Mandi ihram adalah sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan bagi setiap Muslim sebelum memulai ibadah haji atau umrah. Meskipun tidak termasuk dalam rukun atau syarat sah ihram, mandi ihram memiliki peran penting dalam menyucikan diri secara lahir dan batin sebagai persiapan memasuki miqat. Mandi ini dilakukan sebelum mengenakan pakaian ihram, yang menjadi simbol awal perjalanan spiritual menuju Baitullah. Tujuan utama dari mandi ihram adalah untuk kebersihan jasmani, tetapi juga sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan penghormatan terhadap syiar agama.
Rasulullah SAW mencontohkan mandi ihram, yang mengajarkan bahwa kebersihan adalah bagian dari iman. Beliau menunjukkan pentingnya menjaga kebersihan fisik sebagai bentuk kesiapan mental dan spiritual sebelum memasuki kondisi ihram. Mandi ini bukan sekadar membersihkan tubuh, tetapi juga menyucikan hati, sehingga seorang Muslim dapat memasuki keadaan ihram dengan niat yang tulus dan penuh kesadaran.
Dengan mandi ihram, seorang Muslim diharapkan memasuki keadaan ihram dalam kondisi yang paling bersih dan khusyuk. Mandi ini menjadi simbol kesiapan lahir dan batin dalam menunaikan ibadah haji atau umrah yang agung. Ini juga mengingatkan kita untuk selalu menjaga kesucian diri dalam setiap aspek kehidupan, baik jasmani maupun rohani, sebagai persiapan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Mandi ihram adalah salah satu amalan bersuci yang sangat dianjurkan sebelum melaksanakan ibadah umrah maupun haji. Meski bukan termasuk rukun atau kewajiban, namun mandi ihram memiliki keutamaan besar sebagai bentuk kesiapan fisik dan spiritual dalam menyambut keadaan ihram. Praktik ini menunjukkan adab kepada Allah ﷻ dan mencerminkan kebersihan lahir dan batin sebelum memasuki miqat. Baik pria maupun wanita dianjurkan untuk mandi ihram, bahkan bagi wanita yang sedang haid atau nifas, tetap disunnahkan untuk melakukannya. Amalan ini merupakan sunnah yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah ﷺ. Dengan mandi ihram, jamaah dapat memulai rangkaian ibadah dalam keadaan yang suci dan bersih. Hal ini juga memberikan ketenangan hati sebagai bentuk penghormatan kepada kesucian Tanah Haram. Selain itu, mandi ihram menjadi simbol kesiapan diri dalam memulai perjalanan suci menuju Baitullah.
Dalam konsep Islam, Ihram (Bahasa Arab: إحرام Ihrām) adalah keadaan seseorang yang telah berniat untuk melaksanakan ibadah haji dan atau umrah.1 Mereka yang melakukan ihram disebut dengan istilah tunggal “muhrim” dan jamak “muhrimun”. Calon jamaah haji dan umrah harus melaksanakannya sebelum di miqat dan diakhiri dengan tahallul (sumber wikipedia : ihram)
Mandi Ihram adalah mandi besar (mandi janabah) yang dilakukan dengan niat khusus saat akan memasuki ihram, yaitu keadaan suci secara fisik dan batin sebelum melaksanakan ibadah haji atau umrah. Mandi ini disunnahkan bagi semua orang yang ingin berihram, baik laki-laki maupun perempuan, termasuk mereka yang sedang haid atau nifas.
Tujuan utamanya adalah membersihkan diri dari hadas besar maupun hadas kecil, serta membersihkan kotoran dan bau badan yang mungkin ada. Dengan demikian, jamaah diharapkan berada dalam kondisi suci dan segar saat memulai rukun-rukun ibadah. Ini dilakukan sebelum jamaah melangsungkan ihram yang diawali dengan niat ihram.
Kesunnahan mandi sebelum umroh ini berlaku untuk ihram haji dan ihram umrah. Jadi sebelum memasang niat ihram haji atau niat ihram umrah, jamaah dianjurkan untuk mandi ihram. Merupakan salah satu langkah awal dalam menyambut keberkahan umrah dan haji. Dengan menjalankan sunnah ini dengan penuh keikhlasan, semoga Allah SWT menerima ibadah umrah kita dan memberikan pahala yang berlipat ganda.
Seperti yang disebutkan, hukum mandi ihram adalah sunah muakkadah, yaitu sunah yang sangat dianjurkan. Ini berdasarkan perbuatan dan anjuran dari Nabi Muhammad ﷺ. Beberapa hadis yang meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ mandi sebelum ihram menunjukkan betapa pentingnya amalan ini. Dianjurkan karena didasarkan pada sejumlah hadits Nabi Muhammad saw.
Nabi Muhammad saw berniat ihram dan mandi sebagaimana riwayat At-Tirmidzi. Nabi Muhammad juga pernah memerintahkan Asma binti Umais ra, istri sahabat Abu Bakar As-Sidik ra, yang sedang nifas di Dzul Hulaifah untuk mandi ihram sebagaimana riwayat Imam Malik dalam Kitab Al-Muwaththa’.
Sementara itu dalam kitab Darul Fikr dijelaskan anjuran mandi ihram bagi jamaah haji, berokut keterangannya
أحدها السنة أن يغتسل قبل الإحرام غسلا ينوي به غسل الإحرام
Artinya, “Salah satunya, sunnah mandi sebelum ihram dengan mandi yang diniatkan ihram,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Idhah fi Manasikil Hajj pada Hasyiyah Ibni Hajar, [Beirut, Darul Fikr: tanpa catatan tahun], halaman 76).
Secara hukum, mandi ihram adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Meskipun tidak wajib, namun tetap sangat dianjurkan berdasarkan tuntunan Nabi ﷺ:
عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ جَحْشٍ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ أَمَرَ أَسْمَاءَ بِنْتِ عُمَيْسٍ وَهِيَ نُفَسَاءُ أَنْ تَغْتَسِلَ عِنْدَ إِحْرَامِهَا
Dari Zainab binti Jahsy, Rasulullah ﷺ memerintahkan Asma binti Umais (yang sedang nifas) untuk mandi ketika hendak berihram. (HR. Muslim)
Keutamaan mandi ihram antara lain :
Di Mana Mandi Ihram Dilakukan?
Mandi ihram dapat dilakukan:
Sebelum memulai rangkaian ibadah, setiap jamaah laki-laki dianjurkan untuk melakukan cara mandi sunat ihram sebagai bentuk persiapan fisik dan spiritual menuju Tanah Suci. Proses ini tidak hanya membersihkan tubuh, tetapi juga menandai dimulainya niat suci untuk beribadah. Dalam niat mandi ihram umroh, terkandung tekad untuk memasuki kondisi ihram yang mensyaratkan kebersihan dan ketundukan pada larangan-larangan khusus selama beribadah. Oleh karena itu, memahami niat mandi untuk umroh & tata cara mandi sebelum umrah, serta memperhatikan larangan setelah mandi ihram, menjadi bagian penting agar ibadah dapat berjalan sah dan sempurna.
Niat Mandi Ihram & Tata Cara Mandi Ihram untuk jamaah laki laki sebabagai berikut :
1. Niat Mandi Ihram Laki Laki
نَوَيْتُ الغُسْلَ لِلإِحْرَامِ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla lil-ihrami lillahi ta‘alaArtinya: Aku niat mandi untuk ihram karena Allah Ta‘ala
2. Mencuci Kedua Tangan Tiga Kali
3. Membersihkan Kemaluan dan Kotoran
4. Berwudhu Seperti Akan Shalat
5. Menyiram Kepala Tiga Kali
6. Menyiram Seluruh Tubuh
7. Menyela Rambut dan Janggut
8. Gunakan Sabun Tanpa Parfum
9. Mengeringkan Badan dan Mengenakan Kain Ihram
Sebelum memulai ibadah haji atau umrah, setiap jamaah perempuan dianjurkan untuk melakukan mandi ihram sebagai bagian dari penyucian diri dan persiapan memasuki miqat. Proses ini memiliki nilai penting secara spiritual, sekaligus sebagai bentuk ketaatan terhadap sunnah. Dengan memahami niat mandi umroh wanita dan langkah-langkah pelaksanaannya, jamaah perempuan dapat menjalankan ibadah dengan lebih tenang dan khusyuk. Selain itu, memperhatikan mandi sebelum umrah dan larangan setelah mandi ihram juga menjadi bagian penting agar amalan tetap sah dan sesuai tuntunan syariat.
Niat Mandi Ihram & Tata Cara Sebelum Pelaksanaan Umrah Haji untuk jamaah perempuan sebai berikut
1. Niat Mandi Ihram Wanita
Arab: نَوَيْتُ الغُسْلَ لِلإِحْرَامِ لِلَّهِ تَعَالَىLatin: Nawaitul ghusla lil-ihrami lillahi ta‘alaArtinya: Aku niat mandi untuk ihram karena Allah Ta‘ala
2. Mencuci Tangan dan Membersihkan Aurat
3. Berwudhu Seperti Biasa
4. Menyiram Kepala Tiga Kali
5. Menyiram Seluruh Tubuh
6. Menggosok Tubuh Secara Menyeluruh
7. Keringkan dan Kenakan Pakaian Ihram Wanita
Catatan Penting:
Setelah mandi sunnah ihram, terdapat beberapa amalan dan persiapan yang sebaiknya dilakukan oleh jamaah sebelum berniat ihram. Tahapan ini menjadi bagian penting dalam menata hati dan niat, agar ibadah haji atau umrah dapat dijalankan dengan khusyuk dan sesuai tuntunan. Selain memakai pakaian ihram, jamaah juga dianjurkan memperbanyak dzikir, doa, serta menjauhkan diri dari hal-hal yang termasuk dalam larangan setelah mandi ihram. Semua ini dilakukan sebagai bentuk kesiapan lahir dan batin dalam menyambut rangkaian ibadah yang suci.
Untuk umrah:
Arab: لَبَّيْكَ اللّهُمَّ عُمْرَةًLatin: Labbaika Allahumma ‘umratanArtinya: Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk umrah
Untuk haji:
Arab: لَبَّيْكَ اللّهُمَّ حَجًّاLatin: Labbaika Allahumma hajjanArtinya: Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk haji
Baca talbiyah:
لَبَّيْكَ اللّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ(Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu, segala puji dan nikmat hanya milik-Mu, juga kerajaan. Tiada sekutu bagi-Mu.)
Setelah melaksanakan mandi ihram dan mengucapkan niat ihram untuk haji atau umrah, ada sejumlah larangan ihram yang harus dipatuhi oleh jamaah sebagai bagian dari syarat sahnya ibadah. Larangan ini berlaku sejak niat ihram diucapkan dan bertujuan menjaga kekhusyukan serta kesucian dalam menjalankan manasik. Penting bagi jamaah untuk memahami larangan setelah mandi ihram bagi perempuanmaupun Laki Laki, agar tidak melakukan hal-hal yang membatalkan atau mengurangi kesempurnaan ibadah. Dengan mengetahui batasan ini, jamaah dapat lebih siap dan fokus menjalankan seluruh rangkaian ibadah di Tanah Suci.
Setelah berihram, beberapa hal menjadi haram dilakukan atau larangan setelah mandi ihram :
1. Memakai Parfum
2. Memotong Rambut atau Kuku
3. Menutup Kepala bagi Laki-laki
4. Memakai Cadar dan Sarung Tangan (Wanita)
5. Berburu atau Membunuh Binatang
6. Hubungan Suami Istri dan Pendahuluannya
7. Menikah atau Menikahkan
Mandi ihram adalah sunnah muakkadah yang memiliki banyak keutamaan baik secara fisik maupun spiritual. Pelaksanaannya yang benar dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk memasuki ibadah umrah dan haji. Dengan mengetahui hukum, syarat, waktu, tempat, tata cara, serta larangan setelahnya, seorang Muslim dapat menjalankan ibadah dengan penuh keyakinan dan kesucian. Semoga mandi ihram menjadi langkah awal yang penuh berkah dalam perjalanan menuju Baitullah. Aamiin.
Sebelum memasuki miqat dan mengucapkan niat, jamaah haji maupun umrah dianjurkan untuk memahami adab saat berihram. Adab ini mencerminkan kesiapan spiritual dan kesungguhan dalam menjalankan ibadah, dimulai sejak mandi untuk umrah hingga mengenakan pakaian ihram. Dengan menjaga adab-adab tersebut, jamaah diharapkan bisa lebih khusyuk dan fokus dalam pelaksanaan manasik, sekaligus menjauhkan diri dari perbuatan yang dilarang. Pemahaman adab ini juga membantu menjaga suasana ibadah tetap sakral dan tertib sejak sebelum niat hingga kembali tahallul.
Adalah perilaku yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum dan sesudah mandi untuk ihram antara lain:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لا شَرِيْكَ لَكَ
Labbaikallaahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik, inna al-hamda wan-ni’mata laka wal-mulk laa syariika lak
Artinya: “Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kerajaan hanya milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.”
Demikianlah niat mandi ihram haji dan umrah, dilengkapi adab saat berihram yang penting untuk diketahui setiap calon jamaah. Meskipun mandi ihram sebelum umrah dan haji tidak termasuk dalam rukun, namun sangat dianjurkan sebagai bentuk persiapan diri secara lahir dan batin. Amalan ini menjadi salah satu sunnah sebelum ihram yang mencerminkan penghormatan kepada perjalanan ibadah yang agung. Pastikan untuk memahami niat mandi ihram dengan benar agar tidak terjadi kekeliruan sejak awal.
Melakukan mandi ihram wanita haid maupun pria merupakan bagian dari menjaga kesucian diri sebelum melangkah ke miqat. Selain itu, menjaga adab dan kesopanan saat mengenakan pakaian ihram juga menjadi cerminan kesiapan spiritual seseorang dalam menghadap Allah ﷻ. Dengan memahami amalan mandi sebelum umrah, setiap langkah yang dilakukan akan terasa lebih khusyuk dan bermakna. Setelah mandi ihram, jamaah juga harus memperhatikan larangan setelah mandi ihram, seperti tidak memakai wangi-wangian atau mencukur rambut.
Semoga panduan tentang niat mandi ihram, tata cara, dan adab berihram ini dapat menjadi bekal bermanfaat bagi Anda yang bersiap menunaikan ibadah suci. Persiapan fisik, spiritual, dan pengetahuan yang cukup akan membantu Anda menjalankan ibadah haji dan umrah dengan lebih sempurna. Jangan lupa untuk selalu menanamkan niat yang ikhlas dan menjalankan setiap sunnah dengan penuh penghayatan. Baik mandi untuk umrah maupun mandi sebelum umroh, semuanya adalah bagian penting dari kesiapan ibadah yang patut dilakukan dengan penuh kesadaran.
Alhijaz Indowisata telah menjadi pilihan utama bagi ribuan jamaah Indonesia dalam menjalankan ibadah umroh. Dengan pengalaman bertahun-tahun, kami telah membuktikan komitmen kami dalam memberikan pelayanan terbaik dan memastikan kenyamanan serta keamanan jamaah selama perjalanan ibadah.
Paket Umroh 2025 kami dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan spiritual dan duniawi Anda. Jangan ragu untuk mempercayakan perjalanan ibadah Anda kepada kami. Segera daftarkan diri Anda dan rasakan perbedaannya.
Baca Juga :
Mandi ihram adalah mandi sunnah yang dilakukan sebelum seseorang berniat ihram (memasuki status ihram) untuk haji atau umrah. Mandi ini bertujuan membersihkan diri secara lahir dan batin agar memasuki ibadah dalam keadaan suci. Rasulullah ﷺ sendiri mencontohkan mandi sebelum berihram.
عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ جَحْشٍ قَالَتْ: “اغْتَسَلَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ لِلإِحْرَامِ.”
“Rasulullah ﷺ mandi ketika hendak berihram.”
(HR. Bukhari)
Mandi dilakukan sebelum mengenakan kain ihram. Jamaah disunnahkan mandi dalam keadaan telanjang seperti mandi junub, kemudian setelah mandi dan mengeringkan badan, barulah memakai dua helai kain ihram (untuk laki-laki) atau pakaian ihram syar’i (untuk wanita).
Mandi sunnah ihram dilakukan sebelum mengenakan pakaian ihram, yaitu sebelum niat ihram di miqat. Mandi ini disunnahkan meski seseorang dalam keadaan suci atau haid sekalipun. Waktu terbaik adalah menjelang memasuki miqat atau di tempat miqat saat hendak niat.
Boleh memakai sabun selama belum niat ihram. Mandi ihram dilakukan sebelum mengenakan kain ihram dan mengucapkan niat, jadi penggunaan sabun atau sampo diperbolehkan asal tidak memakai wewangian (fragrance free).
Keramas tidak diwajibkan, tetapi disunnahkan jika rambut kepala kotor atau berminyak. Yang penting dalam mandi ihram adalah menyiram seluruh tubuh hingga bersih. Jika dirasa perlu keramas, lakukan sebelum mengenakan pakaian ihram dan sebelum niat.
Berikut adalah bacaan niat mandi ihram:
نَوَيْتُ غُسْلَ الإِحْرَامِ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu ghuslal ihraami lillaahi ta‘aala
Artinya: Saya niat mandi ihram karena Allah Ta‘ala.
Niat mandi ihram di dalam hati.
Mandi ihram tidak wajib, namun termasuk sunnah muakkadah. Artinya sangat dianjurkan karena dicontohkan oleh Nabi ﷺ. Tanpa mandi, ihram tetap sah, tetapi kurang sempurna secara keutamaan.
Wanita juga disunnahkan mandi ihram. Bahkan wanita yang sedang haid atau nifas tetap dianjurkan melakukannya, karena ini bentuk persiapan ibadah, bukan untuk menghilangkan hadas.
Ya. Setelah mandi ihram dan berniat ihram di miqat, maka berlakulah semua larangan ihram, antara lain:
Beberapa amalan yang disunnahkan sebelum memakai ihram:
Chat Admin Alhijaz