Kebun Kurma Wisata Favorit Jamaah Umroh

Berkunjung ke Kebun Kurma, Tujuan Wisata Favorit Jamaah Umroh

Selain berziarah ke tempat bersejarah, Kebun Kurma Wisata Favorit Jamaah Umroh saat berada di kota Madinah, Arab Saudi. Buah kurma adalah salah satu oleh-oleh favorit jamaah Umroh dan haji dari tanah suci, dan  kota Madinah dikenal memiliki banyak perkebunan kurma dan termasuk salah satu kota produsen kurma terbesar di Arab Saudi.  

Salah satu perkebunan yang ramai dikunjungi oleh jamaah umroh dan haji letaknya tidak jauh dari masjid Quba, namanya kebun kurma Abdurrahman.  “Kebun ini sudah lama, sudah ada berpuluh-puluh tahun,” ujar salah seorang pegawai toko kurma asal Sukabumi yang sudah satu setengah tahun bekerja disana.

Selain melaksanakan ibadah di Masjidil Haram Mekah dan Masjid Nabawi Madinah, jemaah umrah dan haji juga berkesempatan melakukan wisata dalam kota (city tour). Salah satu wisata dalam kota yang ditawarkan dan paling digemari jemaah umrah asal Indonesia, yakni berkunjung ke kebun kurma.

Pelaksanaan city tour berkunjung ke kebun kurma, biasanya saat jemaah umrah berada di Kota Madinah. Di kota tersebut banyak tersebar kebun kurma. Madinah juga dikenal sebagai penghasil kurma terbesar di dunia. Kurma dari Kota Madinah juga banyak memiliki keunggulan.

 Kebun tersebut lebih pas bila disebut toko kurma, karena bangunan yang dominan di lokasi tersebut adalah bangunan tempat aneka macam kurma dijual. Sedangkan lokasi kebunnya sendiri berada di belakang dan samping kiri-kanan bangunan toko.

Berkunjung ke kebun kurma sejumlah jamaah umroh dan haji berharap dapat langsung memetik buah kurma langsung dari pohonnya, namun saat tiba di lokasi mereka harus puas dengan hanya dapat menyaksikan kebun kurma saja.

Para jemaah umrah dan haji asal Indonesia, banyak yang memborong kurma Madinah karena harganya tergolong murah. Selain itu, kurma yang dijual masih segar seperti baru dipetik dari pohonnya namun sudah bisa dikonsumsi (matang pohon). Dengan kondisi seperti, kurma Madinah jadi cocok untuk dibawa sebagai oleh-oleh ke tanah air.

Namun banyak juga jamaah haji yang merasa senang bisa melihat kebun kurma dari dekat dan berswafoto di depan pohon kurma.  Kurma Ajwa atau kurma nabi yang berwarna hitam masih menjadi pilihan utama jamaah haji asal Indonesia, meski terbilang paling mahal harganya

Lokasi dekat Masjid Quba

Berkunjung ke kebun kurma dilakukan setelah para jemaah umroh dan haji dibawa ke Masjid Quba. Setelah melakukan salat sunah di masjid tersebut, jemaah dibawa ke kebun kurma yang lokasinya tidak terlalu jauh. Di kebun kurma itulah, jemaah asal Indonesia bisa menikmati sejuknya udara Kota Madinah.

Kurma yang tumbuh di lokasi itu, jumlahnya sangat banyak. Saking banyaknya pohon kurma, jemaah jadi tidak merasa berada di Kota Madinah yang cuacanya cukup panas. Jemaah bisa berkeliling untuk mengabadikan momen di bawah rindangnya pohon kurma. Dalam kebun kurma tersebut memang tidak diperjualbelikan kurma. Area itu cuma untuk jalan-jalan jemaah umrah. Ada juga sarana untuk duduk-duduk istirahat.

Sementara, penjualan kurma dilakukan sebelum pintu masuk area kebun. Di sana banyak penjual kurma dengan berbagai jenis. Ada yang dijual langsung ditimbang. Tap ada juga kurma yang dijual sudah dalam kemasan. Namun, jemaah lebih suka membeli kurma yang langsung ditimbang, sekaligus bisa mencicipi dulu bagaimana rasanya.

Selain bisa membeli kurma, jemaah juga bisa menikmati minuman berupa jus kurma. Minuman tersebut termasuk laris, karena banyak jemaah selain gampang haus selama  berada di Madinah, juga merasa penasaran dengan minuman yang dijajakan pedagang di sana.

Baik masih utuh dalam keadaan buah, maupun sudah dijadikan jus, kurma asli Madinah dikenal banyak memberikan khasiat. Kandungan gizi dan nutrisinya sangat tinggi. Sehingga cocok dikonsumsi para jemaah umrah, karena selama melaksanakan ibadah di sana cukup menguras fisik.

Di Madinah sendiri ada tiga jenis kurma yang cukup dikenal, yakni Rutanah, Halwah, dan Ajwa. Di antara ketiga jenis itu, kurma Ajwa paling mahal harganya. Dibandingkan kurma Rutanah dan Halwah, daging kurma Ajwa lebih lembut. Warna kurma Ajwa hitam, sementara Rutanah dan Halwah cenderung cokelat

Berkunjung ke kebun kurma sejumlah jamaah umrah haji berharap dapat langsung memetik buah kurma langsung dari pohonnya, namun saat tiba di lokasi mereka harus puas dengan hanya dapat menyaksikan kebun kurma saja.

“Saya kira bisa memetik langsung dari pohonnya, kalau ini sama saja dengan toko kurma,” kata jamaah haji asal Jambi, sambil mencicipi buah kurma muda berwarna kuning atau yang dikenal dengan nama Rutab.

Demikan Artkel Tentang Kebun Kurma Wisata Favorit Jamaah Umroh. Semoga Kita Smua Umat Muslim Dapat Melaksanakan Ibadah Umroh DanHaji Plus Dalam Waktu Dekat ini… AAmiin YRA