Jarak dari Masjid Bir Ali ke Kota Makkah sebenarnya masih cukup jauh. Perlu waktu 4 sampai 6 jam naik bus untuk tiba di Makkah karena jaraknya masih lebih kurang 450 km. Sebagaimana disyariatkan, ada 3 hal yang harus diamalkan di Masjid Bir Ali Tempat Tamu Allah Mengambil Miqat saat mengambil miqat, termasuk miqat di Bir Ali ini, yaitu:
- Mandi sunnat ihram dan memakai pakaian ihram;
- shalat sunnat ihram 2 rakaat; dan
- Berniat ihram serta bertalbiyah.\
Sejarah Masjid Miqot Bir Ali
Di lokasi masjid ini berdiri pada masa Rosulullah terdapat sebuah pohon jenis akasia yang menjadi tempat Rosulullah berteduh saat miqot ditempat ini untuk menunaikan ibadah umroh. Ditempat tersebut kemudian dibangun masjid. Masjid ini dibangun pada masa Umar bin Abdul Aziz memerintah Madinah (87-93 H).
Masjid yang sama kemudian direnovasi pada masa dinasti Abbasiyah dan direnovasi lagi pada dinasti Utsmaniyah dimasa pemerintahan Sultan Mehmed IV (1058-1099 H). Pada waktu itu masjid masih berbentuk sangat kecil dan terbuat dari batu, dan belum ada jemaah haji dan umrah yang singgah di masjid ini.
Perluasan dan peningkatan fasilitas masjid dilakukan dimasa kekuasaan Raja Fahd bin Abdul Aziz yang memerintahkan renovasi dan perluasan masjid ini. Selanjutnya karena semakin banyaknya jumlah jemaah haji dan umrah, masjid ini telah diperluas beberapa kali lipat, dan diberikannya fasilitas yang diperlukan, hingga luas masjid ini mencapai 6.000 meter persegi dan dapat menampung 5000 jemaah sekaligus.
Tentang Masjid Miqot Bir Ali
Masjid Miqot Bir Ali dibangun begitu besar dengan denah segi empat menyerupai sebuah benteng pertahanan. Bangunan utama masjid berada di tengah tengah dikelilingi koridor koridor panjang dengan arcade yang dibagian sisi dalamnya di dominasi warna kemerah merahan, sedangkan tembok luar bangunannya sendiri mayoritas bewarna krem. Dari area parkir Jemaah akan melalui gerbang tinggi besar dengan dua menara diatasnya.
Bangunan utama masjid berada di dalam “tembok benteng” tersebut, dilengkapi dengan area terbuka dan taman taman hijau yang teduh. Bangunan masjidnya juga berdenah segi empat, dibagian tengahnya terdapat “inner courtyard” atau pelataran tengah dilengkapi dengan satu pancuran air di bawah bangunan kecil berkubah dikelilingi taman yang menghijau.
‘Bangunan seperti benteng’ yang mengitari sekeliling masjid ini sejatinya adalah bangunan bangunan fasilitas pendukung masjid, termasuk ratusan unit toilet, kamar mandi, tempat wudhu, kios kios pedagang, klinik kesehatan, loker penitipan barang, kantor pengelola, kantor petugas keamanan, dan fasilitas lainnya.
Menara masjidnya cukup unik dibangun dengan bentuk tangga spiral setinggi 62 meter, lokasinya berada di bagian dalam tembok benteng. Masuk ke dalam masjid ini, kita akan menemukan jejeran tiang tiang beton berukuran besar yang masing masing terhubung dengan lengkungan sebagai penyangga struktur atap diatasnya.
Dominasi warna merah pada bagian atas lengkungan dan hamparan karpetnya memberikan kesan mewah di dalam masjid ini. Tiang tiang penyangga masjid ini yang cukup besar, dibagian bawahnya dibuat relung relung yang difungsikan sebagai rak tempat menyimpan kitab suci Al-Qur’an.
Untuk kenyamanan Jemaah masjid Bir Ali dilengkapi dengan lebih dari 500 toilet dan kamar mandi dibagi menjadi tiga peruntukan masing masing toilet dan kamar mandi untuk Jemaah pria, wanita dan Jemaah difabel. Banyaknya kamar mandi dan toilet tersebut sangat membantu Jemaah yang akan membersihkan diri dan bersuci sebelum memulai ihram dari masjid ini. Di masjid ini Jemaah juga akan melaksanakan sholat sunah umrah dilanjutkan dengan berniat dan melanjutkan perjalanan ke kota suci Mekah.
Landscape disekeliling masjid ini berupa pegunungan batu dan pasir serta perkebunan kurma yang cukup luas. Untuk menampung kendaraan Jemaah, masjid Bir Ali juga dilengkapi dengan halaman parkir yang cukup luas dan parkirnya tidak berbayar alias gratis
Keunikan Arsitektur Bangunan Masjid Bir Ali
Masjid Bir Ali dibangun begitu besar dengan denah berbentuk segi empat menyerupai sebuah benteng pertahanan. Bangunan utama masjid berada di tengah-tengah dikelilingi dengan koridor panjang. Koridor panjang tersebut dihiasi dengan arcade yang di bagian sisi dalamnya berwarna kemerah-merahan. Sedangkan di tembok luar bangunannya lebih banyak didominasi oleh warna krem.
Dari area parkir Masjid Bir Ali, jemaah akan melalui gerbang tinggi besar dengan dua menara di atasnya. Bangunan utama masjid berada di dalam tembok benteng tersebut dilengkapi dengan area yang terbuka serta taman-taman hijau yang teduh. Di bagian tengah masjid terdapat inner courtyard atau pelataran tengah yang dilengkapi dengan satu pancuran air di bawah bangunan kecil berkubah dan dikelilingi oleh taman hijau.
Bangunan seperti benteng yang mengitari sekeliling masjid ini sejatinya merupakan arsitektur bangunan fasilitas pendukung masjid. Hal ini termasuk ratusan unit toilet, kamar mandi, tempat wudhu, kios-kios pedagang, klinik kesehatan, loker penitipan barang, kantor pengelola, kantor petugas keamanan, dan fasilitas lainnya.