Tata Cara Pelaksanaan Umroh Sesuai Sunnah

Tata Cara Pelaksanaan Umroh Sesuai Sunnah

Tata Cara Pelaksanaan Umroh – Umroh adalah ibadah yang dilakukan di Baitullah atau Ka’bah dengan cara yang telah ditentukan oleh syariat Islam. Umroh dapat dilakukan kapan saja di luar waktu yang makruh, seperti bulan Ramadhan, hari-hari tasyrik, dan hari-hari haji. Umroh memiliki keutamaan dan hikmah yang besar, seperti menghapuskan dosa-dosa, mendekatkan diri kepada Allah, dan meneladani Nabi Ibrahim AS dan keluarganya.

Untuk melaksanakan umroh dengan baik dan benar, kita harus mengikuti tata cara umroh sesuai sunnah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.  Berikut ini adalah Tata Cara Pelaksanaan Umroh secara lengkap dan sesuai sunnah beserta bacaan dan doanya:

1. Persiapan sebelum ihram.

Anda harus mandi junub, memakai wewangian, memotong kuku, menipiskan kumis, mencukur bulu ketiak dan kemaluan, dan memakai pakaian ihram. Pakaian ihram bagi laki-laki terdiri dari dua lembar kain putih yang tidak berjahit, sedangkan bagi perempuan adalah pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.

2. Berihram dari miqat.

Anda harus berihram dari tempat yang telah ditentukan oleh Rasulullah SAW, tergantung dari arah datangnya. Ada lima miqat yang utama, yaitu Dzulhulaifah (untuk yang datang dari Madinah), Al-Juhfah (untuk yang datang dari Syam), Qarnul Manazil (untuk yang datang dari Najd), Yalamlam (untuk yang datang dari Yaman), dan Dzatu Irq (untuk yang datang dari Irak). Di miqat, Anda harus melakukan shalat sunnah ihram dua rakaat, kemudian membaca niat umroh dengan mengucapkan:

نَوَيْتُ الْعُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitul ‘umrata wa ahramtu biha lillahi ta’ala

Artinya: Aku niat umroh dengan berihram karena Allah Ta’ala.

3. Menuju ke Makkah. Setelah berihram, Anda harus menuju ke Makkah sambil membaca talbiyah sepanjang perjalanan dengan mengucapkan:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ

Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, la syarika laka

Artinya: Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji dan nikmat adalah milik-Mu, dan kerajaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu

4. Thawaf. Setelah sampai di Makkah,

Anda harus masuk ke Masjidil Haram dan menuju ke Ka’bah untuk melakukan thawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Thawaf dimulai dari Hajar Aswad (batu hitam) dan berakhir di sana juga. Saat thawaf, Anda harus menghadap ke Hajar Aswad dan mengucapkan:

بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ إِيْمَانًا بِكَ وَتَصْدِيْقًا بِكِتَابِكَ وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Bismillahi Allahu akbar, Allahumma imanan bika wa tasdiqan bikitabika wa wafa’an bi’ahdika wa ittiba’an li sunnati nabiyyika Muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallam

Artinya: Dengan nama Allah, Allah Maha Besar, ya Allah dengan iman kepada-Mu, dan membenarkan kitab-Mu, dan menepati janji-Mu, dan mengikuti sunnah Nabi-Mu Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kemudian Anda harus mencium atau mengusap Hajar Aswad jika memungkinkan, atau cukup mengisyaratkan dengan tangan sambil mengucapkan:

بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُ أَكْبَرُ

Bismillahi Allahu akbar

Artinya: Dengan nama Allah, Allah Maha Besar.

Saat thawaf, Anda juga harus mengusap dan mencium Rukun Yamani (sudut Ka’bah yang menghadap Yaman) jika memungkinkan, atau cukup mengisyaratkan dengan tangan tanpa mengucapkan apa-apa. Di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, Anda disunnahkan membaca doa:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbana atina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzaban nar

Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka.

Selain itu, Anda juga boleh membaca Al-Qur’an, dzikir, dan doa lainnya yang Anda inginkan selama thawaf. Anda harus mengikuti arah putaran Ka’bah yang searah jarum jam, dan memastikan bahwa seluruh tubuh Anda berada di luar Hijr Ismail (semicircular wall of stones opposite the north-west wall of the Ka’bah) saat thawaf. Bagi laki-laki, disunnahkan untuk melakukan ramal (berlari-lari kecil) pada tiga putaran pertama dan berjalan biasa pada empat putaran berikutnya, serta mengumandangkan dada kanan dan bahu kanan (idtiba’) selama thawaf.

5. Shalat sunnah dua rakaat. Setelah selesai thawaf,

Anda harus shalat sunnah dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim (tempat berdirinya Nabi Ibrahim saat membangun Ka’bah) jika memungkinkan, atau di tempat lain di Masjidil Haram. Pada rakaat pertama, Anda disunnahkan membaca surat Al-Kafirun, dan pada rakaat kedua, Anda disunnahkan membaca surat Al-Ikhlas.

6. Minum air zam-zam.

Setelah shalat sunnah dua rakaat, Anda harus minum air zam-zam sebanyak-banyaknya sambil berdoa dengan doa yang Anda inginkan. Rasulullah SAW bersabda:

مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ

Ma’u zamzama lima syuriba lahu

Artinya: Air zam-zam sesuai dengan apa yang diminum dengannya.

7. Sa’i.

Setelah minum air zam-zam, Anda harus melakukan sa’i, yaitu berjalan bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwah. Saat berada di Shafa, Anda harus menghadap ke Ka’bah dan mengucapkan:

Baik, sayaSa’i adalah berjalan bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwah. Saat berada di Shafa, Anda harus menghadap ke Ka’bah dan mengucapkan:

إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ

Innash shafa wal marwata min sya’aairillah, faman hajjal baita awi’tamara fala junaha ‘alaihi an yaththawwafa bihima, wa man tathawwa’a khairan fa innallaha syakirun ‘alim

Artinya: Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar-syiar Allah. Maka barangsiapa yang berhaji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan dan Maha Mengetahui .

Kemudian Anda harus berdoa dengan doa yang Anda inginkan, atau membaca doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:

اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ حَجًّا مَبْرُورًا وَذَنْبًا مَغْفُورًا وَسَعْيًا مَشْكُورًا

Allahumma ij’alhu hajjan mabruran wa dzanban maghfuran wa sa’yan masykuran

Artinya: Ya Allah, jadikanlah ini haji yang mabrur, dosa yang terampuni, dan sa’i yang diterima .

Saat sa’i, Anda harus berjalan biasa, kecuali pada dua tempat yang ditandai dengan lampu hijau, Anda disunnahkan untuk berlari-lari kecil (harwala) jika memungkinkan 

8. Tahalul

Setelah selesai sa’i, Anda harus melakukan tahallul,

Tahallul adalah mengakhiri ihram dengan mencukur atau memotong rambut kepala. Tahallul dilakukan setelah selesai sa’i, yaitu berjalan bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Tahallul adalah salah satu rukun umroh yang wajib dilakukan .

Bagi laki-laki, disunnahkan untuk mencukur seluruh rambut kepala (halq), atau minimal memotong sebagian rambut kepala (taqsir). Bagi perempuan, cukup memotong seujung jari kelingking dari rambut kepala . Dengan demikian, Anda telah menyelesaikan umroh dan boleh melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang saat ihram, seperti memakai pakaian biasa, memakai wewangian, bercumbu dengan pasangan, dan lain-lain.

Tahallul juga memiliki hikmah dan keutamaan, yaitu:

– Menyucikan diri dari dosa-dosa. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ خَرَجَ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

Man hajja falam yarfuts wa lam yafsuq kharaja min dzunubihi kayawmi waladat-hu ummuhu

Artinya: Barangsiapa yang berhaji dan tidak berbuat nusyuz (berkata-kata kotor) dan tidak berbuat maksiat, maka ia akan keluar dari dosa-dosanya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya.

– Mendapatkan pahala yang besar. Rasulullah SAW bersabda:

الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

Al-‘umrata ilal ‘umrati kaffaratu lima bainahuma wal hajjul mabruru laisa lahu jaza’un illal jannah

Artinya: Umroh ke umroh menghapuskan dosa-dosa yang ada di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasannya selain surga.

– Meneladani Nabi Ibrahim AS dan keluarganya. Tahallul mengingatkan kita akan kisah Nabi Ibrahim AS yang bersedia menyembelih putranya, Nabi Ismail AS, sebagai perintah Allah SWT. Allah SWT kemudian mengganti Nabi Ismail AS dengan seekor domba, dan memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk mencukur rambutnya sebagai tanda telah menyelesaikan haji. Tahallul juga mengingatkan kita akan kisah Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS, yang berlari-lari mencari air untuk putranya, Nabi Ismail AS, di antara bukit Shafa dan Marwah, hingga Allah SWT menzalimi air zam-zam.

8. Tertib

Tertib adalah salah satu rukun umroh yang berarti melaksanakan semua rukun umroh sesuai dengan urutan dan aturan yang telah ditetapkan. Tertib juga berarti tidak melewatkan atau melompati salah satu rukun umroh tanpa alasan yang syar’i. Jika tertib tidak dipenuhi, maka umroh tidak sah dan harus diulang

Demikianlah Informasi Tentang Tata Cara Pelaksanaan Umroh Sesuai Sunnah. Semoga Kita smua dapa tmenlankan ibadah haji plus dan umroh dalam waktu dekat. Aamiin YRA

Baca Juga :

 

Sumber : Detik : Tata Cara Umrah Sesuai Sunnah, Mulai dari Ihram hingga Tahallul

Pengertian Umroh, Syarat, Rukun & Tata Cara Umroh Sesuai Sunnah

Keutamaan umroh, Syarat, Hukum & Tata Cara Umroh

Pengertian Umroh

UmrohUmroh adalah salah satu ibadah dalam agama Islam yang dilakukan dengan mengunjungi kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram, dan melakukan beberapa ritual ibadah seperti ihram, tawaf, sai, dan tahallul. Umroh hampir mirip dengan ibadah haji, namun memiliki beberapa perbedaan, seperti waktu, tempat, dan rukun. Umroh dapat dilakukan sewaktu-waktu, sedangkan haji hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu. Umroh juga hanya dilakukan di Mekkah, sedangkan haji meliputi beberapa tempat di luar Mekkah. Rukun umroh adalah ihram, tawaf, sai, dan tahallul, sedangkan rukun haji ada lima, yaitu ihram, wukuf, tawaf, sai, dan tahallul. 

Keutamaan Umroh

Umroh adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, karena memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi pelakunya. Umroh dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, menghapus dosa-dosa, dan memperoleh pahala yang besar. Umroh juga merupakan sunnah Rasulullah SAW, yang telah melaksanakannya beberapa kali dalam hidupnya. Umroh juga merupakan jihad bagi wanita, karena mereka berjuang untuk menunaikan ibadah ini dengan penuh kesabaran dan pengorbanan.

Berikut ini adalah beberapa keutamaan umroh yang telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dan para ulama:

  • Mendekatkan diri kepada Allah. Dengan melakukan umroh, seorang muslim dapat merasakan kehadiran Allah yang maha besar dan maha pengasih. Umroh juga merupakan bentuk pengabdian dan penghambaan kepada Allah, yang merupakan tujuan utama hidup manusia.
  • Doa yang dikabulkan. Orang yang berumroh menjadi tamu Allah SWT, yang akan diberi segala yang diminta. Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji, serta berumrah adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, maka mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah, pasti Allah akan mengabulkan permintaan mereka.” (HR. Ibnu Majah)
  • Dijauhkan dari kemiskinan. Orang yang berumroh akan mendapatkan rezeki yang berkah dan melimpah dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: “Iringilah haji dengan umrah, karena keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Tidak ada pahala bagi haji yang mabrur, kecuali surga.” (HR. An-Nasa’i)
  • Ketenangan hati. Orang yang berumroh akan merasakan kedamaian dan ketenangan hati, karena mereka beribadah di tempat yang paling dicintai oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada suatu tempat pun di muka bumi ini yang lebih dicintai oleh Allah dan para malaikat-Nya daripada Masjidil Haram.” (HR. Ibnu Majah)
  • Dihapuskan dosa-dosa. Orang yang berumroh akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT atas dosa-dosa yang telah dilakukan, baik yang besar maupun yang kecil. Rasulullah SAW bersabda: “Antara satu umrah dengan umrah berikutnya terdapat penghapusan dosa-dosa di antara keduanya. Haji yang mabrur, tidak ada pahala bagi pelakunya, melainkan surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Dijanjikan surga. Orang yang berumroh dengan ikhlas dan sesuai syariat akan mendapatkan pahala yang tidak ada bandingannya, yaitu surga. Rasulullah SAW bersabda: “Bagi wanita adalah jihad yang tidak ada peperangan padanya, yaitu haji dan umrah.” (HR. Ibnu Majah)
  • Mempererat persaudaraan antara umat Islam. Dengan melakukan umroh, seorang muslim dapat bertemu dan bersilaturahmi dengan saudara-saudaranya dari berbagai negara dan latar belakang. Umroh juga dapat menumbuhkan rasa saling mengasihi, menolong, dan menyayangi antara sesama muslim.

Syarat Umroh

Syarat Umroh adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap umat muslim yang ingin melaksanakan ibadah umroh ke Tanah Suci Mekkah. Syarat umroh berbeda dengan rukun umroh, yang merupakan tata cara pelaksanaan umroh itu sendiri.
Ada enam syarat umroh yang wajib dipenuhi oleh calon jamaah, yaitu :

  • Beragama Islam : Hanya umat muslim yang boleh melaksanakan ibadah umroh ke Tanah Suci.
    Dewasa atau baligh : Umat muslim yang telah masuk masa baligh dianjurkan untuk melaksanakan ibadah umroh. Masa baligh ditandai dengan kedewasaan secara fisik. Anak-anak atau bayi juga boleh melaksanakan umroh, asalkan orang tua atau keluarganya mampu untuk memberangkatkan mereka.
  • Berakal sehat : Umat muslim yang memiliki akal yang sehat, sehingga mampu membedakan mana yang baik dan buruk bagi diri sendiri dan sekitar, dianjurkan untuk melaksanakan ibadah umroh.
  • Merdeka : Umat muslim yang telah bebas atau merdeka dari perbudakan, dianjurkan untuk melaksanakan ibadah umroh. Syarat ini berkaitan dengan kehidupan pada masa lalu yang dialami oleh bangsa Arab, yang masih memberlakukan perbudakan.
  • Mampu : Umat muslim yang memiliki kemampuan, baik fisik, mental, maupun finansial, untuk melaksanakan ibadah umroh, dianjurkan untuk melaksanakan ibadah umroh. Kemampuan ini meliputi adanya bekal, kendaraan, anggaran, dan kesehatan yang memadai.
  • Bagi perempuan harus ada mahramnya : Umat muslim perempuan yang ingin melaksanakan ibadah umroh, harus didampingi oleh mahramnya, yaitu laki-laki yang haram dinikahi, seperti suami, ayah, kakek, anak, cucu, saudara, paman, atau keponakan. Mahram ini bertugas untuk menjaga dan melindungi perempuan

Rukun Umroh

Apa saja 5 rukun umroh yang wajib dilakukan.

berikut ini adalah penjelasan singkat tentang 5 Rukun Umroh :

  • Ihram : Ihram adalah niat untuk memulai umroh dengan mengenakan pakaian ihram (tanpa jahitan) dan melafalkan niat dari miqat (tempat awal memulai umroh). Ihram juga berarti menjaga diri dari hal-hal yang dilarang saat berihram, seperti memakai wewangian, menutup kepala (bagi laki-laki), menutup wajah (bagi perempuan), dan lain-lain.
  • Thawaf : Thawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, dimulai dari Hajar Aswad. Thawaf adalah bentuk penghormatan kepada Allah SWT dan simbol persatuan umat Islam. Saat thawaf, jamaah dianjurkan untuk berdzikir, berdoa, dan mengusap Hajar Aswad jika memungkinkan.
  • Sa’i : Sa’i adalah berlari-lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i adalah bentuk mengikuti jejak Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS, yang mencari air untuk putranya, Nabi Ismail AS, di padang pasir. Saat sa’i, jamaah diperbolehkan untuk berdzikir dan berdoa sesuai keinginan.
  • Tahallul: Tahallul adalah melepaskan diri dari larangan ihram dengan mencukur atau menggunting rambut paling sedikit tiga helai¹². Tahallul menandakan berakhirnya ibadah umroh dan kembali ke keadaan normal.
  • Tertib : Tertib adalah melaksanakan semua rukun umroh secara berurutan dan tidak melewatkan atau melompati salah satu rukun. Tertib adalah syarat agar ibadah umroh sah dan diterima oleh Allah SWT.

Tata Cara Umroh

Untuk melaksanakan umroh, ada beberapa langkah yang harus diikuti oleh seorang muslim, yaitu:

  • Memenuhi syarat umroh, yaitu beragama Islam, baligh, berakal, merdeka, mampu, dan bagi wanita harus ada mahram.
  • Mengenakan pakaian ihram, yaitu pakaian khusus yang terdiri dari dua helai kain putih yang tidak dijahit untuk laki-laki, dan pakaian biasa yang menutup aurat untuk perempuan. Pakaian ihram harus dikenakan sebelum memasuki miqat, yaitu batas wilayah yang telah ditentukan untuk memulai umroh.
  • Berniat umroh, yaitu mengucapkan niat dalam hati atau lisan untuk melaksanakan umroh. Niat umroh adalah sebagai berikut: “Labbaikallahumma umrotan” yang artinya “Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk umroh”. Dengan niat ini, seseorang telah masuk ke dalam ihram dan harus menjauhi hal-hal yang dilarang selama ihram, seperti memotong rambut, kuku, atau kulit, memakai wewangian, berburu, bercumbu, dan bersenggama.
  • Melakukan tawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad. Tawaf harus dilakukan dengan berjalan kaki, kecuali ada udzur. Saat tawaf, seseorang dapat membaca doa, dzikir, atau Al-Quran yang disukai. Setiap selesai satu putaran tawaf, seseorang dapat mengusap atau mencium Hajar Aswad jika memungkinkan, atau melambaikan tangan ke arahnya sambil mengucapkan “Bismillahi Allahu Akbar”.
  • Melakukan shalat sunnah tawaf, yaitu shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim atau di tempat lain di Masjidil Haram. Shalat sunnah tawaf dilakukan setelah selesai tawaf, dengan membaca surat Al-Kafirun pada rakaat pertama dan surat Al-Ikhlas pada rakaat kedua.
  • Melakukan sai, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali, dimulai dari Shafa dan diakhiri di Marwah. Sai dilakukan untuk mengikuti jejak Hajar, istri Nabi Ibrahim AS, yang mencari air untuk putranya, Ismail AS, hingga munculnya sumur Zamzam. Saat sai, seseorang dapat membaca doa, dzikir, atau Al-Quran yang disukai.
  • Melakukan tahallul, yaitu melepaskan diri dari larangan ihram dengan cara memotong atau mencukur rambut kepala. Bagi laki-laki, disunnahkan untuk mencukur gundul atau memendekkan rambut secara merata. Bagi perempuan, cukup memotong rambut sepanjang ujung jari. Dengan tahallul, seseorang telah selesai melaksanakan umroh dan dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang selama ihram.

 

Sumber : Liputan 6 : Tata Cara Umrah Sesuai Sunnah, Lengkap dengan Bacaannya

Masjid Bir Ali Tempat Tamu Allah Mengambil Miqat

Masjid Bir Ali Tempat Tamu Allah Mengambil Miqat

Masjid Bir Ali Tempat Tamu Allah Mengambil MiqatDi perbatasan Tanah Haram, tepatnya 11 kilometer dari Masjid Nabawi, Madinah, ada tempat cantik bernama Masjid Bir Ali. Di sinilah Miqat Makani (tempat berniat umrah/haji) bagi calon jamaah haji Indonesia yang berangkat dari Madinah menuju Masjidil Haram, Makkah. 

Masjid Bir Ali ini adalah tempat Rasullullah SAW mengambil miqat dan memakai ihram sebelum melaksanakan ibadah umroh. 
Miqat dalam bahasa Arab berarti batas- batas yang sudah ditetapkan bagi dimulainya ibadah haji atau umroh. Dahulu disebut dengan nama Dzulhulaifah. Hingga saat ini, jemaah umroh maupun haji dari seluruh penjuru dunia yang memulai perjalanan dari Madinah selalu mengambil miqat dan salat sunah dua rakaat di Masjid Bir Ali ini. Seperti yang pernah dilakukan oleh Rasullulah SAW
 
Jarak dari Masjid Bir Ali ke Kota Makkah sebenarnya masih cukup jauh. Perlu waktu 4 sampai 6 jam naik bus untuk tiba di Makkah karena jaraknya masih lebih kurang 450 km.  Sebagaimana disyariatkan, ada 3 hal yang harus diamalkan di Masjid Bir Ali Tempat Tamu Allah Mengambil Miqat saat mengambil miqat, termasuk miqat di Bir Ali ini, yaitu: 
  1. Mandi sunnat ihram dan memakai pakaian ihram; 
  2. shalat sunnat ihram 2 rakaat; dan 
  3. Berniat ihram serta bertalbiyah.\

Sejarah Masjid Miqot Bir Ali

Di lokasi masjid ini berdiri pada masa Rosulullah terdapat sebuah pohon jenis akasia yang menjadi tempat Rosulullah berteduh saat miqot ditempat ini untuk menunaikan ibadah umroh. Ditempat tersebut kemudian dibangun masjid. Masjid ini dibangun pada masa Umar bin Abdul Aziz memerintah Madinah (87-93 H).
 
Masjid yang sama kemudian direnovasi pada masa dinasti Abbasiyah dan direnovasi lagi pada dinasti Utsmaniyah dimasa pemerintahan Sultan Mehmed IV (1058-1099 H). Pada waktu itu masjid masih berbentuk sangat kecil dan terbuat dari batu, dan belum ada jemaah haji dan umrah yang singgah di masjid ini.
 
Perluasan dan peningkatan fasilitas masjid dilakukan dimasa kekuasaan Raja Fahd bin Abdul Aziz yang memerintahkan renovasi dan perluasan masjid ini. Selanjutnya karena semakin banyaknya jumlah jemaah haji dan umrah, masjid ini telah diperluas beberapa kali lipat, dan diberikannya fasilitas yang diperlukan, hingga luas masjid ini mencapai 6.000 meter persegi dan dapat menampung 5000 jemaah sekaligus.

Tentang Masjid Miqot Bir Ali

Masjid Miqot Bir Ali dibangun begitu besar dengan denah segi empat menyerupai sebuah benteng pertahanan. Bangunan utama masjid berada di tengah tengah dikelilingi koridor koridor panjang dengan arcade yang dibagian sisi dalamnya di dominasi warna kemerah merahan, sedangkan tembok luar bangunannya sendiri mayoritas bewarna krem. Dari area parkir Jemaah akan melalui gerbang tinggi besar dengan dua menara diatasnya.
 
Bangunan utama masjid berada di dalam “tembok benteng” tersebut, dilengkapi dengan area terbuka dan taman taman hijau yang teduh. Bangunan masjidnya juga berdenah segi empat, dibagian tengahnya terdapat “inner courtyard” atau pelataran tengah dilengkapi dengan satu pancuran air di bawah bangunan kecil berkubah dikelilingi taman yang menghijau.
 
‘Bangunan seperti benteng’ yang mengitari sekeliling masjid ini sejatinya adalah bangunan bangunan fasilitas pendukung masjid, termasuk ratusan unit toilet, kamar mandi, tempat wudhu, kios kios pedagang, klinik kesehatan, loker penitipan barang, kantor pengelola, kantor petugas keamanan, dan fasilitas lainnya.
 
Menara masjidnya cukup unik dibangun dengan bentuk tangga spiral setinggi 62 meter, lokasinya berada di bagian dalam tembok benteng. Masuk ke dalam masjid ini, kita akan menemukan jejeran tiang tiang beton berukuran besar yang masing masing terhubung dengan lengkungan sebagai penyangga struktur atap diatasnya.
 
Dominasi warna merah pada bagian atas lengkungan dan hamparan karpetnya memberikan kesan mewah di dalam masjid ini. Tiang tiang penyangga masjid ini yang cukup besar, dibagian bawahnya dibuat relung relung yang difungsikan sebagai rak tempat menyimpan kitab suci Al-Qur’an.
 
Untuk kenyamanan Jemaah masjid Bir Ali dilengkapi dengan lebih dari 500 toilet dan kamar mandi dibagi menjadi tiga peruntukan masing masing toilet dan kamar mandi untuk Jemaah pria, wanita dan Jemaah difabel.  Banyaknya kamar mandi dan toilet tersebut sangat membantu Jemaah yang akan membersihkan diri dan bersuci sebelum memulai ihram dari masjid ini. Di masjid ini Jemaah juga akan melaksanakan sholat sunah umrah dilanjutkan dengan berniat dan melanjutkan perjalanan ke kota suci Mekah.
 
Landscape disekeliling masjid ini berupa pegunungan batu dan pasir serta perkebunan kurma yang cukup luas. Untuk menampung kendaraan Jemaah, masjid Bir Ali juga dilengkapi dengan halaman parkir yang cukup luas dan parkirnya tidak berbayar alias gratis

 

Keunikan Arsitektur Bangunan Masjid Bir Ali

Masjid Bir Ali dibangun begitu besar dengan denah berbentuk segi empat menyerupai sebuah benteng pertahanan. Bangunan utama masjid berada di tengah-tengah dikelilingi dengan koridor panjang. Koridor panjang tersebut dihiasi dengan arcade yang di bagian sisi dalamnya berwarna kemerah-merahan. Sedangkan di tembok luar bangunannya lebih banyak didominasi oleh warna krem.

Dari area parkir Masjid Bir Ali, jemaah akan melalui gerbang tinggi besar dengan dua menara di atasnya. Bangunan utama masjid berada di dalam tembok benteng tersebut dilengkapi dengan area yang terbuka serta taman-taman hijau yang teduh. Di bagian tengah masjid terdapat inner courtyard atau pelataran tengah yang dilengkapi dengan satu pancuran air di bawah bangunan kecil berkubah dan dikelilingi oleh taman hijau.

Bangunan seperti benteng yang mengitari sekeliling masjid ini sejatinya merupakan arsitektur bangunan fasilitas pendukung masjid. Hal ini termasuk ratusan unit toilet, kamar mandi, tempat wudhu, kios-kios pedagang, klinik kesehatan, loker penitipan barang, kantor pengelola, kantor petugas keamanan, dan fasilitas lainnya.

Keistimewaan Masjid Bir Ali

Karena banyaknya jamaah yang mandi di Bir Ali sebelum memakai pakaian ihram, maka masjid cantik ini dilengkapi dengan 512 toilet dan 566 kamar mandi. Beberapa di antaranya dikhususkan untuk peziarah yang memiliki kekurangan fisik (difable). Seluruh bagian masjid mulai dari daun pintu, karpet, hingga toilet dan kamar mandi berbau wangi. Ada banyak petugas kebersihan di sini.
 
Menurut sejarahnya, Masjid Bir Ali mengalami beberapa kali renovasi. Dimulai pada masa pemerintahan Gubernur Madinah Umar bin Abdul Aziz (87 – 93 Hijriyah), kemudian oleh Zaini Zainuddin Al Istidar pada tahun 861 Hijriyah (1456 Masehi), lalu pada jaman Dinasti Usmaniah dari Turki dengan dibantu seorang muslim dari India pada tahun 1090 Hijriyah (1679 Masehi), hingga terakhir oleh Raja Abdul Aziz yang memerintah Kerajaan Saudi Arabia dari tahun (1981 sampai 2005 M). 
 
Masjid yang semula kecil dan sederhana kini menjelma menjadi bangunan indah. Keseluruhan areal masjid luasnya sekitar 9.000 meter persegi yang terdiri dari 26.000 meter persegi bangunan masjid, dan 34.000 taman, lapangan parkir, dan paviliun
 
DemikianlahInformasi tenyang Masjid Bir Ali Tempat Tamu Allah Mengambil Miqat Umrah Haji, Semogakita smuaumat muslim dapat melksanakan ibadah haji dan umrah dalam waktu dekat.. Aamiin YRA
 

Wisata Bersejarah di Mekkah Saat Umroh

Wisata ke Tempat Bersejarah (City Tour) di Kota Mekkah Saat Umroh

Makkah merupakan kota tempat Nabi Muhammad SAW dilahirkan. Di Makkah pula ayat pertama Al Quran diturunkan. Keberadaan Kota Makkah tidak bisa terlepas dari kisah Nabi Ibrahim AS yang menempatkan keluarganya di sana setelah hijrah dari Palestina. Atas perintah Allah SWT, Nabi Ibrahim membangun Kabah. Berikut Wisata Bersejarah di Mekkah Saat Umroh :
 

1. Masjidil Haram dan Kabah

Masjidil Haram adalah tempat jemaah haji maupun umrah berkumpul untuk melakukan thawaf, sa’i, shalat, dan itikaf. Di dalam Masjidil Haram terdapat Kabah yang menjadi kiblat bagi umat muslim di seluruh dunia. Masjidil Haram dibangun kembali oleh Khalifah Umar bin Khattab pada 17 Hijriyah. Bangunan Masjidil Haram terdiri atas 4 lantai dengan 95 pintu masuk pada bangunan lama dan 79 pintu pada bangunan baru. 
 
Kabah dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim AS setelah sempat rata dengan tanah. Letak Kabah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim AS berada tepat di lokasi Kabah yang dibangun oleh Nabi Adam AS.
Di Ka’bah terdapat Hajar Aswad yang disunahkan kepada Anda yang melaksanakan ibadah umroh untuk mengusapnya dan bahkan menciumnya.Di Masjdil Harom ini Anda juga akan melaksanakan tawaf dan sa’i. Tawaf  yaitu, Anda akan mengelilingi Ka’bah dengan 7 kali putaran. Setelah itu akan dilanjutkan dengan sa’i yang dimana dilaksanakannya berbeda dengan tawaf. Sa’i dilaksanakan di mas’a yang dimana terdapat dua belas bukit yang dinamakan Bukit Shafa dan Bukit Marwah. Sa’i tersebut dimulai dari Bukit Shafa lalu berjalan ke Bukit Marwa hal itu dilakukan sebanyak 7 kali putaran.
 

2. Gua Hira di Jabal Nur

Jabal Nur berlokasi sekitar 6 kilometer sebelah utara Masjidil Haram. Di puncak Jabal Nur terdapat Gua Hira. Gua Hira merupakan tempat di mana Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama, Surat Al Alaq ayat 1-5.
 

3. Maulid Nabi

Yang dimaksud dengan Maulid Nabi adalah tempat Nabi Muhammad lahir. Kini, rumah tempat Nabi lahir telah berubah menjadi perpustakaan yang terletak di sebelah timur halaman timur Masjidil Haram. Awalnya, rumah kelahiran Nabi itu diberikan kepada putra Abu Thalib, Aqil. Kemudian, tempat ini juga sempat beralih kepemilikan dan dibangun menjadi masjid, hingga dipugar menjadi perpustakaan pada 1950 oleh Syaikh Abbas Qatthan dengan uang pribadinya.
 

4. Masjid Hudaibiyah

Masjid Hudaibiyah terletak di wilayah Hudaibiyah, yang berlokasi sekitar 25 kilometer dari Masjidil Haram. Kini, wilayah Hudaibiyah dikenal dengan nama daerah Al-Syumaisyi. Di daerah Hudaibiyah pernah terjadi perdamaian antara Rasulullah dengan orang-orang kafir Makkah yang terkenal dengan Perdamaian Hudaibiyah.
 

5. Mata Air Zamzam

Suatu hal yang umum bagi para jamaah haji yang baru saja selesai menunaikan ibadah di tanah suci adalah membawa air Zamzam sebagai oleh-oleh keluarga di tanah air. Setiap orang muslim pasti sudah sangat paham dan mengenal keistimewaan air yang memiliki banyak khasiat dan keberkahan ini. Begitu juga dengan sejarah munculnya air Zamzam pada zaman nabi Ibrahim AS. Sumur mata air Zamzam ini kini berada di Masjidil Haram di Mekkah. Meski dulunya berupa sumur biasa, kini seiring dengan banyaknya jamaah haji yang ke tanah suci, mata air Zamzam sudah mengalami perombakan dan perluasan area, hingga banyak disediakan keran air minum agar jamaah bisa mengambil air Zamzam dengan lebih leluasa.
 

6. Jabal Rahmah/Gunung Rahmah

Jabal Rahmah merupakan tempat yang memiliki sejarah dalam Islam. Dimana jabal ini merupakan tempat bertemunya kembali Nabi Adam dan Siti Hawa yang sudah berpisah sekitar 200 tahun lamanya. Lantaran Nabi Adam dan Siti Hawa memakan buah khuldi yang sudah Allah larang untuk mereka makan, namun, atas godaan syetan, Nabi Adam dan Siti Hawa memakannya.
 
Jabal Rahmah ini berlokasi di Kota Makkah lebih tepatnya terletak di tepi Padang Arafah sebelah timur Kota makkah. Jabal Rahmah ini dikenal dengan sebutan gunung kasih sayang. Di puncak Jabal Rahmah ini terdapat sebuah monumen beton yang dibangun berwarna putih yang tingginya mencapai sekitar 8 m. Para jamaah umroh atau haji yang datang dari penjuru dunia, pasti akan mengunjungi atau berziarah serta mendaki Jabal Rahmah ini karena, terdapat kisah sejarah yang menarik dibalik Jabal Rahmah ini.
 

7. Jabal Tsur/Gunung Tsur

Jabal Tsur merupakan jabal dengan tinggi sekitar 1.400 m/4 Kilometer yang berada di Kota Makkah dan lebih tepatnya disebelah selatan Masjidil Haram. Untuk mendaki ke Jabal Tsur butuh fisik yang kuat karena tingginya jabal ini. Butuh waktu sekitar 2 jam untuk mendaki jabal ini. Walaupun dikatakan demikian, banyak para jamaah umroh dengan usia lanjut berhasil sampai ke puncak Jabal Tsur tersebut. Di Jabal Tsur ini juga terdapat anak tangga yang juga memudahkan para jamaah untuk mendakinya.
 
Di puncak Jabal Tsur ini terdapat gua yang dinamakan Gua Tsur. Gua Tsur ini merupakan tempat persembunyian Nabi Muhammad SAW saat itu bersama sahabatnya Abu Bakar As Siddiq selama 3 hari ketika hijrah ke Kota Madinah. Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya tersebut bersembunyi lantaran ingin dibunuh oleh Kaum Quraisy. Setelah 3 hari lamanya persembunyian, akhirnya Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar keluar dari Gua tersebut. Lalu, melanjutkan perjalanan untuk pergi ke Kota Madinah. Hal ini merupakan hijrah pertama Nabi Muhammad SAW saat itu.
 

8. Jabal Nur

Tempat ini merupakan tempat yang sangat bersejarah dalam Islam dan sangat istimewa. Jabal Nur ini terletak di Kota Makkah. Untuk mendaki Jabal Nur ini butuh fisik yang kuat karena, tinggi gunung ini mencapai kurang lebih 600 Meter. Disamping itu, untuk mendaki gunung ini kurang lebih memakan waktu 1 jam. Di jabal ini juga terdapat bebatuan dengan bentuk tangga dan juga ketika sudah hampir sampai di puncak Jabal Nur ini terdapat pegangan dengan bahan besi yang juga dapat membantu para jamaah saat mendaki kesana.
 
Tempat ini juga merupakan tempat yang sangat ingin dikunjungi para jamaah umrah yang datang ke Saudi Arabia.Seperti yang kita ketahui Jabal Nur atau Gunung Nur ini merupakan gunung yang terdapat gua yang dinamakan “Gua Hira”. Dimana tempat ini merupakan tempat saat Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu pertama yang diturunkan melalui Malaikat Jibril.
 

9. Perternakan Onta

Di Arab Saudi, peternakan unta umumnya dapat dijumpai di Hudaibiyah, Asyuraeek, dan Ja’ronah. Di antara ketiganya, yang paling mudah diakses adalah Hudaibiyah yang berlokasi sedikit di luar Kota Makkah menuju Jeddah.
 
Setibanya di peternakan unta, pengunjung bisa memberi makan unta dengan rumput yang sudah disediakan. Kendati hidup di gurun yang mana sejauh mata memandang sulit sekali menemukan tanaman hijau, namun unta-unta yang ada cukup gemuk. Bahkan unta-unta tersebut bisa memproduksi susu.
 
Demikian Artikel Tentang Wisata Bersejarah di Mekkah Saat Umroh Baik Saat Di Madinah Maupun di Mekkah.
 Semoga Kita Smua Umat Muslim Dapat Melaksanakan Ibadah Umroh Dan Haji Plus Dalam Waktu Dekat ini… Aamiin YRA
 
 
 
 

Mengunjungi Jabal Tsur Di Mekah Saat Umroh

Jabal Tsur Bukti Keajaiban Allah

Mengunjungi Jabal Tsur Di Mekah Saat Umroh Adalah Kegiatan Pavorite Para Jamah Umroh Alhijaz Setelah Melaksakan Ibadah Umroh Pertama. Saat seorang Muslim berada di Mekkah Al Mukarramah, mungkin ia berkunjung ke sebuah tempat bersejarah di sana bernama Jabal Tsur. Tempat ini menjadi saksi sejarah penting umat Muslim generasi pertama. Tidak hanya Rasulullah Saw, bahkan Jabal Tsur memberi kesaksian atas pengorbanan hebat yang ditunjukkan oleh para sahabat Rasulullah Saw.

Memang tidak ada dalil yang memerintahkan untuk berkunjung ke Jabal Tsur. Namun barangkali saat setiap Muslim membaca sejarah kemudian mereka mengunjunginya, maka akan ada satu benang merah yang dapat mereka rasakan bahwa dalam menyebarkan agama Allah SWT diperlukan pengorbanan yang luar biasa.

Ketika memandang lepas di kota Makkah, terlihat beberapa gunung batu. Di antara gunung-gunung tersebut, tepatnya jika memandang ke arah selatan, ada gunung yang menjadi saksi sejarah keajaiban yang diberikan Allah SWT kepada Rasulullah. Gunung tersebut adalah Jabal Tsur.

Gunung ini punya tiga puncak yang saling berdekatan dan menyambung. Gunung ini termasuk salah satu gunung tertinggi yang ada di Kota Makkah. Di puncaknya, ada sebuah gua yang sangat bersejarah, yaitu Gua Tsur.

Di gua yang berada di Jabal Tsur inilah Rasulullah diselamatkan dari orang Quraisy yang mengejarnya. Dengan mukjizat dari Allah, di depan gua tersebut tiba-tiba ada sarang laba-laba dan sarang burung merpati, yang membuat Rasulullah yang telah berada di dalamnya, luput dari kejaran kaum Quraisy.

Dalam buku Ensiklopedi Haji dan Umrah dengan editor Abdul Halim tercatat, bahwa pada tahun 622 Masehi, ketika itu Rasulullah dan para sahabatnya akan melakukan hijrah dari Kota Makkah menuju ke lokasi baru yang nantinya bernama Madinah. 

Hijrah ini dilakukan karena Rasululah mendapatkan banyak ancaman dari kaum kafir. Masa itu adalah masa yang kelam, masa yang sangat sulit untuk menegakkan agama Allah. 

Kepergian Rasulullah tersebut, tidak sepenuhnya berjalan mulus. Beberapa kaum pengikutnya mengaku menjadi dirinya dan dibunuh. Rencana Rasulullah yang akan melakukan hijrah pun tercium oleh mereka. Rasulullah diburu oleh para kaum kafir di Makkah, mereka pun mengejarnya dan berusaha untuk membunuhnya.

Rasulullah dan para sahabat pun terus berlari dan menyelamatkan jiwa. Meski berat dalam memperjuangkan tegaknya Islam, Rasulullah tetap teguh berjuang dan tak pernah lelah berdoa. Saat itu, banyak pula kaum muslim yang rela berkorban demi keselamatan Rasulullah.

Saat itu, ketika rombongan Rasulullah dikejar oleh kaum Quraisy di sekitar Jabal Tsur, Rasulullah pun menemukan Gua Tsur. Gua ini tidak terlalu besar, hanya cukup dimasuki orang tanpa berdiri tegak. Selama tiga hari tiga malam Rasulullah bersembunyi disana. 

Keajaiban pun terjadi. Pertolongan Allah SWT pada Rasulullah pun muncul ketika sedang sangat dibutuhkan saat itu. Saat rombongan kaum Quraisy yang mengejar Rasulullah tiba di depan gua, secara ajaib, di sana terdapat sarang laba-laba yang menutup mulut gua, juga sarang burung merpati.

Dalam waktu yang sangat singkat, makhluk-makhluk Allah ini berusaha melindungi Rasulullah, denga membuat sarang besar yang biasanya harus dibuat dalam waktu yang lama. 

Dalam buku Mekkah: Kota Suci, Kekuasaan, dan Teladan Ibrahim yang ditulis oleh Zuhairi Misrawi, dijelaskan bahwa Jabal Tsur sendiri terletak sekitar 4 km di sebelah selatan Masjidil Haram. Tingginya sekitar 747 meter dari permukaan laut dan 458 dari permukaan bukit.

Bentuk Gua Tsur ini seperti perahu, dari batang gua hingga ke atasnya sangat sempit. Tingginya sekitar 1,25 meter. Panjangnya sekitar 3,5 meter dan lebarnya sekitar 3,5 meter. Ada dua pintu masuk menuju gua ini, yaitu di sebelah timur dan sebelah barat.

Kemiringan gunung ini sekitar 45 atau 50 derajat. Sebenarnya, pemerintah Arab Saudi tak menganjurkan para jamaah untuk mendaki Jabal Tsur ini hingga ke puncak, dengan alasan keamanan. Para jamaah bisa memandanginya dari bawah. 

Jabal Tsur hanyalah sebuah gunung batu dari sejumah gunung yang ada di Mekkah. Namun, ia menjadi saksi sejarah atas pengorbanan sejumlah Muslim generasi pertama yang begitu melegenda.

Jangan lupa hidupkan hati Anda saat mengunjunginya, dan mintalah kepada Allah SWT untuk menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba pilihan yang terus berjuang dan berkorban di jalan-Nya. Amin!

Demikianlah Artikel Tentang Mengunjungi Jabal Tsur Di Mekah Saat Umroh.  Dengan Wisata Religius mengenal Sejarah Nabi Muhamaad SAW tentunya akan membuat ibadah Umroh Dan Haji Plus di Tanah Suci tentunya menjadi lebih mudah dan juga

 

Sumber : Republika : Jabal Tsur Bukti Keajaiban Allah