Jamaah haji asal Indonesia dan Turki berlomba-lomba mengunjung masjid ini. Seusai shalat, dua rakaat mereka memanjatkan doa di bawah kubah masjid yang menawan ini. Oh iya, Masjid Quba memiliki enam kubah besar, masing-masing berdiameter 12 meter. Tak hanya itu, masjid ini juga dilengkapi dengan 56 kubah kecil yang berdiameter enam meter.

Para jamaah bisa menikmati arsitektur Masjid Quba yang menawan. Masjid yang telah berkali-kali di renovasi ini masih tetap mempertahankan bentuk arsitekturnya yang bernuansa tradisional.

Di sisi selatan, terdapat galeri terbuka dengan deretan tiang-tiang, sedangkan sebelah utara terdapat dua serambi bertiang. Tak heran jika arsitektur Masjid Quba dicontah masjid-masjid lainnya. Meski tak berada di Makkah, namun masjid ini menyediakan air zamzam, Para peziarah bisa menikmati segarnya air zamzam. Seorang petugas akan melayani para jamaah yang ingin meneguk segarnya air yang berasal dari sumur tertua di dunia itu.

Bagi Anda yang suka berbelanja, di luar Masjid Quba banyak pedagang kaki lima yang menawarkan beragam barang kebutuhan haji dan umrah serta oleh-oleh. Barang-barang itu ditawarkan dengan harga yang relatif terjangkau. Sebuah peci,mislanya, hanya dijual sekitar dua riyal. Bila Anda beruntung, ada saja orang yang memberi hadiah berupa buah-buahan atau kurma yang sangat lezat.

‘’Hadiah… hadiah… Halal.. halal,’’ ujar seorang petugas haji daerah membagi kurma yang diperolehnya dari seorang hamba Allah. Jadi, para peziarah Masjid Quba tak hanya mendapat pahala setara umrah, namun juga mendapat hadiah buah kurma.

Demikian artikel Mengunjungi Masjid Quba Saat Umroh. Semoga mengobati rasa kangen Baitullah saya dan kita semua. Semoga tahun ini kita semua bisa berangkat Umroh dan Haji Plus Bersama Alhijaz Indowisata. Aamiin YRA

 

Sumber : Republika : Masjid Quba dan Keutamaan Umrah

 

Kebun Kurma Wisata Favorit Jamaah Umroh

Berkunjung ke Kebun Kurma, Tujuan Wisata Favorit Jamaah Umroh

Selain berziarah ke tempat bersejarah, Kebun Kurma Wisata Favorit Jamaah Umroh saat berada di kota Madinah, Arab Saudi. Buah kurma adalah salah satu oleh-oleh favorit jamaah Umroh dan haji dari tanah suci, dan  kota Madinah dikenal memiliki banyak perkebunan kurma dan termasuk salah satu kota produsen kurma terbesar di Arab Saudi.  

Salah satu perkebunan yang ramai dikunjungi oleh jamaah umroh dan haji letaknya tidak jauh dari masjid Quba, namanya kebun kurma Abdurrahman.  “Kebun ini sudah lama, sudah ada berpuluh-puluh tahun,” ujar salah seorang pegawai toko kurma asal Sukabumi yang sudah satu setengah tahun bekerja disana.

Selain melaksanakan ibadah di Masjidil Haram Mekah dan Masjid Nabawi Madinah, jemaah umrah dan haji juga berkesempatan melakukan wisata dalam kota (city tour). Salah satu wisata dalam kota yang ditawarkan dan paling digemari jemaah umrah asal Indonesia, yakni berkunjung ke kebun kurma.

Pelaksanaan city tour berkunjung ke kebun kurma, biasanya saat jemaah umrah berada di Kota Madinah. Di kota tersebut banyak tersebar kebun kurma. Madinah juga dikenal sebagai penghasil kurma terbesar di dunia. Kurma dari Kota Madinah juga banyak memiliki keunggulan.

 Kebun tersebut lebih pas bila disebut toko kurma, karena bangunan yang dominan di lokasi tersebut adalah bangunan tempat aneka macam kurma dijual. Sedangkan lokasi kebunnya sendiri berada di belakang dan samping kiri-kanan bangunan toko.

Berkunjung ke kebun kurma sejumlah jamaah umroh dan haji berharap dapat langsung memetik buah kurma langsung dari pohonnya, namun saat tiba di lokasi mereka harus puas dengan hanya dapat menyaksikan kebun kurma saja.

Para jemaah umrah dan haji asal Indonesia, banyak yang memborong kurma Madinah karena harganya tergolong murah. Selain itu, kurma yang dijual masih segar seperti baru dipetik dari pohonnya namun sudah bisa dikonsumsi (matang pohon). Dengan kondisi seperti, kurma Madinah jadi cocok untuk dibawa sebagai oleh-oleh ke tanah air.

Namun banyak juga jamaah haji yang merasa senang bisa melihat kebun kurma dari dekat dan berswafoto di depan pohon kurma.  Kurma Ajwa atau kurma nabi yang berwarna hitam masih menjadi pilihan utama jamaah haji asal Indonesia, meski terbilang paling mahal harganya

Lokasi dekat Masjid Quba

Berkunjung ke kebun kurma dilakukan setelah para jemaah umroh dan haji dibawa ke Masjid Quba. Setelah melakukan salat sunah di masjid tersebut, jemaah dibawa ke kebun kurma yang lokasinya tidak terlalu jauh. Di kebun kurma itulah, jemaah asal Indonesia bisa menikmati sejuknya udara Kota Madinah.

Kurma yang tumbuh di lokasi itu, jumlahnya sangat banyak. Saking banyaknya pohon kurma, jemaah jadi tidak merasa berada di Kota Madinah yang cuacanya cukup panas. Jemaah bisa berkeliling untuk mengabadikan momen di bawah rindangnya pohon kurma. Dalam kebun kurma tersebut memang tidak diperjualbelikan kurma. Area itu cuma untuk jalan-jalan jemaah umrah. Ada juga sarana untuk duduk-duduk istirahat.

Sementara, penjualan kurma dilakukan sebelum pintu masuk area kebun. Di sana banyak penjual kurma dengan berbagai jenis. Ada yang dijual langsung ditimbang. Tap ada juga kurma yang dijual sudah dalam kemasan. Namun, jemaah lebih suka membeli kurma yang langsung ditimbang, sekaligus bisa mencicipi dulu bagaimana rasanya.

Selain bisa membeli kurma, jemaah juga bisa menikmati minuman berupa jus kurma. Minuman tersebut termasuk laris, karena banyak jemaah selain gampang haus selama  berada di Madinah, juga merasa penasaran dengan minuman yang dijajakan pedagang di sana.

Baik masih utuh dalam keadaan buah, maupun sudah dijadikan jus, kurma asli Madinah dikenal banyak memberikan khasiat. Kandungan gizi dan nutrisinya sangat tinggi. Sehingga cocok dikonsumsi para jemaah umrah, karena selama melaksanakan ibadah di sana cukup menguras fisik.

Di Madinah sendiri ada tiga jenis kurma yang cukup dikenal, yakni Rutanah, Halwah, dan Ajwa. Di antara ketiga jenis itu, kurma Ajwa paling mahal harganya. Dibandingkan kurma Rutanah dan Halwah, daging kurma Ajwa lebih lembut. Warna kurma Ajwa hitam, sementara Rutanah dan Halwah cenderung cokelat

Berkunjung ke kebun kurma sejumlah jamaah umrah haji berharap dapat langsung memetik buah kurma langsung dari pohonnya, namun saat tiba di lokasi mereka harus puas dengan hanya dapat menyaksikan kebun kurma saja.

“Saya kira bisa memetik langsung dari pohonnya, kalau ini sama saja dengan toko kurma,” kata jamaah haji asal Jambi, sambil mencicipi buah kurma muda berwarna kuning atau yang dikenal dengan nama Rutab.

Demikan Artkel Tentang Kebun Kurma Wisata Favorit Jamaah Umroh. Semoga Kita Smua Umat Muslim Dapat Melaksanakan Ibadah Umroh DanHaji Plus Dalam Waktu Dekat ini… AAmiin YRA

Wisata Bersejarah di Madinah Saat Umroh

Wisata Bersejarah di Madinah Saat Umroh

Wisata Bersejarah di Madinah Apabila Anda pergi ke Saudi Arabia, tujuan utama Anda pasti akan melaksanakan ibadah umroh atau haji. Disamping itu, Saudi Arabia ini juga bisa dikatakan sebagai negara dengan tempat-tempat wisata sejarah religi yang sangat menarik sehingga hampir semua orang muslim di dunia ingin mengunjunginya.  Saudi Arabia juga dikenal dengan banyaknya bangunan masjid yang ada disana, dikarenakan mayoritas penduduknya merupakan muslim. oleh karena itu, menjadi menarik jika Anda dapat mengunjungi Wisata Bersejarah di Madinah atau salah satu destinasi wisata di Saudi Arabia.

Selain Anda melaksanakan ibadah umroh atau haji, Anda juga bisa berziarah ke tempat-tempat bersejarah disana.Seperti masjid-masjid yang memiliki cerita tersendiri, dan juga jabal-jabal (gunung) yang bersejarah disana. Ada dua kota yang memang wajib Anda kunjungi saat akan melaksanakan ibadah umroh yaitu Kota Makkah dan Madinah. Dua kota ini yang memiliki banyak tempat bersejarah dan juga tempat dimana Anda akan melaksanakan ibadah umroh atau haji bagi umat muslim.

Berikut beberapa Wisata Bersejarah di Madinah  yang bisa kamu kunjungi saat pergi ke Tanah Suci:

Madinah berada di wilayah padang pasir yang subur. Nabi Muhammad SAW menjadikan Madinah sebagai tanah haram atau Tanah Suci setelah Makkah. Salah satu kelebihan kota Madinah yang disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW adalah kota ini akan menentramkan hati siapa pun yang mengunjunginya. 

“Sesungguhnya iman akan berkumpul di Madinah sebagaimana berkumpulnya ular ke sarangnya (HR. Bukhari)”.

Ini Wisata Bersejarah di Madinah :

1. Masjid Nabawi

Masjid Nabawi didirikan pada tahun pertama Hijriyah. Dalam proses pembangunannya, Nabi Muhammad meletakkan batu pertama. Sementara, batu kedua, ketiga, keempat, dan kelima dilakukan oleh sahabat Nabi yaitu Abu Bakar Ash Shidiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Saat itu, kiblat masih menghadap Baitul Maqdis, Palestina, karena belum turun perintah Allah untuk menghadap Kabah. Di lokasi sekitar masjid dibangun tempat keluarga Rasulullah SAW. Di sebelah timur Masjid Nabari dibangun rumah Siti Aisyah yang kemudian menjadi tempat Nabi Muhammad

Nilai dan pahala saat melaksanakan salat di Masjid Nabawi sangat tinggi sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW,

عَنْ جَابِرٍ قَالَ: أَنَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم: صَلاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفَ صَلاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ، وَصَلاةٌ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةَ أَلْفِ صَلاةٍ فِيمَا سِوَاهُ

Artinya: “Jabir RA berkata: sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Salat di masjidku lebih mulia nilainya 1.000 kali lipat dibanding salat di masjid lain, kecuali di Masjidil Haram dan salat di Masjidil Haram lebih mulia nilainya 100.000 kali lipat dibanding salat di masjid lain.” (HR Ibnu Majah)

Masjid Nabawi dibuat tahun pertama Hijriyah. Di sekitar Masjid dibangun tempat keluarga Rasulullah SAW, sementara di sebelah timur masjid dibangun rumah Siti Aisyah RA yang kemudian menjadi tempat pemakaman Rasulullah SAW dan kedua sahabatnya.

2. Raudah Di Dalam Masjid Nabawi

Raudah berada di dalam Masjid Nabawi. Letaknya ditandai dengan tiang-tiang putih yang berada di antara rumah Siti Aisyah (yang sekarang menjadi makam Rasulullah SAW) sampai mimbar masjid. Raudah menjadi tempat di mana segala doa yang dipanjatkan diyakini akan dikabulkan. 

3. Makam Nabi Muhammad SAW

Dulu, makam Rasulullah dinamakan Maqsurah. Setelah masjid diperluas, makam Nabi termasuk di dalam bangunan masjid.

Perlu diketahui, Masjid Nabawi hanya dibuka untuk jemaah pada pukul 03.00-22.00 waktu Arab Saudi. Ada waktu-waktu yang ditentukan untuk melakukan ziarah. Jemaah perempuan bisa mengunjungi Raudah dan berziarah ke makam Rasulullah SAW hanya pada pukul 07.00 -10.00 dan setelah shalat Isya hingga pukul 22.00 waktu setempat. Tempat berziarah perempuan juga terpisah dengan tempat berziarah laki-laki.

4. Masjid Quba

Masjid Quba ini merupakan masjid yang indah, megah, dan sangat istimewa pastinya. Masjid ini terletak di Kota Madinah dan kurang lebih berjarak 3 kilometer dari Masjid Nabawi. Masjid ini juga berdekatan dengan beberapa masjid bersejarah lainnya yang wajib jamaah umroh kunjungi, seperti Masjid Qiblatain dan Masjid Khandaq. Sangat mudah apabila Anda ingin mengunjungi masjid ini. Karena, saat ini di Madinah terdapat bus wisata yang bisa mengantarkan Anda ke masjid ini dan juga beberapa tempat-tempat bersejarah disana.

Masjid Quba ini dikatakan istimewa karena Masjid Quba ini merupakan masjid pertama  yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW. Setelah Anda melaksankan sholat di masjid Quba ini Anda juga bisa membeli oleh-oleh seperti peci, sajadah kecil, dan masih banyak lagi. Karena disekitar masjid tersebut terdapat pasar kecil yang dapat Anda kunjungi. Seperti yang kita ketahui mengunjungi dan sholat sunnah didalamnya memiliki keutamaan yang luar biasa. Dan juga disebutkan bahwa sholat dua rakaat di dalam Masjid Quba ini pahalanya sama seperti dengan ibadah umrah.

Masjid ini merupakan sebuah masjid yang terletak kurang lebih 5 kilometer di sebelah barat daya Madinah. Masjid Quba merupakan masjid pertama yang didirikan oleh Rasulullah SAW dan dibangun dua kali.

Dalam membangun Masjid Quba, Rasulullah SAW dibantu oleh Malaikat Jibril yang memberi petunjuk dari arah kiblat masjid tersebut.

Keutamaan masjid ini dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW,

وَعَنْ سَهْل بن حُنَيْفٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ أَنَّى مَسْجِدَ قُبَاءَ فَصَلَّى فِيهِ صَلاةً كَانَ لَهُ كَأَجْرٍ عُمْرَةٍ

Artinya: “Sahl bin Hunaif RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa bersuci (membersihkan diri dari najis dan hadas) di rumahnya kemudian datang ke Masjid Quba dan salat di dalamnya, ia mendapatkan pahala seperti pahala umrah.” (HR Ibnu Majah)

5. Jabal Uhud

Jabal Uhud atau Bukit Uhud menjadi salah satu situs bersejarah yang dikunjungi jemaah umrah maupun haji saat berada di Madinah. Bukit ini merupakan bukit terbesar di Madinah. Letak Jabal Uhud sekitar 5 kilometer dari pusat kota Madinah. Dalam sejarahnya, di lembah Bukit Uhud pernah terjadi perang dahsyat antara 700 kaum Muslimin melawan 3.000 kaum Musyrikin Makkah. Sebanyak 70 pejuang Muslim gugur dalam pertempuran itu, termasuk paman Nabi Muhammad SAW yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib.

6. Masjid Qiblatain

Awalnya, Masjid Qiblatain dikenal dengan nama Masjid Bani Salamah karena lokasi masjid ini berada di atas tanah bekas rumah Bani Salamah. Sebelum malaikat menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW untuk menjadikan Kabah di Masjidil Haram sebagai kiblat, umat Islam shalat masih menghadap Baitul Maqdis di Yerusalem, Palestina. Pada tahun kedua Hijriyah, turun wahyu yang memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menjadikan Kabah sebagai kiblat.

Ketika shalat Ashar, para sahabat Rasulullah yang tengah berjamaah di Masjid Qiblatain masih menghadap Baitul Maqdis. Di tengah berlangsungnya shalat, datang seorang sahabat yang berteriak dan menyebutkan bahwa Nabi Muhammad dan para sahabatnya di Masjid Nabawi telah beralih kiblat ke Masjidil Haram. Imam dan makmum yang tengah shalat kemudian mengubah arah kiblatnya. Inilah sejarah di balik penamaan Masjid Bani Salamah menjadi Masjid Qiblatain yang artinya masjid berkiblat dua.

7. Makam Baqi’

Makam Baqi’ ini merupakan pemakaman utama di Madinah. Makam Baqi’ ini terletak disekitar wilayah Masjid Nabawi lebih tepatnya disebelah timur Masjid Nabawi. Makam ini merupakan makam para sahabat Nabi Muhammad SAW dan juga keluarganya. Salah satu sahabat Nabi yang dimakamkan disini yaitu, Usman Bin Affan, Asa’an Bin Zararah, dan Abdurrahman Bin A’uf.Salah satu keluraga Nabi yaitu Aisyah, Fatimatuzzahra, Ruqayyah, dan Zainab. Makam Baqi’ ini sangat luas dan selalu diramaikan oleh pengunjung atau peziarah disana.

Untuk jamaah umroh yang ingin berkunjung masuk ke makam ini hanya diperbolehkan untuk laki-laki saja. Untuk perempuan dilarang untuk masuk ke Makam Baqi’ sehingga hanya diperbolehkan melihat dari luar makam saja. Untuk masuk ke Makam Baqi’ ini terdapat aturan dan bahkan larangan tentang ziarah ke makam ini. Seperti halnya dilarang berbuat musyrik, menginjak, dan bahkan menduduki kuburan tersebut. Oleh karena itu jamaah umroh yang sedang melaksanakan ibadah umroh wajib datang serta berziarah ke tempat ini.

8. Masjid Sayyidina Abu Bakar As Siddiq R.A

Masjid Abu bakar ini berlokasi tepat di Kota Madinah. Masjid ini terletak disekitar wilayah Masjid Nabawi lebih tepatnya di sisi barat Masjid Nabawi. Lokasi masjid ini dahulunya merupakan tempat tinggal Abu bakar As Siddiq. Masjid ini tidak terlalu besar, namun memiliki keunikan pada desainnya dengan gaya klasik zaman dahulu.

Tetapi masjid ini tidak pernah dibuka untuk umum dan bahkan pintunya pun selalu terkunci. Oleh karena itu, para jamaah yang datang serta mengunjungi tempat ini tidak bisa melaksanakan sholat didalamnya, hanya bisa mengabadikan melalui foto di halaman depan masjid. Masjid ini hanya sebagai bangunan sejarah yang hanya bisa dikunjungi oleh jamaah umroh sebagai pengingat bahwa ini merupakan masjid sahabat Nabi Muhammad SAW.

9. Masjid Bir Ali / Miqat

Wisata Bersejarah di Madinah  salah satunya Masjid ini merupakan tempat yang wajib dikunjungi oleh para jamaah umroh karena Masjid Bir Ali atau yang biasa disebut tempat miqat. Miqat artinya batas bagi dimulainya ibadah umroh. Jarak Masjid Bir Ali ini dari pusat kota Madinah sekitar 11 Kilometer dan memakan waktu sekitar 15 menit jika ditempuh menggunakan mobil. Masjid ini juga bisa disebut tempat singgah para tamu Allah. Pada zaman dahulu, Nabi Muhammad SAW melaksanakan miqat serta berihram sebelum umroh di tempat ini. Oleh karena itu, para jamaah umroh seluruh dunia juga meneladani serta mengikuti apa yang di lakukan oleh Beliau yaitu dengan miqat serta berihram di masjid ini juga.

Sebelum jamaah umroh berangkat ke Makkah dari Madinah untuk melaksanakan runtutan ibadah umroh. Para jamaah wajib berganti pakaian dengan kain ihram serta niat akan melaksanakan umroh di masjid Bir Ali ini. Di masjid ini terdapat kurang lebih 512 toilet untuk para jamaah seluruh dunia yang biasanya difungsikan untuk berganti pakaian ihram. Setelah para jamaah membersihkan diri serta berganti pakaian ihram, maka mereka akan melaksanakan sholat sunnah ihram di dalam masjid tersebut. Setelah itu, barulah para jamaah melanjutkan perjalanan ke makkah untuk melaksanakan ibadah umroh. Interior ruangan masjid ini sangat luas serta indah dengan dihiasi puluhan pilar didalamnya.

10. Jabal Uhud/Gunung Uhud

Salah satu Wisata Bersejarah di Madinah yang dikunjugi adalah Jabal Uhud ini merupakan gunung yang memiliki sejarah serta makna tersendiri. Jabal Uhud ini berlokasi di Kota Madinah yang letaknya 4,5 Kilometer di sebelah utara dari pusat kota. Jabal Uhud ini tidak terlalu tinggi sehingga mudah untuk didaki bagi para jamaah umroh yang ingin mengunjunginya. Arti dari kata Jabal Uhud ini yaitu gunung yang menyendiri. Pada zaman dahulu, ditempat ini terjadi suatu peristiwa yang dinamakan Perang Uhud. Antara umat muslim di Madinah yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW dengan Kaum Quraisy dari makkah yang dipimpin oleh Khalid Bin Walid. Pada perang ini umat muslim kalah dalam peperangan. Sehingga menggugurkan 70 sahabat Nabi Muhammad SAW.

Tragedi yang sangat menyedihkan bagi Nabi Muhammad SAW yaitu wafatnya paman beliau dalam perang tersebut yaitu Sayyidina Hamzah Bin Abdul Mutholib. Oleh karena itu, apabila jamaah umroh berziarah ke tempat ini selain mendaki Jabal Uhud, jamaah umroh juga bisa sekaligus berziarah ke makam Sayyidina Hamzah yang juga berada di sekitar lokasi Jabal Uhud yang dipagar besi berwarna hitam. Jamaah umroh sangat diwajibkan mengunjungi atau berziarah ke tempat ini karena sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda “Bukit Uhud adalah salah satu dari bukit-bukit yang ada di Syurga”.

12. Kebun Kurma

Selain melaksanakan ibadah di Masjidil Haram Mekah dan Masjid Nabawi Madinah, jemaah umrah juga berkesempatan melakukan wisata dalam kota (city tour). Salah satu wisata dalam kota yang ditawarkan dan paling digemari jemaah umrah asal Indonesia, yakni berkunjung ke kebun kurma.

Wisata Bersejarah di Madinah di Pelaksanaan city tour berkunjung ke kebun kurma, biasanya saat jemaah umrah berada di Kota Madinah. Di kota tersebut banyak tersebar kebun kurma. Madinah juga dikenal sebagai penghasil kurma terbesar di dunia. Kurma dari Kota Madinah juga banyak memiliki keunggulan.

Demikan Artikel Tentang Wisata Bersejarah di Madinah Saat UmrohSemoga Kita Smua Umat Muslim Dapat Menjalankan Ibadah Haji Plus Dan Umroh Dan Umroh Plus Turki Dalam Waktu Dekat. Aamiin Allhumma Aamiin

 

Sumber : Detik : Tempat Ziarah di Madinah yang Bisa Dikunjungi saat Haji

 

Fakta Menarik Tentang Masjid Nabawi

Ada 12 Fakta Menarik Tentang Masjid Nabawi

Salah satu tempat ibadah yang paling disucikan umat Muslim di dunia adalah Masjid Nabawi yang terletak di Kota Madinah. Di balik kemegahannya, terselip berbagai hal menarik seputar didirikannya Masjid Nabawi.  Masjid Nabawi adalah salah satu masjid yang didirikan oleh Nabi Muhammad SAW. Masjid ini menjadi masjid terbesar kedua di dunia, setelah Masjidil Haram di Kota Mekkah. 

Masjid ini didirikan oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 atau sekitar 1400 tahun yang lalu. Semula, masjid ini dibangun tanpa atap. Pada waktu itu, Masjid Nabawi dijadikan sebagai tempat berkumpulnya masyarakat, majelis, hingga sekolah agama.

Selain fakta tersebut, ada informasi-informasi lain yang membuat masjid ini begitu istimewa. Fakta-fakta lain mengenai Masjid Nabawi mungkin belum banyak diketahui umat Muslim di seluruh dunia, maka dari itu simak penjelasan di bawah ini. 

Fakta Masjid Nabawi

Berikut 12 Fakta Menarik Tentang Masjid Nabaw yang menjadi tujuan umat Muslim saat ingin berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW. 

1. Lokasi Bangunan Masjid Bekas Pemberhentian Unta 

Sebelum menjadi masjid yang begitu besar, dahulu Masjid Nabawi merupakan lahan kosong dengan sejumlah pohon kurma yang tumbuh di atasnya. Tepatnya, lokasi pembangunan masjid ini merupakan tempat pemberhentian pertama unta yang ditunggangi Rasulullah ketika tiba di Madinah.

2. Pernah Terbakar

Beberapa ratus tahun setelah didirikan, Masjid Nabawi sempat terbakar. Api yang berkobar menghancurkan atap, tiang masjid, hingga dinding pembatas makam Nabi Muhammad SAW. Akhirnya tempat suci ini segera direnovasi oleh para pemimpin negara Muslim. 

3. Wilayah Jazirah Arab yang Dialiri Listrik Pertama   

Ketika Kerajaan Ottoman memperkenalkan listrik di Jazirah Arab, tempat pertama yang menikmati listrik merupakan Masjid Nabawi. Masjid ini mulai dialiri listrik sekitar tahun 1909.

4. Ukuran Masjid Lebih Luas dari Kota Kuno Madinah

Saat pertama kali dibangun oleh Rasulullah, Masjid Nabawi berukuran sekitar 50 meter x 50 meter. Seiring berjalannya waktu, serta semakin banyak jamaah yang datang, masjid terus diperluas. Kini luasnya mencapai lebih dari 100 ribu meter persegi. Bahkan luasnya berkali-kali lipat dari Kota Madinah di masa lampau. 

5. Kubah Masjid Sempat Berwarna Ungu

Kubah terkenal di Masjid Nabawi pernah dicat berwarna ungu sekitar 150 tahun lalu. Ungu dipilih karena kabarnya warga Arab di wilayah Hijaz menyukai warna tersebut.

6. Makam Nabi Muhammad SAW

Makam Nabi Muhammad ditandai dengan pintu berlapis emas dan warna karpet kehijauan berbeda dengan warna karpet lainnya di dalam masjid. Tepat di sebelah makam dan mimbar Rasulullah, terdapat raudhah yang mempunyai arti taman surga.

Raudhah adalah sebuah bilik kecil di mana doa-doa yang dipanjatkan di sini diyakini akan dikabulkan oleh Allah SWT. Hampir sebagian besar umat Islam yang datang di tempat ini menangis, sambil terus bermunajat kepada Allah SWT.

7. Ada kuburan kosong di ruang Nabi

Sebagian besar umat Islam percaya ada satu lahan makam yang belum terisi. Lokasinya persis di sebelah Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab dimakamkan. Umat Islam percaya kelak makam itu akan diisi Nabi Isa AS di akhir zaman. Namun, kepercayaan itu masih diperdebatkan.

8. Tidak Memiliki Kubah

Selama lebih dari 650 tahun setelah Rasulullah SAW wafat, tidak ada kubah di atas makam beliau. Baru pada tahun 1290, Kekalifahan Mamluk menambahkan kubah yang terbuat dari kayu. Kubah hijau yang kita lihat sekarang sebenarnya kubah luar di atas makam Nabi. Namun, ada kubah yang lebih kecil yang bertuliskan nama Rasulullah SAW, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab

9. Payung Raksasa Hasil Kerjasama Jerman dan Jepang

Di pelataran Masjid Nabawi ada puluhan payung raksasa yang terbuka otomatis sebelum adzan subuh dan tertutup menjelang magrib. Payung-payung itu ditempatkan pada tahun 2010 sebagai proyek Medina Haram. Proyek tersebut melibatkan berbagai pihak termasuk arsitek SL-Rasch, Menteri Perekonomian Arab Saudi, pabrik payung Jerman yaitu Liebherr, serta perusahaan Jepang bernama Taiyo Kogyo.

10. Pita Penurun Suhu

Pada pinggir payung raksasa, terdapat pita biru yang mengelilinginya. Pita itu terbuat dari material khusus sehingga membuat suhu di bawahnya turun 8 derajat celcius secara otomatis. Di tengah suhu Madinah yang terkadang mencapai 45 derajat celcius, tak heran banyak jamaah yang senang berlindung di bawah payung-payung tersebut. 

11. Memiliki 3 Mihrab

Kebanyakan masjid hanya memiliki satu mihrab. Namun, Mesjid Nabawi memiliki tiga. Mihrap yang saat ini digunakan tempat imam memimpin Shalat. Mihrab lainnya, Suleymaniye merupakan mihrab yang dibangun semasa Usmaniyah untuk imam Hanafi. Sementara mihrab terakhir dibangun di tempat Rasulullah selalu memimpin shalat. Mihrab ini kemudian digunakan imam Maliki untuk memimpin shalat.

12. Penuh Tanda-Tanda Rahasia

Salah satu bagian Masjid Nabawi terkenal dengan sebutan Raudlah (taman surga). Doa-doa yang dipanjatkan dari Raudlah ini diyakini akan dikabulkan oleh Allah swt. Raudlah terletak di antara mimbar dengan makam (dahulu rumah) Rasulullah S.A.W Diterima dari Abu Huraira

Miqot;Tempat yang terletak di antara rumahku dengan mimbarku merupakan suatu taman di antara taman-taman surga, sedang mimbarku itu terletak di atas kolamku.Miquot; (Riwayat Bukhari) 

Setiap bagian Masjid Nabawi memiliki rahasia seperti kode Da Vinci. Tentu, rahasia itu tidak dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian umat Islam saat shalat.

Demikanlah Penjelasan Tentang Fakta Menarik Tentang Masjid Nabawi. Semoga Kita Smua Umat Muslim Dapat Berkunjung Ke Mesjid Nabawi Dan Menjalankan Ibadah Umroh Dan Haji Plus.. Aamiin YRA

Raudhah Taman Surga di Masjid Nabawi

Raudhah Taman Surga di Masjid Nabawi

Masjid Nabawi Madinah

Salah satu incaran utama kaum muslim yang melakukan ibadah haji setibanya di Madinah adalah berkunjung ke Raudhah. Sebuah ruangan yang disebut-sebut Nabi Muhammad SAW sebagai Taman Surga di Masjid Nabawi.
Menjadi masjid kedua yang dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah, Masjid Nabawi punya banyak keutamaan, yang membuat jemaah dari seluruh dunia disunahkan untuk memperbanyak sholat dan doa di masjid tersebut.

“Sholat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama 1.000 kali dibandingkan sholat di masjid yang lainnya, kecuali di Masjidil Haram. Sholat di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali lipat daripada masjid lainnya,” demikian sabda Rasulullah SAW (HR. Ahmad, Ibnu Khuzaimah, dan Hakim).

Keutamaan Masjid Nabawi bukan cuma pahala yang puluhan ribu lebih banyak. Soalnya, dalam area masjid ini juga terdapat raudhah.

Apakah Raudhah Itu?

Raudhah adalah sebuah area di dalam Masjid Nabawi yang lokasinya berada di antara rumah Rasulullah SAW dan mimbar yang digunakan untuk berdakwah. Sebagaimana diketahui, rumah Rasulullah SAW saat ini menjadi makam beliau.

Di tempat itu dahulu Nabi Muhammad sering duduk untuk membacakan wahyu dan mengajarkannya kepada sahabatnya. Nabi pernah bersabda, “Antara kamarku dan mimbarku terletak satu bagian dari taman surga.” Sedangkan kamar yang dimaksud sekarang menjadi makam Nabi sesuai wasiatnya yang mengatakan, “Tidak dikuburkan seorang Nabi kecuali di tempat dia meninggal.” Berdasar hadits itulah kebanyakan umat Islam berusaha untuk bisa berada di raudhah dan melaksanakan sholat di tempat itu.

Mereka berharap dengan bisa berada di salah satu taman surga itu, nantinya akan dimasukkan sebagai ahli surga. Selanjutnya mereka akan ziarah ke makam Nabi dan dua sahabat yang dimakamkan di sebelahnya; Abu Bakar Asshidiq dan Umar bin Al-Kaththab. Ruangan itu tidak seberapa luas, tak lebih 144 meter persegi. Saat ini lokasi itu ditandai lima pilar besar berwarna putih dengan kaligrafi khas yang indah. Bagian lantainya digelar ambal berwarna putih, juga dengan ornamen unik yang khas dan berbeda dengan warna ambal yang digelar di lantai bagian lain di Masjid Nabawi.

Area ini disebut juga sebagai lokasi yang mustajab untuk memanjatkan doa. Raudhah menjadi begitu spesial dan sangat diincar oleh kaum muslim dari seluruh dunia lantaran di tempat itulah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu, memimpin sholat berjamaah, sampai melakukan ibadah.

Dengan Masjid Nabawi terus mengalami pelebaran, Raudhah kini cuma menjadi satu bagian kecil dari keseluruhan area masjid. Dicukil dari berbagai sumber, luas Raudhah sekitar 330 meter persegi. Area ini memanjang dari arah timur sampai barat sepanjang 22 meter dan dari arah utara ke selatan sepanjang 15 meter.

Surga menjadi tempat yang paling diimpikan oleh seluruh umat Muslim di dunia. Namun, sebelum itu, seorang Muslim harus melewati berbagai fase di akhirat untuk bisa merasakan nikmatnya surga. Meski demikian, umat Muslim bisa berkunjung ke sebuah tempat yang disebut dengan “taman surga”, yaitu Raudhah atau Raudhatul Jannah.

Raudhah merupakan tempat berdoa paling mustazab yang ada di Masjid Nabawi yang terletak di kota Madinah. Sebagaimana Masjidil Haram, Masjid Nabawi memiliki keutamaan yaitu melipatgandakan ganjaran shalat bagi mereka yang shalat di dalamnya. “Shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih baik daripada 1000 shalat di tempat lain, kecuali di Masjidil Haram.” (HR. Muslim).

Mengutip Buku Pintar Calon Haji oleh Fahmi Amhar dan Arum Harjanti (1996: 123), dahulu Raudhah terletak di antara rumah Nabi Muhammad SAW dan mimbar Masjid Nabawi. Namun, seiring dengan perluasan Masjid Nabawi, kini Raudhah terletak di dalam masjid. Lokasi inilah yang menjadi tempat bagi jemaah haji dan umrah untuk beribadah serta memanjatkan doa.

Pastinya bagi jamaah Haji maupun Umrah yang tengah berada di Madinah akan berlomba-lomba agar bisa menunaikan sholat di Raudhah yang ada di Masjid Nabawi. Berikut adalah tipsnya:

Selain berangkat dari sabda Rasulullah tersebut, penamaan “taman surga” dikaitkan dengan banyaknya orang yang meyakini bahwa dengan duduk dan beribadah di sana akan merasakan ketenangan layaknya di taman surga akhirat.

Tak heran, kini banyak orang yang berebut untuk ikut menikmati surga tersebut. Akibatnya, seperti yang telah disinggung, Raudhah menjadi tempat yang selalu ramai dan penuh sesak oleh jamaah haji dan umrah untuk beribadah.

Kawasan Raudhah sendiri sebenarnya berada di shaf lelaki. Hanya saja ada jam-jam tertentu bagi kaum hawa untuk bisa shalat dan berdoa di Raudhah, yaitu pada ba’da subuh, sekitar pukul 05.30-11.00 dan ba’da zuhur, sekitar pukul 11.30-15.00.

Demikianlah Artikel Tentang Raudhah Taman Surga di Masjid Nabawi. Semoga Kita Smua Umat Muslim Dapat Mengunjungi Raudhah Saat Menjalankan Ibadah Umroh Atau Haji Plus Dalm Waktu Dekat. Aamiin YRA

 

Sumber : Kemenag : Berebut Taman Surga di Madinah