Keutamaan umroh, Syarat, Hukum & Tata Cara Umroh

Pengertian Umroh

UmrohUmroh adalah salah satu ibadah dalam agama Islam yang dilakukan dengan mengunjungi kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram, dan melakukan beberapa ritual ibadah seperti ihram, tawaf, sai, dan tahallul. Umroh hampir mirip dengan ibadah haji, namun memiliki beberapa perbedaan, seperti waktu, tempat, dan rukun. Umroh dapat dilakukan sewaktu-waktu, sedangkan haji hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu. Umroh juga hanya dilakukan di Mekkah, sedangkan haji meliputi beberapa tempat di luar Mekkah. Rukun umroh adalah ihram, tawaf, sai, dan tahallul, sedangkan rukun haji ada lima, yaitu ihram, wukuf, tawaf, sai, dan tahallul. 

Keutamaan Umroh

Umroh adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, karena memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi pelakunya. Umroh dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, menghapus dosa-dosa, dan memperoleh pahala yang besar. Umroh juga merupakan sunnah Rasulullah SAW, yang telah melaksanakannya beberapa kali dalam hidupnya. Umroh juga merupakan jihad bagi wanita, karena mereka berjuang untuk menunaikan ibadah ini dengan penuh kesabaran dan pengorbanan.

Berikut ini adalah beberapa keutamaan umroh yang telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dan para ulama:

  • Mendekatkan diri kepada Allah. Dengan melakukan umroh, seorang muslim dapat merasakan kehadiran Allah yang maha besar dan maha pengasih. Umroh juga merupakan bentuk pengabdian dan penghambaan kepada Allah, yang merupakan tujuan utama hidup manusia.
  • Doa yang dikabulkan. Orang yang berumroh menjadi tamu Allah SWT, yang akan diberi segala yang diminta. Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji, serta berumrah adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, maka mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah, pasti Allah akan mengabulkan permintaan mereka.” (HR. Ibnu Majah)
  • Dijauhkan dari kemiskinan. Orang yang berumroh akan mendapatkan rezeki yang berkah dan melimpah dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: “Iringilah haji dengan umrah, karena keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Tidak ada pahala bagi haji yang mabrur, kecuali surga.” (HR. An-Nasa’i)
  • Ketenangan hati. Orang yang berumroh akan merasakan kedamaian dan ketenangan hati, karena mereka beribadah di tempat yang paling dicintai oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada suatu tempat pun di muka bumi ini yang lebih dicintai oleh Allah dan para malaikat-Nya daripada Masjidil Haram.” (HR. Ibnu Majah)
  • Dihapuskan dosa-dosa. Orang yang berumroh akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT atas dosa-dosa yang telah dilakukan, baik yang besar maupun yang kecil. Rasulullah SAW bersabda: “Antara satu umrah dengan umrah berikutnya terdapat penghapusan dosa-dosa di antara keduanya. Haji yang mabrur, tidak ada pahala bagi pelakunya, melainkan surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Dijanjikan surga. Orang yang berumroh dengan ikhlas dan sesuai syariat akan mendapatkan pahala yang tidak ada bandingannya, yaitu surga. Rasulullah SAW bersabda: “Bagi wanita adalah jihad yang tidak ada peperangan padanya, yaitu haji dan umrah.” (HR. Ibnu Majah)
  • Mempererat persaudaraan antara umat Islam. Dengan melakukan umroh, seorang muslim dapat bertemu dan bersilaturahmi dengan saudara-saudaranya dari berbagai negara dan latar belakang. Umroh juga dapat menumbuhkan rasa saling mengasihi, menolong, dan menyayangi antara sesama muslim.

Syarat Umroh

Syarat Umroh adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap umat muslim yang ingin melaksanakan ibadah umroh ke Tanah Suci Mekkah. Syarat umroh berbeda dengan rukun umroh, yang merupakan tata cara pelaksanaan umroh itu sendiri.
Ada enam syarat umroh yang wajib dipenuhi oleh calon jamaah, yaitu :

  • Beragama Islam : Hanya umat muslim yang boleh melaksanakan ibadah umroh ke Tanah Suci.
    Dewasa atau baligh : Umat muslim yang telah masuk masa baligh dianjurkan untuk melaksanakan ibadah umroh. Masa baligh ditandai dengan kedewasaan secara fisik. Anak-anak atau bayi juga boleh melaksanakan umroh, asalkan orang tua atau keluarganya mampu untuk memberangkatkan mereka.
  • Berakal sehat : Umat muslim yang memiliki akal yang sehat, sehingga mampu membedakan mana yang baik dan buruk bagi diri sendiri dan sekitar, dianjurkan untuk melaksanakan ibadah umroh.
  • Merdeka : Umat muslim yang telah bebas atau merdeka dari perbudakan, dianjurkan untuk melaksanakan ibadah umroh. Syarat ini berkaitan dengan kehidupan pada masa lalu yang dialami oleh bangsa Arab, yang masih memberlakukan perbudakan.
  • Mampu : Umat muslim yang memiliki kemampuan, baik fisik, mental, maupun finansial, untuk melaksanakan ibadah umroh, dianjurkan untuk melaksanakan ibadah umroh. Kemampuan ini meliputi adanya bekal, kendaraan, anggaran, dan kesehatan yang memadai.
  • Bagi perempuan harus ada mahramnya : Umat muslim perempuan yang ingin melaksanakan ibadah umroh, harus didampingi oleh mahramnya, yaitu laki-laki yang haram dinikahi, seperti suami, ayah, kakek, anak, cucu, saudara, paman, atau keponakan. Mahram ini bertugas untuk menjaga dan melindungi perempuan

Rukun Umroh

Apa saja 5 rukun umroh yang wajib dilakukan.

berikut ini adalah penjelasan singkat tentang 5 Rukun Umroh :

  • Ihram : Ihram adalah niat untuk memulai umroh dengan mengenakan pakaian ihram (tanpa jahitan) dan melafalkan niat dari miqat (tempat awal memulai umroh). Ihram juga berarti menjaga diri dari hal-hal yang dilarang saat berihram, seperti memakai wewangian, menutup kepala (bagi laki-laki), menutup wajah (bagi perempuan), dan lain-lain.
  • Thawaf : Thawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, dimulai dari Hajar Aswad. Thawaf adalah bentuk penghormatan kepada Allah SWT dan simbol persatuan umat Islam. Saat thawaf, jamaah dianjurkan untuk berdzikir, berdoa, dan mengusap Hajar Aswad jika memungkinkan.
  • Sa’i : Sa’i adalah berlari-lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i adalah bentuk mengikuti jejak Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS, yang mencari air untuk putranya, Nabi Ismail AS, di padang pasir. Saat sa’i, jamaah diperbolehkan untuk berdzikir dan berdoa sesuai keinginan.
  • Tahallul: Tahallul adalah melepaskan diri dari larangan ihram dengan mencukur atau menggunting rambut paling sedikit tiga helai¹². Tahallul menandakan berakhirnya ibadah umroh dan kembali ke keadaan normal.
  • Tertib : Tertib adalah melaksanakan semua rukun umroh secara berurutan dan tidak melewatkan atau melompati salah satu rukun. Tertib adalah syarat agar ibadah umroh sah dan diterima oleh Allah SWT.

Tata Cara Umroh

Untuk melaksanakan umroh, ada beberapa langkah yang harus diikuti oleh seorang muslim, yaitu:

  • Memenuhi syarat umroh, yaitu beragama Islam, baligh, berakal, merdeka, mampu, dan bagi wanita harus ada mahram.
  • Mengenakan pakaian ihram, yaitu pakaian khusus yang terdiri dari dua helai kain putih yang tidak dijahit untuk laki-laki, dan pakaian biasa yang menutup aurat untuk perempuan. Pakaian ihram harus dikenakan sebelum memasuki miqat, yaitu batas wilayah yang telah ditentukan untuk memulai umroh.
  • Berniat umroh, yaitu mengucapkan niat dalam hati atau lisan untuk melaksanakan umroh. Niat umroh adalah sebagai berikut: “Labbaikallahumma umrotan” yang artinya “Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk umroh”. Dengan niat ini, seseorang telah masuk ke dalam ihram dan harus menjauhi hal-hal yang dilarang selama ihram, seperti memotong rambut, kuku, atau kulit, memakai wewangian, berburu, bercumbu, dan bersenggama.
  • Melakukan tawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad. Tawaf harus dilakukan dengan berjalan kaki, kecuali ada udzur. Saat tawaf, seseorang dapat membaca doa, dzikir, atau Al-Quran yang disukai. Setiap selesai satu putaran tawaf, seseorang dapat mengusap atau mencium Hajar Aswad jika memungkinkan, atau melambaikan tangan ke arahnya sambil mengucapkan “Bismillahi Allahu Akbar”.
  • Melakukan shalat sunnah tawaf, yaitu shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim atau di tempat lain di Masjidil Haram. Shalat sunnah tawaf dilakukan setelah selesai tawaf, dengan membaca surat Al-Kafirun pada rakaat pertama dan surat Al-Ikhlas pada rakaat kedua.
  • Melakukan sai, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali, dimulai dari Shafa dan diakhiri di Marwah. Sai dilakukan untuk mengikuti jejak Hajar, istri Nabi Ibrahim AS, yang mencari air untuk putranya, Ismail AS, hingga munculnya sumur Zamzam. Saat sai, seseorang dapat membaca doa, dzikir, atau Al-Quran yang disukai.
  • Melakukan tahallul, yaitu melepaskan diri dari larangan ihram dengan cara memotong atau mencukur rambut kepala. Bagi laki-laki, disunnahkan untuk mencukur gundul atau memendekkan rambut secara merata. Bagi perempuan, cukup memotong rambut sepanjang ujung jari. Dengan tahallul, seseorang telah selesai melaksanakan umroh dan dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang selama ihram.

 

Sumber : Liputan 6 : Tata Cara Umrah Sesuai Sunnah, Lengkap dengan Bacaannya