Kurma Favorit untuk Oleh Oleh Haji Umroh

10 Jenis Kurma Favorit untuk Oleh Oleh Jamaah Haji Umroh 

Kurma menjadi salah satu oleh oleh yang wajib dibeli saat beribadah Haji Plus dan Umroh buah khas dari negara timur tengah ini mempunyai banyak sekali jenis dari yang lembek sampai belum matang pun ada. Tapi terkadang para jamaah haji dan umroh bingung untuk membeli kurma mana yang cocok untuk oleh oleh keluarga dan teman-teman di Indonesia. Maka dari itu saya akan memberikan info tentang Kurma Favorit untuk Oleh Oleh Haji Umroh

1. Kurma Ajwa atau Kurma Nabi

Kenapa kurma ini sering disebut kurma nabi karena katanya kurma ajwah ini adalah jenis kurma yang paling disukai nabi. Warna buahnya yang hitam gelap, dagingnya yang lembut dan rasanya yang tidak terlalu manis. Kurma jenis ini hanya ada di Kota Madinah, kurma ini juga memiliki nutrisi paling banyak diantara kurma lainnya.

Disebut juga sebagai “Kurma Nabi”, karena Rasulullah SAW. dahulu sangat menyukai dan kerap mengonsumsinya. Kurma Ajwa ini hanya tumbuh di wilayah Arab Saudi bagian barat atau Madinah. Mempunyai rasa yang tidak terlalu manis, hampir mirip dengan kismis. Warnanya hitam pekat sedikit kemerahan, berbentuk bulat dan memiliki tekstur kulit halus serta berkerut-kerut.  Buah yang satu ini juga dianggap sebagai kurma terbaik karena segudang khasiatnya baik bagi kesehatan

2. Kurma Sukari

Terkenal sebagai kurma keluarga kerajaan Arab Saudi, kurma Sukari tumbuh di Al Qaseem Arab Saudi. Karena Raja Arab dahulu senang mengonsumsinya dan lebih menyukai kurma tersebut dalam keadaan utuh. Berbeda dengan Rasulullah SAW. yang lebih senang memakannya ketika sudah dikeringkan. Kurma yang satu ini mempunyai warna coklat muda dengan kulit tipis kekuningan yang membungkusnya. Kurma Sukari berbentuk bulat, bertekstur lembut dan lumer ketika berada dalam mulut. Kemudian rasanya juga manis serta legit.

3. Kurma Medjool 

Jenis kurma Medjool ini berasal dari Maroko, dengan bentuk yang lonjong memanjang dan besar. Buahnya berwarna coklat tua, berdaging tebal, beraroma harum, berserat dan rasanya cukup manis seperti caramel.

Didatangkan langsung dari Amerika Serikat, salah satu dari beberapa jenis termahal di Indonesia. Tekstur dari kurma ini lebih legit dengan bentuk yang lebih besar dari yang lain. Rasa yang diberi pun manis dengan rasa asam yang minim.

4. Kurma Thoory

Biasa kita sebut dengan kurma thuri, kurma ini sangat terkenal di Aljazair. Kurma ini mempunyai tekstur yang cenderung kering dengan warna coklat kemerahan dan kalau kurma ini di keringkan warnanya akan berubah menjadi kebiruan.

enis buah kurma Thoory merupakan salah satu yang populer di Aljazair. Tekstur kurmanya sendiri sedikit keras dan tidak terdapat kacang di dalamnya. Walaupun begitu sensasi kacangnya tetap dapat terasa dengan dominan rasa yang manis. Warna kurma Thoory ini aslinya coklat kekuningan. Namun yang menjadi unik ialah ketika mengalami pengolahan berupa pengawetan, ia bisa berubah warna menjadi kebiru-biruan.

5. Kurma Khidri

Warna dari kurma ini adalah merah maroon dan dengan bentuk yang lonjong kurma ini mempunyai rasa yang enak. Kurma ini adalah kurma yang sering dijadikan olahan berbagai makanan karena rasanya yang tidak terlalu manis.

Jenis kurma satu ini sering menjadi olahan para koki sebagai campuran pada makanan. Meskipun warnanya cenderung merah tua, ternyata dari segi rasa tidak terlalu manis dan teksturnya sangat kenyal serta kering.

6. Kurma Amir Hajj

Kurma ini adalah kurma yang terkenal di Irak, daging buahnya yang tebal dan sangat lembut membuat kurma ini sangat disenangi oleh para pembeli. Kurma ini juga dikenal dengan welcome kurma karena kurma ini sering digunakan sebagai hidangan selamat datang untuk para wisatawan.

Dalam budaya di Irak, kurma satu ini sering menjadi hidangan bagi para tamu yang berkunjung atau disebut sebagai the visitor’s date. Daging buahnya sendiri tebal, lembut, berkulit tipis, serta rasanya cenderung manis.

7. Kurma Delight Noor

Kurma berikutnya biasa didatangkan dari Tunisia atau Al-Jazair. Dalam arti bahasa Indonesia, bermakna “kurma yang bercahaya”. Karena memang warnanya akan menjadi cantik keemasan ketika terkena sinar matahari. Kurma Deglet Noor berbentuk lonjong memanjang dan teksturnya lembut dengan rasa yang mirip dengan madu.

8. Kurma Safawi

Buah kurma Safawi menjadi salah satu kurma terbaik setelah kurma Ajwa. Pohonnya pun terkenal sangat produktif menghasilkan buah, sehingga lebih gampang menemukannya daripada populasi pohon kurma Ajwa. Kurma Safawi punya kulit yang bertekstur kering serta keriput. Namun daging buahnya ternyata tebal, kenyal dan rasanya legit tapi tidak terlalu manis.

9. Kurma Zaghloul

Buah ini memiliki rasa yang sangat manis bentuknya yang lonjong dan warnanya yang merah menjadikan buah ini terlihat seperti buah melinjo. Kurma ini termasuk kurma eksklusif karena harganya yang sangat mahal dan bahkan hanya orang-orang tertentu saja yang mengonsumsi kurma jenis ini.

10. Kurma muda

Di negara asalnya, kurma muda lebih dikenal dengan sebutan kurma Rutab. Kurma Rutab sendiri sebenarnya merupakan kurma yang masih setengah matang. Rasanya tidak terlalu manis dan memiliki tekstur yang agak lunak. Berbeda dengan kurma tua alias kurma Tamar yang sudah matang sempurna, memiliki rasa manis, dan teksturnya lebih lembek serta agak liat.

Kurma tidak hanya laris dijadikan santapan berbuka puasa. Bagi banyak pasangan yang ingin punya momongan, buah asal Jazirah Arab ini dipercaya dapat membantu meningkatkan kesuburan agar cepat hamil. Namun, yang dikonsumsi bukanlah buah kurma kering yang berwarna cokelat, melainkan kurma muda dengan warna sedikit kuning kehijauan.

Tips Memilih Kurma Terbaik untuk Oleh-oleh dari Tanah Suci

Salah satu oleh-oleh khas Tanah Suci yang biasanya diburu jemaah haji dan umrah adalah kurma. Buah kurma memiliki rasa manis yang khas. Selain itu kurma mempunyai kandungan nutrisi yang banyak dan memiliki manfaat yang baik bagi tubuh. Buah kurma juga merupakan hidangan favorit Rasulullah SAW.

Di kitab suci Al Qur’an, kurma adalah buah yang paling banyak disebut. Surah-surah yang menyebut kurma di antaranya seperti Ar-Rad, Maryam, Al-baqarah, Al-Hasyr dan Qaaf. Kurma juga disebutkan dalam banyak hadis Rasulullah.

Dalam surah Al-Ra’du ayat 4 dijelaskan bahwa kurma tumbuh dengan beragam kualitas. Beragam jenis kurma ini menjadi tanda kebesaran Allah yang menciptakan alam dan seisinya.

Dari hadis HR, Al Bukhari dan Muslim dijelaskan bahwa mengonsumsi kurma jenis Ajwa pada pagi hari bisa menangkal racun dan sihir selama sehari penuh. Kurma yang dimaksud adalah kurma jenis Ajwa yang berasal dari Madinah. Sebagian ulama berpendapat bahwa khasiat ini tidak hanya khusus untuk kurma Ajwa, tapi bisa untuk semua kurma yang berasal dari Madinah.

Menurut penelitian, kurma memiliki kandungan nutrisi paling tinggi dibandingkan buah lainnya. Terdiri dari kalori, karbohidrat, lemak rendah, serta serat tinggi tanpa ada kolesterol jahat di dalamnya. Kurma adalah unsur makanan yang paling baik bagi manusia. Julukannya dalam ilmu sains adalah tambang, karena banyak mengandung mineral. Kandungan gizi satu kilo kurma setara dengan dua kilo daging panggang atau tiga kilo ikan.
Di tanah suci, Kurma yang paling terkenal adalah kurma di Madinah, selain karena bentuk nya lebih besar daging buah nya pun lebih kenyal dan kering. Tempat terbaik untuk berburu kurma Madinah berada di pasar kurma (Madinah Dates Market). Letak pasar ini tepat di pusat kota Madinah atau sekitar satu setengah kilometer kearah selatan dari Masjid Nabawi.

Di Pasar Kurma Madinah ini, semua jenis kurma asli Arab Saudi seperti kurma ajwa, kurma khalasah, kurma anbara, kurma safawi, kurma khudri hingga kurma barhi bisa ditemukan. Selain itu, terdapat pula beragam jenis kurma olahan dari mulai cokelat isi kurma, kurma isi kacang, kismis hingga biskuit selai kurma.

Bagi para jemaah yang hendak membeli kurma untuk buah tangan, hendaknya memilih kurma dengan teliti. Karena biasanya beberapa pedagang terkadang menawarkan kurma dengan kualitas yang tidak terlalu baik. Untuk itu, hendaknya perhatikan hal-hal di bawah ini:

  • Pilihlah buah kurma yang segar dan tidak terlalu berkerut kulit arinya. Kulit ari harus mengilat dan tidak terlalu kering, warnanya seragam, dan tidak pecah-pecah.
  • Jika membeli kurma dalam kemasan, maka perhatikanlah kemasannya. Jangan sampai memilih kemasan yang sudah rusak atau terbuka dan jangan lupa memeriksa juga tanggal kedaluwarsanya
  • Pilihlah buah kurma yang besar. Bukan berarti buah kurma yang kecil itu tidak baik untuk dimakan, hanya saja buah kurma yang sudah kecil biasanya sudah lama mengering.
  • Carilah buah kurma yang tidak lengket saat dipegang. Beberapa pedagang menggunakan trik ini dengan menambahkan madu atau gula cair pada kulit kurma agar terasa manis, atau untuk menutupi rasa buah kurma yang sudah tidak baik lagi kualitasnya.
  • Buah kurma yang masih segar berwarna cokelat kemerahan atau kekuningan. Meski kurma bisa bertahan lama, namun akan lebih baik bila memilih yang masih segar.
    Jika bisa sebaiknya dicicipi dahulu, pilihlah kurma dengan tekstur dan daging buah yang empuk dan tidak keras, dan tidak berbau pastinya.
  • Sebaiknya hindari membeli kurma di tempat yang terbuka tanpa adanya penutup kemasan. Debu dan binatang yang menempel pada kulit kurma bisa mengurangi khasiatnya.

Bagaimana apakah Anda masih bingung untuk memilih kurma jenis apa yang akan Anda beli untuk oleh-oleh saat beibadah Umroh atau Haji Plus nantinya. Itu tadi sedikit informasi tentang Kurma Favorit untuk Oleh Oleh Haji Umroh. Semoga Kita umat muslim dapat menunaikan ibadah umroh dan Haji Plus dalam waktu dekat. Aamiin YRA

 

Sumber : Himpuh : Tips Memilih Kurma Terbaik untuk Oleh-oleh dari Tanah Suci

Fakta Menarik Tentang Jabal Uhud Madinah

Inilah Fakta Menarik Tentang Jabal Uhud Madinah Yang Wajib Di Ketahui

Jabal Uhud Madinah, Gunung Tertinggi & Terbesar di Madinah, Medan Perang Sekaligus Makam 70 Syuhada

Jabal Uhud Madinah – Bagi yang pernah menjalankan Ibadah Umrah atau Haji Plus, tentu tak asing dengan bukit yang penuh sejarah bagi umat Islam ini Dalam sejarah Islam, dikenal sebuah peperangan yang disebut perang Uhud. Jabal Uhud Madinah adalah bukit yang dijanjikan di surga. Tak seperti umumnya gunung di Madinah, Jabal Uhud seperti sekelompok gunung yang tidak bersambungan dengan gunung yang lain. Karena itulah penduduk Madinah menyebutnya dengan sebutan Jabal Uhud yang artinya ‘bukit menyendiri’.

“Jika kita ingin melihat bukit yang ada di surga, maka ziarahlah ke Bukit Uhud. Nabi SAW bersabda, ‘Bukit Uhud adalah salah satu dari bukit-bukit yang ada di surga’,” demikian hadis yang dirawikan HR Bukhari.

Bukit Uhud atau Jabal Uhud Madinah adalah sebuah bukit berjarak 5 kilometer dari utara Kota Madinah dengan ketinggian sekitar 1.077 meter, selalu dikenang oleh umat Islam karena di lembah gunung ini pernah terjadi peperangan besar antara pejuang Islam dan kaum kafir Quraisy pada 15 Syawal 3 Hijriyah (Maret 625 Masehi) yang menyebabkan 70 pejuang Islam mati syahid.

Barziarah di Jabal Uhud Madinah maksudnya untuk mengenang bagaimana berat dan riskan tugas Nabi Muhammad dan para sahabatnya dalam mempertahankan Islam, sehingga kalau mereka habis pada saat perang Uhud, mungkin jadi semua manusia tanpa kendali dan hukum rimbalah yang jadi pedoman. Perang Uhud merupakan peristiwa penting bagi umat manusia karena orang- orang kafir Quraisy di Makkah menyerbu kota Madinah sebagai tempat berkumpulnya Nabi Muhammad dan para sahabatnya. Selesainya perang Uhud menyebabkan 70 sahabat Nabi Muhammad dan 30 orang kafir Quraisy terbunuh.

Di tengah-tengah lokasi Jabal Uhud Madinah terdapat dua makam pahlawan Uhud berbatu hitam yakni makam Sayyidina Hamzah dan Abdullah bin Jahsy, sementara 68 pahlawan lainnya berada dalam lokasi berpagar tembok tanpa ada tanda-tanda khusus. Nabi Harun sendiri sebagai sahabat Nabi Muhammad yang sedang sakit, kemudian meninggal dunia dan dimakamkan di salah satu tebing yang dikenal dengan tebing Nabi Harun yaitu diantara tebing-tebing bagian tengah Jabal Uhud

Fakta  Menarik Tentang Jabal Uhud Madinah

  • Terletak di sebelah Utara Madinah. Jabal Uhud Madinah adalah bukit yang dijanjikan di surga. Tak seperti umumnya gunung di Madinah, Jabal Uhud seperti sekelompok gunung yang tidak bersambungan dengan gunung yang lain, gunung yang berada di Utara Madinah ini memiliki ketinggian sekitar 350 meter.
  • Jabal Uhud Madinah adalah bukit yang dijanjikan di surga. Tak seperti umumnya gunung di Madinah, Jabal Uhud seperti sekelompok gunung yang tidak bersambungan dengan gunung yang lain memiliki keunikan bila dibandingkan dengan gunung yang ada di MadinahBerbeda bila dibandingkan dengan gunung yang ada di Madinah, Jabal Uhud terdiri dari gunung yang tak bersambungan dengan gunung lainnya. Hal ini membuat orang-orang di Madinah menyebutnya Jabal Uhud yang artinya bukit menyendiri.
  • Bukit yang ada di surga Satu di antara bukit yang ada di surga adalah Bukit Uhud. Hal itu tercantum dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari. “Jika kita hendak melihat bukit yang terdapat di surga, maka ziarahlah ke Bukit Uhud. Nabi SAW bersabda, ‘Bukit Uhud ialah salah satu dari bukit-bukit yang terdapat di surga’,” demikian hadis yang dirawikan HR Bukhari.
  • Gunung Tertinggi dan terbesar di Madinah atau Jabal Uhud Madinah Dilansir dari Wikipedia, Gunung Uhud terbentuk dari batu granit warna merah memanjang dari tenggara ke barat laut. Lokasinya membentang sepanjang tujuh kilometer dan lebar hampir tiga kilometer. Gunung ini adalah gunung terbesar dan tertinggi di Madinah.
  • Menjadi saksi sejarah perang dahsyat umat Islam Perang Uhud yang merengut nyawa 70 syuhada menjadi kemunduran bagi umat muslim terjadi di Bukit Uhud. Di kaki gunung bagian selatan terdapat pemakaman para syuhada, satunya adalah Hamzah bin Abdul-Muththalib paman dan saudara sepersusuan Nabi Muhammad SAW.

Tidak hanya berziarah di Jabal Uhud Madinah, banyak anggota jemaah Haji Plus Dan Umroh yang melakukan foto dan jemaah juga bisa membeli oleh-oleh atau cendera mata atau kurma di sana. Di sepanjang jalan dari pemakaman menuju parkir kendaraan, terdapat puluhan pedagang yang menawarkan barang dagangannya.

Demikianlah Artikel Tentang Fakta  Menarik Tentang Jabal Uhud Madinah .Anda tertarik mengunjungi Jabal Uhud Madinah adalah bukit yang dijanjikan di surga. Tak seperti umumnya gunung di Madinah, Jabal Uhud seperti sekelompok gunung yang tidak bersambungan dengan gunung yang lain? Banyaklah berdoa dan mulai menabung untuk biaya  Haji Plus dan Umroh ke Tanah Suci.. Aamiin YRA

 

Sumber : Kemenag : Jabal Uhud Saksi Bisu Perang Uhud

Mengunjungi Jabal Uhud Di Madinah Saat Umroh

Jabal Uhud , ‘Bukit Menyendiri’ yang Ada di Surga

IFrameIFrameJabal Uhud adalah bukit yang dijanjikan di surga. Tak seperti umumnya gunung di Madinah, Jabal Uhud seperti sekelompok gunung yang tidak bersambungan dengan gunung yang lain. Karena itulah penduduk Madinah menyebutnya dengan sebutan Jabal Uhud yang artinya ‘bukit menyendiri’. Suatu tempat yang saat Ctity Tour Umroh wajib untuk dikunjungi.

“Jika kita ingin melihat bukit yang ada di surga, maka ziarahlah ke Bukit Uhud. Nabi SAW bersabda, ‘Bukit Uhud adalah salah satu dari bukit-bukit yang ada di surga’,” demikian hadis yang dirawikan HR Bukhari.

Bukit Uhud atau Jabal Uhud adalah sebuah bukit berjarak 5 kilometer dari utara Kota Madinah dengan ketinggian sekitar 1.077 meter, selalu dikenang oleh umat Islam karena di lembah gunung ini pernah terjadi peperangan besar antara pejuang Islam dan kaum kafir Quraisy pada 15 Syawal 3 Hijriyah (Maret 625 Masehi) yang menyebabkan 70 pejuang Islam mati syahid.

Rasulullah SAW bersama Sayyidina Abu Bakar RA, Sayyidina Umar Al-Faruq RA, dan Sayyidina Usman bin Affan RA. Setelah keempatnya berada di puncak, terasa Gunung Uhud bergetar.

Rasulullah kemudiannya menghentakkan kakinya dan bersabda, “Tenanglah kamu Uhud. Di atasmu sekarang adalah Rasulullah dan orang yang selalu membenarkannya.” Tak lama setelah itu Uhud berhenti bergetar. Demikianlah tanda kecintaan dan kegembiraan Uhud menyambut Rasulullah.

Di lembah bukit ini pernah terjadi perang dahsyat antara kaum muslimin sebanyak 700 orang melawan kelompok musyrikin Mekah sekitar 3.000 orang. Dalam pertempuran tersebut kaum muslimin yang gugur sampai 70 orang syuhada, di antaranya paman Nabi, Hamzah bin Abdul Muththalib, yang digelari Asa­Dullah wa Asadur Rasul (Singa Allah dan Rasul-Nya), Mush’ab bin Umair, dan Abdullah bin Jahsyin.

Para syuhada itu dimakamkan di tempat mereka gugur, di sekitar Gunung Uhud. Nabi Muhammad SAW sendiri dalam peperangan tersebut mendapat luka-luka. Dan sahabat-sahabatnya yang menjadi perisai untuk Rasul gugur karena badannya dipenuhi anak panah.

Pemakaman Syuhada

Setelah perang usai dan kaum musyrikin mengundurkan diri kembali ke Mekah, maka Nabi Muhammad SAW memerintahkan agar mereka yang gugur dimakamkan di tempat mereka roboh, sehingga ada satu liang kubur terdiri dari beberapa syuhada.

Muhammad SAW bersabda, “Mereka yang dimakamkan di Uhud tak memperoleh tempat lain kecuali ruhnya berada di dalam burung hijau yang melintasi sungai surgawi. Burung itu memakan makanan dari taman surga, dan tak pernah kehabisan makanan. Pada syuhada itu berkata siapa yang akan menceritakan kondisi kami kepada saudara kami bahwa kami sudah berada di surga.”

Maka Allah berkata, “Aku yang akan memberi kabar kepada mereka.” Maka dari situ kemudian turun ayat (Qs 3:169) yang berbunyi, “Dan janganlah mengira bahwa orang yang terbunuh di jalan Allah itu meninggal.”

46 Tahun kemudian, yaitu pada masa Khalifah Marwan bin Hakam, terjadi banjir besar sehingga makam Hamzah dan Abdullah bin Jahsyin rusak berat. Ternyata, meski sudah lebih dari 40 tahun di dalam kubur, jasad kedua sahabat itu masih segar, seperti baru saja meninggal. Maka jasadnya dikubur di tempat lain tapi masih di kawasan Gunung Uhud

Pada tahun 1383 H, dibangun tembok tinggi yang mengelilingi makam Hamzah dengan celah-celah jeruji, agar peziarah dapat menyaksikan makam tersebut. Di dalam areal pemakaman tidak ada tanda-tanda khusus seperti batu nisan, yang menandakan ada makam di sana.

Kecintaan Rasulullah kepada para syuhada Uhud, terutama Hamzah mendorong beliau melakukan ziarah ke Jabal Uhud hampir setiap tahun. Jejak ini diikuti pula oleh beberapa khalifah setelah Rasul wafat.

Dengan demikian Jabal Uhud menjadi salah satu tempat penting untuk diziarahi oleh para pengunjung, khususnya jemaah haji plus dan umroh. Saat itu jemaah haji dan umroh Indonesia dan mancanegara mencoba mengenang perjuangan para pejuang Islam dan berziarah.

“Bagaimana dulu ya, para pejuang melepaskan dan membidik panah kepada lawan mereka. Apalagi mungkin saat itu cuaca sangat panas,” kata Kholid anggota jemaah asal Indonesia dari bukit kecil dekat kuburan para tentara yang mati sahid atau syuhada sambil memandang ke Bukit Uhud.

Tidak hanya berziarah, banyak anggota jemaah Haji Plus dan Umroh yang melakukan foto dan jemaah juga bisa membeli oleh-oleh atau cendera mata atau kurma di sana. Di sepanjang jalan dari pemakaman menuju parkir kendaraan, terdapat puluhan pedagang yang menawarkan barang dagangannya.

Demikian Artikel Tentang Mengunjungi Jabal Uhud Di Madinah. Semoga kita smua umat muslim bisa segera beribadah umroh dan haji plus dalam waktu dekat. Aamiin YRA.

Mengunjungi Masjid Quba Saat Umroh

Masjid Quba Madinah Kunjungan Wajib Jamaah Umroh

Ketika Umroh dan Haji Plus biasanya ada waktu dimana Jamaah Mengunjungi Masjid Quba. Salah satu tempat yang wajib dikunjungi Jamaah Umroh Saat Berada Di Madinah. Nah berikut Di Ulas singkat tentang Mengunjungi Masjid Quba Saat Umroh, sebagai bagian dari napak tilas perjalanan dakwah Rosulullah saw.

Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah saw. pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi di Quba, sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Madinah. Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa masjid Quba adalah masjid yang dibangun atas dasar takwa (Surat At Taubah:108).

Letak Lokasi Masjid Quba

Masjid Quba terletak di sebuah desa dengan nama yang sama di 6 kilo meter kota Madinah yang saat ini masjid dan desa tersebut telah menjadi bagian dari kota Madinah. Alasan penamaan masjid ini dengan nama Masjiq Quba disebutkan karena masjid ini dibangun di samping desa Quba. Penamaan desa ini juga dikarenakan memiliki sumur yang terkenal dengan nama sumur Quba.

Sejarah Masjid Quba Madinah

Menurut beberapa riwayat, Masjid Quba Madinah merupakan masjid yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah pada saat hijrah ke Madinah. Mesjid Quba Madinah merupakan bangunan yang di dirikan atas dasar taqwa, sebab menurut catatan sejarah masjid ini di dirikan Rasulullah  pada saat unta yang di tunggangi nya berhenti dalam perjalanan hijrah dari Mekkah ke Madinah, dan merupakan masjid pertama yang didirikan Nabi Muhammad ﷺ di Kota Madinah sebelum Masjid Nabawi.

Ketika Rasulullah ﷺ hijrah dari Mekkah atas perintah Allah untuk menghindari kekejaman kaum kafir Quraisy, yang bertepatan pada Senin 8 Rabiul Awal atau 23 September 622 Masehi. Dalam upaya hijrah itu, lokasi pertama yang disinggahi Rasulullah ﷺ adalah Gua Jabal Tsur. Di dalam gua ini, Rasulullah ﷺ bersembunyi bersama Abu Bakar dari kejaran kaum kafir Quraisy.

Setelah kondisinya dirasa aman, Rasulullah ﷺ kemudian melanjutkan perjalanan menuju Madinah. Beliau memilih jalan yang berbeda dari jalan umum. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari pertemuan secara langsung dengan orang-orang kafir Quraisy.

Dan sebelum tiba di Madinah, Rasulullah ﷺ sempat singgah di beberapa tempat dan salah satunya adalah Quba bersama Bani ‘Amru bin Auf di rumah Kalthum bin Al-Hadm.

Hanafi al-Malawi dalam bukunya Tempat Bersejarah yang dikunjungi Rasulullah ﷺ, menjelaskan, Rasulullah ﷺ tinggal di desa Quba selama empat hari dan kemudian membangun sebuah masjid yang sekarang dikenal dengan nama Masjid Quba.

Inilah masjid yang dibangun dengan dasar ketaatan dan ketaqwaan Rasulullah ﷺ kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

”Sesungguhnya Masjid yang didirikan atas dasar takwa (Mesjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (QS At-Taubah [9]: 108).

Setelah masjid berdiri, Rasulullah ﷺ menjadi imam ketika melaksanakan shalat berjamaah secara terbuka bersama para sahabat di Masjid Quba yang kiblatnya yang pada saat itu mengarah ke Masjid Al-Aqsha.

Keistimewaan dan Keutamaan Masjid Quba Madinah

Maejid Quba Madinah bukan hanya memiliki nilai sejarah saja, akan tetapi ada keistimewaan dan keutamaan yang bisa dijadikan amalan untuk menambah keimanan kita kepada Allah Azza wa jalla. Masjid Quba merupakan masjid pertama yang didirikan Rasulullah SAW bersama sahabat.  

Pahala orang yang sholat di Masjid Quba seperti pahala orang yang melaksanakan umroh. Rasulullah SAW bersabda:

من تطهر في بينته ثم أتى مسجد قباء، فصل فيه صلا ة، كان له كأجر عمرة

“Barangsiapa yang bersuci di rumahnya, kemudian mendatangi Masjid Quba, lalu sholat di dalamnya dengan suatu sholat, baginya seperti pahala orang yang melaksanakan umroh.” (HR Ibnu Majah).

Saad bin Abi Waqqash, radhiyallahu ‘anhu berkata: 

لأن أصلي في مسجد قباء (ركعتين) أحب إلي من أن أصلي في مسجد بيت المقدس

“Sungguh aku sholat di Masjid Quba (dua rakaat) lebih aku sukai daripada sholat di Masjid Al-Aqsa.” (HR Al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Abi Syaibah, dan Ibnu Syabbah).

Sementara itu, terkait dengan sejumlah berkaitan dengan sholat di Masjid Quba, ada beberapa ketentuan yang menopang keutamaan tersebut yaitu 

Pertama untuk bisa mendapatkan pahala Umroh dengan sholat di Masjid Quba, hendaknya seseorang berwudhu dari rumahnya atau dari hotelnya.

Kemudian setelah itu menuju ke Masjid Quba, sebagian ulama tidak mempersyaratkan berwudhu di rumah untuk mendapat pahala ini. Di antaranya Ibnu Tamimiyyah dan As-Sindi. Namun semua sepakat bahwa berwudhu di rumah baru berangkat menuju Masjid Quba lebih afdal.

Kedua, jika telah berwudhu dari rumah atau hotel, lantas di tengah perjalanan menuju Masjid Quba wudhunya batal, silakan dia berwudhu lagi karena batalnya wudhu tersebut tidak menghalangi pahala umroh

Ketiga sholat yang dinilai dengan pahala umrah bersifat umum, baik sholat fardu maupun sholat sunnah.

Setelah masjid berdiri, Rasulullah ﷺ menjadi imam ketika melaksanakan shalat berjamaah secara terbuka bersama para sahabat di Masjid Quba yang kiblatnya yang pada saat itu mengarah ke Masjid Al-Aqsha.

Mesjid Quba Madinah bukan hanya memiliki nilai sejarah saja, akan tetapi ada keistimewaan dan keutamaan yang bisa dijadikan amalan untuk menambah keimanan kita kepada Allah Azza wa jalla.Setelah berada di Madinah, Nabi Muhammad ﷺ. selalu menyempatkan diri mendatangi Masjid Quba untuk melakukan salat dua rakaat. 

Tak heran jika para jamaah dari berbagai negara singgah di masjid ini dan menunaikan shalat dua rakaat. Jamaah haji asal Indonesia dan Turki berlomba-lomba mengunjung masjid ini. Seusai shalat, dua rakaat mereka memanjatkan doa di bawah kubah masjid yang menawan ini. Oh iya, Masjid Quba memiliki enam kubah besar, masing-masing berdiameter 12 meter. Tak hanya itu, masjid ini juga dilengkapi dengan 56 kubah kecil yang berdiameter enam meter.

Para jamaah bisa menikmati arsitektur Masjid Quba yang menawan. Masjid yang telah berkali-kali di renovasi ini masih tetap mempertahankan bentuk arsitekturnya yang bernuansa tradisional.

Di sisi selatan, terdapat galeri terbuka dengan deretan tiang-tiang, sedangkan sebelah utara terdapat dua serambi bertiang. Tak heran jika arsitektur Masjid Quba dicontah masjid-masjid lainnya. Meski tak berada di Makkah, namun masjid ini menyediakan air zamzam, Para peziarah bisa menikmati segarnya air zamzam. Seorang petugas akan melayani para jamaah yang ingin meneguk segarnya air yang berasal dari sumur tertua di dunia itu.

Bagi Anda yang suka berbelanja, di luar Masjid Quba banyak pedagang kaki lima yang menawarkan beragam barang kebutuhan haji dan umrah serta oleh-oleh. Barang-barang itu ditawarkan dengan harga yang relatif terjangkau. Sebuah peci,mislanya, hanya dijual sekitar dua riyal. Bila Anda beruntung, ada saja orang yang memberi hadiah berupa buah-buahan atau kurma yang sangat lezat.

‘’Hadiah… hadiah… Halal.. halal,’’ ujar seorang petugas haji daerah membagi kurma yang diperolehnya dari seorang hamba Allah. Jadi, para peziarah Masjid Quba tak hanya mendapat pahala setara umrah, namun juga mendapat hadiah buah kurma.

Demikian artikel Mengunjungi Masjid Quba Saat Umroh. Semoga mengobati rasa kangen Baitullah saya dan kita semua. Semoga tahun ini kita semua bisa berangkat Umroh dan Haji Plus Bersama Alhijaz Indowisata. Aamiin YRA

 

Sumber : Republika : Masjid Quba dan Keutamaan Umrah

 

Kebun Kurma Wisata Favorit Jamaah Umroh

Berkunjung ke Kebun Kurma, Tujuan Wisata Favorit Jamaah Umroh

Selain berziarah ke tempat bersejarah, Kebun Kurma Wisata Favorit Jamaah Umroh saat berada di kota Madinah, Arab Saudi. Buah kurma adalah salah satu oleh-oleh favorit jamaah Umroh dan haji dari tanah suci, dan  kota Madinah dikenal memiliki banyak perkebunan kurma dan termasuk salah satu kota produsen kurma terbesar di Arab Saudi.  

Salah satu perkebunan yang ramai dikunjungi oleh jamaah umroh dan haji letaknya tidak jauh dari masjid Quba, namanya kebun kurma Abdurrahman.  “Kebun ini sudah lama, sudah ada berpuluh-puluh tahun,” ujar salah seorang pegawai toko kurma asal Sukabumi yang sudah satu setengah tahun bekerja disana.

Selain melaksanakan ibadah di Masjidil Haram Mekah dan Masjid Nabawi Madinah, jemaah umrah dan haji juga berkesempatan melakukan wisata dalam kota (city tour). Salah satu wisata dalam kota yang ditawarkan dan paling digemari jemaah umrah asal Indonesia, yakni berkunjung ke kebun kurma.

Pelaksanaan city tour berkunjung ke kebun kurma, biasanya saat jemaah umrah berada di Kota Madinah. Di kota tersebut banyak tersebar kebun kurma. Madinah juga dikenal sebagai penghasil kurma terbesar di dunia. Kurma dari Kota Madinah juga banyak memiliki keunggulan.

 Kebun tersebut lebih pas bila disebut toko kurma, karena bangunan yang dominan di lokasi tersebut adalah bangunan tempat aneka macam kurma dijual. Sedangkan lokasi kebunnya sendiri berada di belakang dan samping kiri-kanan bangunan toko.

Berkunjung ke kebun kurma sejumlah jamaah umroh dan haji berharap dapat langsung memetik buah kurma langsung dari pohonnya, namun saat tiba di lokasi mereka harus puas dengan hanya dapat menyaksikan kebun kurma saja.

Para jemaah umrah dan haji asal Indonesia, banyak yang memborong kurma Madinah karena harganya tergolong murah. Selain itu, kurma yang dijual masih segar seperti baru dipetik dari pohonnya namun sudah bisa dikonsumsi (matang pohon). Dengan kondisi seperti, kurma Madinah jadi cocok untuk dibawa sebagai oleh-oleh ke tanah air.

Namun banyak juga jamaah haji yang merasa senang bisa melihat kebun kurma dari dekat dan berswafoto di depan pohon kurma.  Kurma Ajwa atau kurma nabi yang berwarna hitam masih menjadi pilihan utama jamaah haji asal Indonesia, meski terbilang paling mahal harganya

Lokasi dekat Masjid Quba

Berkunjung ke kebun kurma dilakukan setelah para jemaah umroh dan haji dibawa ke Masjid Quba. Setelah melakukan salat sunah di masjid tersebut, jemaah dibawa ke kebun kurma yang lokasinya tidak terlalu jauh. Di kebun kurma itulah, jemaah asal Indonesia bisa menikmati sejuknya udara Kota Madinah.

Kurma yang tumbuh di lokasi itu, jumlahnya sangat banyak. Saking banyaknya pohon kurma, jemaah jadi tidak merasa berada di Kota Madinah yang cuacanya cukup panas. Jemaah bisa berkeliling untuk mengabadikan momen di bawah rindangnya pohon kurma. Dalam kebun kurma tersebut memang tidak diperjualbelikan kurma. Area itu cuma untuk jalan-jalan jemaah umrah. Ada juga sarana untuk duduk-duduk istirahat.

Sementara, penjualan kurma dilakukan sebelum pintu masuk area kebun. Di sana banyak penjual kurma dengan berbagai jenis. Ada yang dijual langsung ditimbang. Tap ada juga kurma yang dijual sudah dalam kemasan. Namun, jemaah lebih suka membeli kurma yang langsung ditimbang, sekaligus bisa mencicipi dulu bagaimana rasanya.

Selain bisa membeli kurma, jemaah juga bisa menikmati minuman berupa jus kurma. Minuman tersebut termasuk laris, karena banyak jemaah selain gampang haus selama  berada di Madinah, juga merasa penasaran dengan minuman yang dijajakan pedagang di sana.

Baik masih utuh dalam keadaan buah, maupun sudah dijadikan jus, kurma asli Madinah dikenal banyak memberikan khasiat. Kandungan gizi dan nutrisinya sangat tinggi. Sehingga cocok dikonsumsi para jemaah umrah, karena selama melaksanakan ibadah di sana cukup menguras fisik.

Di Madinah sendiri ada tiga jenis kurma yang cukup dikenal, yakni Rutanah, Halwah, dan Ajwa. Di antara ketiga jenis itu, kurma Ajwa paling mahal harganya. Dibandingkan kurma Rutanah dan Halwah, daging kurma Ajwa lebih lembut. Warna kurma Ajwa hitam, sementara Rutanah dan Halwah cenderung cokelat

Berkunjung ke kebun kurma sejumlah jamaah umrah haji berharap dapat langsung memetik buah kurma langsung dari pohonnya, namun saat tiba di lokasi mereka harus puas dengan hanya dapat menyaksikan kebun kurma saja.

“Saya kira bisa memetik langsung dari pohonnya, kalau ini sama saja dengan toko kurma,” kata jamaah haji asal Jambi, sambil mencicipi buah kurma muda berwarna kuning atau yang dikenal dengan nama Rutab.

Demikan Artkel Tentang Kebun Kurma Wisata Favorit Jamaah Umroh. Semoga Kita Smua Umat Muslim Dapat Melaksanakan Ibadah Umroh DanHaji Plus Dalam Waktu Dekat ini… AAmiin YRA