Paket Umroh Lailatul Qadar Ramadhan 2024

- Jadwal 30 Maret 2024
- Durasi 16 Hari
- Pesawat Garuda Airlines
- Hotel Madinah Concored Madinah *3
- Hotel Mekkah Al Massa Grand *4
- Sudah Termasuk Koper Handling 1,5 Jt
Umroh Lailatul Qadar Ramadhan 2024 10 hari terakhir Ramadhan
Setiap Bulan Suci Ramadhan, ratusan ribu umat Muslim dari seluruh penjuru dunia memadati Masjidil Haram, khususnya Umroh Lailatul Qadar Ramadhan 2024 pada 10 hari terakhir Ramadhan. Keramaian para jamaah di masjid tersebut hampir sama dengan pada saat suasana berhaji. “Jadi, gairahnya memang menunjang orang untuk beribadah dan beriktikaf,” paparnya.
Para Tamu Allah tersebut berusaha Umroh Lailatul Qadar Ramadhan 2024 dengan mengejar malam Laimul Qiyam dengan melakukan berbagai aktivitas ibadah di Masjidil Haram, seperti membaca Alquran, takbir, shalat sunah, dan iktikaf. Para jamaah yang Umroh Lailatul Qadar Ramadhan 2024 berumrah pada 10 hari terahir, dinilainya sangat positif. Sebab, secara bobot, umrah untuk mengejar Lailatul Qadar memang faedahnya jauh lebih baik.
Keutamaan malam Lailatul Qadar, memang jelas tertera dalam surah al-Qadar ayat 3. “Laylatul qadri khayrun min alfi syahrin.” Artinya malam kemulian lebih baik dari seribu bulan.
dengan orang beribadah saat momen Umroh Lailatul Qadar Ramadhan 2024 (malam) tersebut, pahalanya sama dengan 1.000 bulan atau sekitar 83 tahun. Padahal, umur manusia rata-rata saat ini hanya di kisaran 60 tahunan. “Maka dari itu wajar jika umat Muslim berlomba-lomba agar bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar,” katanya.
Persyaratan Dan Ketentuan Umroh
Biaya Umroh Sudah Termasuk
- Tiket Pesawat PP Ekonomi Dari Jakarta
- Hotel Mekkah
- Hotel Madinah
- Driver Dan Transportasi BUS AC
- Makan Dan Minum ( Full Board
- Ustad Muthawif ( Bisa Bahasa Indonesia )
- Air Zam Zam 5 Liter ( Jika Di Izinkan Dari maskapai )
- Assuransi ( Termasuk Assuransi )
Biaya Umroh Belum Termasuk
- Pembuatan Pasport
- Suntik Meningitis Dan
- Vaksin Covid 19 Dosis Lengkap
Handling Dan - Perlengkapan 1,5 Juta
Keperluan Pribadi Seperti Loundri, Kursi Roda ( Untuk Kebutuhan Khusus)
Persyaratan & Ketetntuan Umroh
- Pasport Berlakuminimal 8 bulan sebelum berangkat, Minimal 2 suku kata (Contoh : Achmad Abdullah)
Tidak ada Batasan Usia - Jamaah Usia > 60 Tahun Wajib Di Dampingi
- Jamaah Berkebutuhan Khusus Wajb Di Dampingi ( Contoh Berkursi Roda )
- Buku Nikah Bagi Suami Istri Yang Bepergian ( Foto Copy )
- Vaksin Covid 19 Dosis Lengkap, Maksimal 14 Hari Sebelum
Keberangkatan - Pas Foto Berwarna Ukuran 4x 6( Sebanyak 2 Lembar ),Latar Belakang Putih, Tidak Berkaca Mata, Pria Kemeja Rapih Dan Wanita Wajib Berhijab
- Dokumen dan Pelunasan Sudah Kami Terima Makismal 1 Bulan Sebelum Jadwal Keberangkatan
- Membayar DP Sebesar RP. 9.000,000,-
- Mengisi Surat Pernyataan
Pembatalan Paket Umroh
Bila Sesuatu Hal Terjadi Bagi Calon Jamaah UmrohDan Terpaksa Membatalkan Diri Maka Akan Di Kenakan Biaya Pembatalan SBB
Pembatalan Sebelum Issued Tiket Dan Visa DiKenakan DP Hangus
- Pembatalan Setelah Pengurusan Visa Di Kenakan DP Hangus Dan Biaya Visa
- Pembatalan Setelah Issued Tiket, Di Kenakan Biaya 100 % Harga Paket
Perhitungan Biaya - Pembatalan Berdasarkan Dari Harga Paket
Umroh Lailatul Qadar Ramadhan 2024 Menggapai Pahala 10 hari terakhir Ramadhan
Umroh Ramadhan Setara Pahala Ibadah Haji
Menunaikan ibadah umrah Umroh Lailatul Qadar Ramadhan 2024 pada bulan suci Ramadhan menjadi pilihan masyarakat Muslim dunia, termasuk dari Indonesia. Pada bulan yang penuh hidayah dan ampunan ini, para ulama meyakini bahwa melaksanakan Umroh Lailatul Qadar Ramadhan 2024 sama artinya dengan Pahala Setara Ibadah Haji Dan berhaji bersama Rasulullah.
Orang yang menunaikan Umrah di bulan Ramadan akan meraih pahala ibadah Haji. Hal ini disampaikan Rasulullah SAW dalam Hadis berikut:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِامْرَأَةٍ مِنَ الْأَنْصَارِ… ” مَا مَنَعَكِ أَنْ تَحُجِّينَ مَعَنَا ؟ ” قَالَتْ : كَانَ لَنَا نَاضِحٌ فَرَكِبَهُ أَبُو فُلَانٍ وَابْنُهُ – لِزَوْجِهَا وَابْنِهَا – وَتَرَكَ نَاضِحًا نَنْضَحُ عَلَيْهِ. قَالَ : ” فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِي فِيهِ ؛ فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ حَجَّةٌ”
Artinya: “Rasulullah ﷺ berkata kepada seorang perempuan dari kaum Anshar…”Apa yang menghalangimu untuk menunaikan Haji bersama kami?” Perempuan itu berkata, “Kami memiliki seekor unta yang selalu digunakan oleh ayah fulan dan anaknya, maksudnya adalah suami dan anak dari perempuan itu, kemudian dia membiarkan unta tersebut untuk mengangkut air.
Keutamaan lainnya melaksanakan Umrah di bulan Ramadan seperti Haji bersama Rasulullah SAW. Hal ini disebutkan dalam hadis berikut:
فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ تَقْضِى حَجَّةً مَعِى
Artinya: “Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku.” (HR Al-Bukhari 1863)
Karena itu, tidak heran jika puluhan ribu masyarakat Muslim Indonesia berjiarah ke Tanah Haram selama Ramadhan 1436 Hijriyah ini. Jumlah peziarah tersebut kini semakin membesar, khususnya pada 10 hari terakhir Ramadhan. Para jamaah sengaja memilih waktu berumrah pada 10 hari terakhir Ramadhan dengan harapan bisa menggapai malam Lailatul Qadar di Masjidil Haram atau yang sering disebut sebagai Malam Seribu Bulan.
Biasanya, banyak ibadah yang dilakukan oleh para jamaah atau umat Muslim pada 10 hari terakhir Ramadhan. Seperti, mambaca Alquran, takbir, berzikir, shalat malam, dan lainnya. Hal lain, selain ibadah, tutur dia, Lailatul Qadar juga menjadi ajang pribadi Muslim untuk bermuhasabah diri, yakni dengan melakukan iktikaf di masjid. “Ini simbol melupakan sejenak masalah duniawi untuk fokus ke akhirat,” katanya memaparkan.
Rasulullah juga selalu berusaha untuk menggapai malam seribu bulan tersebut. Bahkan, saat memasuki 10 hari terakhir Ramadhan, Nabi dan para sahabatnya langsung “mengencangkan ikat pinggang”. Maksudnya mereka fokus ibadah di masjid dan sejenak melupakan masalah dunia. Mereka, bahkan hanya keluar masjid ketika ingin makan ataupun mandi saja.
Berkah orang yang mendapatkan Lailatul Qadar
Lailatul Qadar adalah hadiah dari Allah SWT bagi umat Muslim. Berkah orang yang mendapatkan Lailatul Qadar laksana mendapatkan kebaikan selama 1.000 bulan.
Urgensi dari Lailatul Qadar adalah menemukan jati diri sebagai pribadi Muslim. Yakni, seyogiyannya Lailatul Qadar dapat mengubah pribadi Muslim menjadi lebih baik. “Momentum Lailatul Qadar adalah momentum seseorang untuk menjemput hidayah,” ujarnya kepada Republika.
Untuk menjemput malam Lailatul Qadar hendaknya pribadi Muslim berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah reguler. Seperti, berdoa, berzikir, dan shalat malam. Lebih baik lagi, kata dia, jika ditambah dengan iktikaf di masjid. Di mana, melalui iktikaf harapannya ibadah bisa menjadi lebih fokus.
Juga melihat positif jamaah umrah yang mengejar Lailatul Qadar di Masjidil Haram. Karena, ibadah di sana nilai pahalanya berlipat ganda
Namun, meski berumrah di Ramadhan pahalanya berlipat ganda, tetapi ia menggarisbawahi beberapa hal. Salah satunya adalah jangan sampai mencari Lailatul Qadar di Masjidil Haram jatuh pada perbuatan riya dan berlebih-lebihan. Misalnya, mereka justru mengesampingkan ibadah sosial, seperti membantu orang yang tidak mampu. “Karena hakikat mencari Lailatul Qadar bisa dilakukan di tempat mana saja,” ujarnya.
Waktu Lailatul Qadar Ramadhan
Tentang kapan saatnya malam Lailatul Qadar, Ustaz Erick menyatakan hal itu adalah rahasia Allah SWT. Yang pasti, biasanya jatuh pada hari ganjil 10 malam terakhir Ramadhan. Hal ini, kata dia, berdasarkan riwayat dari hadis terpercaya.
Meski tak diketahui persis kapan waktunya malam Lailatul Qadar, menjelaskan, para ulama terdahulu sempat mendiskusikan beberapa ciri dari hadirnya Malam Seribu Bulan itu. Misalnya, saat malam Lailatul Qadar, suasananya hening, juga terasa hangat karena konon saat itu seluruh malaikat sedang turun ke bumi.
Mengenai ciri-ciri orang Muslim yang berhasil mendapat Lailatul Qadar, tidak ada ciri khusus. Namun yang pasti, orang yang mendapatkannya akan mengalami perubahan sikap. Yakni, pribadi mereka menjadi lebih baik. “Istilahnya pribadinya semakin saleh,” katanya.
Muslim yang hendak mencari Lailatul Qadar hendaknya sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari. Yakni, dengan memperkuat ibadah di 11 hari sebelum Ramadhan. Ini, kata dia, agar Lailatul Qadar jadi puncak ibadah bagi setiap Muslim.
Ciri orang yang mendapat Lailatul Qadar sifatnya tidak bisa dilihat secara kasat mata. Namun, indikasinya bisa dilihat dari sejauh mana perilaku orang itu setelah Ramadhan berakhir. “Kalau dia semakin saleh dan lebih dekat dengan Allah SWT maka orang itu bisa dibilang sukses mendapat Lailatul Qadar.
Sumber : Republika : Umroh Lailatul Qadar Ramadhan 2024 Menggapai Pahala Lailatul Qadar di Masjidil Haram