Keutamaan Umroh, Syarat & Rukun Umroh Yang Wajib Di Ketahui

1. Pengertian Ibadah Umroh

Umroh biasa disebut juga sebagai haji kecil. Sama dengan ibadah haji, pelaksanaan umroh dilakukan di tanah suci.
Secara bahasa, umroh berarti “ziarah”. Dalam istilah syariat Islam, umroh diartikan sebagai serangkaian ibadah yang dilakukan di Baitullah Mekkah, meliputi tawaf, sai, dan tahalul. Ibadah ini dilaksanakan dengan mengikuti rukun-rukun dan sunnah-sunnahnya, serta memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi.

Hukum melaksanakan ibadah umroh adalah sunnah muakkadah bagi umat Islam yang mampu, baik laki-laki maupun perempuan.

Rasulullah SAW bersabda, “Umroh adalah haji kecil.” (HR. Tirmidzi). Hal ini menunjukkan keutamaan umroh yang setara dengan haji, namun dengan waktu dan pelaksanaan yang berbeda.

Allah SWT menjadikan Baitullah sebagai tempat untuk dikunjungi umat Islam di seluruh dunia pada setiap tahunnya. Dalam QS. Al Baqarah ayat 125 Dia berfirman:

وَإِذْ جَعَلْنَا ٱلْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَأَمْنًا وَٱتَّخِذُوا۟ مِن مَّقَامِ إِبْرَٰهِۦمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَآ إِلَىٰٓ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيْتِىَ لِلطَّآئِفِينَ وَٱلْعَٰكِفِينَ وَٱلرُّكَّعِ ٱلسُّجُودِ


Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud” (QS. Al Baqarah: 125).

Perbedaan ibadah haji dan umroh terletak pada waktu dan pelaksanaannya. Ibadah haji hanya bisa dilakukan pada bulan Dzulhijjah, sedangkan pelaksanaan ibadah umroh tidak terbatas pada bulan tertentu. Ibadah umroh dapat dilakukan kapan saja, namun makruh untuk dilakukan pada hari Arafah, Idul Adha, dan tiga hari Tasyriq.

Selain itu, pada pelaksanaannya juga berbeda. Di mana saat menunaikan umroh, kita tidak melakukan wukuf, mabit, serta melontar jumrah seperti halnya ibadah haji.

2. Syarat Melaksanakan Ibadah Umroh

Untuk melaksanakan ibadah umroh, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain:

  • Islam: Hanya umat Islam yang berhak melaksanakan ibadah umroh.
  • Baligh: Telah mencapai usia dewasa dan berakal sehat.
  • Merdeka: Bukan budak atau hamba sahaya.
    Mampu: Memiliki kemampuan fisik, mental, dan finansial untuk melaksanakan ibadah umroh.
  • Berakal Sehat: Memiliki akal yang sehat dan mampu memahami tata cara ibadah umroh.
  • Aman: Keamanan diri dan harta terjamin selama perjalanan umroh.
  • Mahram (bagi perempuan yang tidak memiliki suami): Perempuan yang tidak memiliki suami harus ditemani oleh mahramnya saat melaksanakan ibadah umroh.

3. Keutamaan Umroh bagi Umat Muslim

Umroh, sebuah perjalanan spiritual yang mengantarkan umat Islam ke Baitullah, bagaikan samudera luas yang menyimpan berlimpah berkah dan pahala bagi para peziarahnya. Lebih dari sekadar wisata religi, umroh adalah momen istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, membersihkan diri dari dosa, dan meraih pahala yang tak terhitung. Lalu, untuk beberapa keutamaannya adalah sebagai berikut.

1. Menghapus Dosa dan Memperoleh Pahala Berlipat Ganda:

  • Setiap langkah kaki yang menapaki bumi suci Mekkah bagaikan menghapus dosa demi dosa. Rasulullah SAW bersabda, “Suatu umroh kepada umroh yang lain adalah kafarrah (menghapus dosa) di antara keduanya.” (HR. Bukhari). Pahala yang diraih pun berlipat ganda, seperti pahala sholat di Masjidil Haram yang setara dengan 100.000 kali sholat di masjid lainnya. Bayangkan, setiap rakaat sholat di Tanah Suci bagaikan melakukan 100.000 rakaat sholat di tempat biasa!

2. Mendapat Ampunan dan Ridho Allah SWT:

  • Umroh adalah momen untuk memohon ampunan dan ridho Allah SWT. Di tanah suci yang penuh berkah ini, doa-doa dipanjatkan dengan penuh harap dan keikhlasan. Kesempatan untuk menghapus dosa dan mendapatkan pahala yang berlimpah terbuka bagi para peziarah yang tulus dan ikhlas. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa pun yang berumroh dengan niat yang benar dan hanya mengharap pahala dari Allah, maka dosanya akan dihapuskan seperti saat ia dilahirkan kembali.” (HR. Ibnu Majah).

3. Mendapat Ketenangan Hati dan Kejernihan Pikiran:

  • Suasana tenang dan penuh spiritualitas di Tanah Suci memberikan efek positif bagi mental dan jiwa para peziarah. Deretan bangunan bersejarah, lantunan ayat suci Al-Qur’an, dan aura kesucian di sekitar Ka’bah bagaikan obat penawar bagi jiwa yang gundah. Umroh dapat menjadi sarana untuk menenangkan hati, menjernihkan pikiran, dan mendapatkan ketenangan jiwa yang hakiki.

4. Meningkatkan Kualitas Iman dan Takwa:

  • Pengalaman spiritual di Tanah Suci akan mengantarkan para peziarah pada peningkatan keimanan dan ketakwaan. Menyaksikan Ka’bah secara langsung, merasakan atmosfer suci Mekkah dan Madinah, serta mengikuti rangkaian ibadah umroh dengan penuh kekhusyukan akan memperkuat komitmen untuk menjalankan ajaran Islam dengan lebih baik.

5. Doanya Akan Dikabulkan:

  • Banyak tempat mustajab di Tanah Suci, seperti Multazam, Rukun Hajar Aswad, dan Hijir Ismail, yang menjadi tempat dikabulkannya doa. Momen umroh adalah kesempatan emas untuk memanjatkan doa terbaik dan memohon segala hajat kepada Allah SWT di tempat-tempat mustajab ini. Bayangkan, doa yang dipanjatkan di tempat mustajab memiliki peluang besar untuk dikabulkan!

6. Pahala dilipatgandakan ketika salat di Masjid Quba:

  • Masjid Quba, masjid pertama yang didirikan Rasulullah SAW, memiliki keutamaan tersendiri. Pahala salat di Masjid Quba dilipatgandakan 25 ribu kali lipat dibandingkan dengan salat di masjid lainnya. Setiap rakaat sholat di Masjid Quba bagaikan melakukan 25.000 rakaat sholat di masjid lain!

7. Dijanjikan Surga:

  • Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mampu melaksanakan haji dan umroh, maka janganlah ia tinggalkan.” (HR. Tirmidzi). Bagi yang mampu, melaksanakan haji dan umroh adalah sebuah kewajiban. Keutamaan umroh salah satunya adalah dijanjikan surga bagi mereka yang menjalankannya dengan ikhlas dan penuh khusyuk. Bayangkan, setiap langkah kaki di Tanah Suci mengantarkan Anda pada janji surga yang abadi!

8. Memperoleh Keberkahan:

  • Umroh dipercaya dapat mendatangkan keberkahan dan kemudahan hidup bagi para peziarahnya. Doa-doa yang dipanjatkan di Tanah Suci lebih berpeluang dikabulkan dan kehidupan menjadi lebih tenang dan tentram. Keberkahan umroh dapat dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti kesehatan, rezeki, dan keturunan.

9. Dijauhkan dari Kemiskinan

  • Bukan hanya membersihkan diri dari dosa, umroh juga dipercaya dapat menjauhkan para peziarahnya dari jeratan kemiskinan. Rasulullah SAW bersabda, “Ikutkanlah umroh kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak.” (HR. An Nasai, Tirmidzi, Ahmad). Bayangkan, setiap langkah kaki di Tanah Suci bagaikan membersihkan karat kemiskinan dan membuka pintu menuju kelancaran rezeki.

10. Sarana Jihad, terutama bagi Perempuan

  • Bagi perempuan yang tidak memiliki kewajiban untuk berperang di medan laga, umroh menjadi sarana jihad untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Rasulullah SAW bersabda, “Jihad yang paling utama bagi wanita adalah haji dan umroh.” (HR. Tirmidzi). Di Tanah Suci, perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk meraih pahala dan keberkahan melalui ibadah umroh. Umroh menjadi medan juang spiritual bagi para perempuan untuk memperkuat iman dan ketakwaan, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.

11. Pahala yang Dicatat hingga Hari Kiamat ketika Wafat Saat Umroh

  • Kebahagiaan bagi para peziarah yang wafat saat menjalankan ibadah umroh. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa pun yang meninggal dunia saat sedang berumroh, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mati syahid.” (HR. Nasai). Kematian di Tanah Suci saat berumroh bagaikan tiket menuju surga, pahala yang terus mengalir hingga Hari Kiamat. Bayangkan, menghembuskan nafas terakhir di Baitullah bagaikan meraih anugerah terindah dari Allah SWT.

Melaksanakan umroh dengan penuh keikhlasan dan kekhusyukan akan mengantarkan para peziarah pada limpahan pahala dan keberkahan. Persiapan matang, baik fisik, mental, maupun spiritual, menjadi kunci utama agar ibadah umroh dapat berjalan lancar dan optimal.

4. Urutan Rukun Umroh

Di Baitullah Mekkah, Bait Suci yang memancarkan keagungan, umat Islam berbondong-bondong menunaikan ibadah umroh. Ibadah ini bagaikan oase di tengah padang pasir kehidupan, mengantarkan para peziarah pada perjalanan spiritual yang penuh makna dan pahala.

Agar ibadah umroh berjalan lancar dan sempurna, memahami urutan rukun umroh dengan benar sangatlah penting. Berikut penjelasan lengkap tentang urutan rukun umroh:

1. Ihram:

  • Langkah awal yang krusial adalah membulatkan tekad dan memantapkan niat untuk berumroh. Niat ini diucapkan dalam hati dengan penuh ketulusan dan keikhlasan. Pastikan niat umroh diucapkan sesuai dengan waktu dan tempatnya. Niat menjadi landasan utama dalam ibadah, mengantarkan para peziarah pada tujuan mulia untuk meraih ridho Allah SWT.
  • Memasuki ihram menandakan dimulainya ibadah umroh. Ihram dilakukan dengan mengenakan pakaian khusus yang disebut ihram, terdiri dari dua lembar kain putih tanpa jahitan bagi laki-laki dan jilbab bagi perempuan. Di momen ini, berbagai larangan ihram mulai berlaku, seperti melarang memakai parfum, bercukur, dan berhubungan seksual bagi pasangan suami istri. Ihram menjadi tanda keserahan diri kepada Allah SWT, menandakan kesiapan untuk fokus beribadah dan meninggalkan kesenangan duniawi.

3. Tawaf Mengelilingi Ka’bah dengan Penuh Khusyuk:

  • Tawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran dengan berlawanan arah jarum jam. Setiap putaran dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad, batu hitam yang menjadi salah satu tempat mustajab. Di setiap putaran, lantunan doa dan dzikir menggema, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. Tawaf menjadi simbol penghormatan dan kecintaan kepada Allah SWT, menandakan kepatuhan dan ketundukan hamba kepada Rabb-nya.

4. Sa”i : Berlari Kecil antara Bukit Shafa dan Marwah:

  • Setelah tawaf, perjalanan spiritual berlanjut dengan sai, yaitu berlari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Di sini, para peziarah mengikuti jejak Siti Hajar yang berlari mencari air untuk putranya, Ismail. Setiap putaran sai memiliki doa dan dzikir yang dipanjatkan, memohon pertolongan dan kekuatan dari Allah SWT. Sai menjadi pengingat perjuangan dan ketabahan Siti Hajar, menandakan tekad dan kegigihan dalam mencari solusi dan pertolongan dari Allah SWT.

5. Tahallul : Menyudahi Rangkaian Ibadah dengan Tahallul:

  • Tahallul dilakukan dengan memotong sebagian rambut kepala bagi laki-laki dan sedikit ujung rambut bagi perempuan. Di momen ini, larangan ihram mulai diangkat, dan para peziarah kembali diperbolehkan melakukan aktivitas yang sebelumnya dilarang. Tahallul menjadi tanda berakhirnya rangkaian ibadah umroh, menandakan kembalinya ke kehidupan normal dengan membawa bekal spiritual dan pelajaran berharga.

6. Tertib : Menjaga Urutan Rukun Umroh dengan Tertib:

  • Urutan rukun umroh harus dilakukan secara tertib, sesuai dengan susunannya. Tidak boleh mendahulukan rukun yang terlambat atau mengakhirkan rukun yang seharusnya dilakukan terlebih dahulu. Melaksanakan rukun umroh dengan tertib akan menyempurnakan ibadah dan memberikan manfaat yang maksimal. Ketertiban dalam rukun umroh mencerminkan keteraturan dan kepatuhan terhadap aturan Allah SWT, menandakan disiplin dan komitmen dalam menjalankan ibadah.

Menunaikan ibadah umroh bagaikan menyelami samudra keutamaan yang tak ternilai. Pahala berlipat ganda, ampunan dan ridho Allah SWT, ketenangan hati dan jiwa, doa yang mudah dikabulkan, hingga janji surga bagi yang wafat saat umroh, menjadi beberapa berkah yang menanti para peziarah Baitullah.

Syarat-syarat untuk menunaikan umroh pun telah ditetapkan, memastikan kesiapan fisik, mental, dan finansial, serta terpenuhinya kewajiban sebagai umat Islam. Rukun umroh, yang terdiri dari niat, ihram, tawaf, sai, tahallul, dan tertib, menjadi panduan utama dalam menjalankan ibadah ini dengan sempurna.

Menunaikan umroh bukan sekadar wisata religi, tetapi merupakan kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, membersihkan diri dari dosa, dan meraih pahala yang berlimpah. Kesempatan ini hendaknya dimanfaatkan dengan penuh keikhlasan, kekhusyukan, dan kesabaran, agar ibadah umroh dapat memberikan manfaat yang maksimal dan menjadi bekal spiritual yang berharga dalam kehidupan.

Ingatlah, perjalanan spiritual umroh bukan hanya tentang mencapai Baitullah, tetapi juga tentang menapaki jalan menuju kedekatan dengan Allah SWT. Dengan tekad yang bulat, persiapan yang matang, dan hati yang tulus, semoga setiap langkah kaki di Tanah Suci mengantarkan kita pada kebahagiaan dunia dan akhirat.

Mari, manfaatkan kesempatan berharga ini untuk menunaikan ibadah umroh dan rasakan samudra keutamaan yang menanti di Baitullah. Untuk Info Umroh Haji Plus Alhijaz Indowisata Klik website resminya https://alhijazindowisata.info/ atau klik kontak https://bit.ly/infobiayaumroh

 

Sumber : Keutamaan Umroh, Syarat & Rukun Umroh Yang Wajib Di Ketahui